{37} As-Saffat / الصافات | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الزمر / Az-Zumar {39} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Shad ص (Shaad) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 38 Tafsir ayat Ke 69.
مَا كَانَ لِيَ مِنْ عِلْمٍ بِالْمَلَإِ الْأَعْلَىٰ إِذْ يَخْتَصِمُونَ ﴿٦٩﴾
mā kāna liya min ‘ilmim bil-mala`il-a’lā iż yakhtaṣimụn
QS. Shad [38] : 69
Aku tidak mempunyai pengetahuan sedikit pun tentang al-mala’ul a’la (malaikat) itu ketika mereka berbantah-bantahan.
Saya tidak memiliki ilmu tentang perselisihan malaikat langit tentang urusan penciptaan Adam, kalua sekiranya Allah tidak menyampaikannya kepadaku dan mewahyukannya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Aku tiada mempunyai pengetahuan sedikit pun tentang al-mala-ul a’la (malaikat) itu ketika mereka berbantah-bantahan. (Shad: 69)
Yakni seandainya tidak ada wahyu, maka dari manakah aku dapat mengetahui perselisihan yang terjadi di kalangan mala-ul a’la Yakni tentang Adam a.s. dan membangkangnya iblis tidak mau bersujud kepadanya, juga tentang resolusi iblis yang menentang Tuhannya karena Dia lebih mengutamakan Adam daripada dirinya.
Adapun mengenai hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, yaitu bahwa:
telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id maula Bani Hasyim, telah menceritakan kepada kami Jahdam Al-Yamami, dari Yahya ibnu Abu Kasir, dari Zaid ibnu Abu Salam, dari Abu Salam, dari Abdur Rahman ibnu Aisy, dari Malik ibnu Yukhamir, dari Mu’az r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menahan dirinya tidak menemui kami di suatu pagi hari dalam salat Subuh, hingga kami hampir melihat sinar mentari akan terbit. Tiba-tiba Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ keluar dengan cepat, lalu diiqamahkanlah salat Subuhnya. Beliau mengerjakan salat Subuhnya dengan ringan (cepat). Setelah bersalam, beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Tetaplah di tempat.” – Kemudian beliau menghadapkan wajahnya ke arah kami dan bersabda: Sesungguhnya tadi malam aku bangun, lalu salat sebagaimana biasanya kulakukan, dan aku mengantuk dalam salatku hingga aku sadar, tiba-tiba aku melihat Tuhanku dengan penampilan yang sangat baik, lalu Dia berfirman, ‘Hai Mumammad, tahukah kamu, mengapa mala-ul a’la berbantah-bantahan?” Aku menjawab.”Ya Tuhanku, aku tidak megetahui, ” sebanyak tiga kali. Lalu kulihat Dia meletakkan telapak tangan-Nya di antara dua tulang belikatku, sehingga aku dapat merasakan kesejukan jari-jemari-Nya menembus dadaku. Maka Dia menampakkan kepadaku segala sesuatu sehingga aku mengetahui. Lalu Dia bertanya.”Hai Muhammad, apakah yang diperselisihkan oleh al-mala-ul a’la?” Aku menjawab, “Tentang perbuatan-perbuatan yang menghapuskan dosa-dosa.” Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى bertanya, “Apakah yang dimaksud dengan hal-hal yang menghapuskan dosa itu?” Aku menjawab, “Melangkahkan kaki menuju ke salat berjamaah, duduk di dalam masjid sesudah mengerjakan salat, dan mengerjakan wudu dengan sempurna di saat-saat yang sulit.” Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى bertanya.”Apakah yang dimaksud dengan amal-amal yang meninggikan derajat itu?” Aku menjawab, “Memberi makan (fakir miskin), bertutur kata dengan lemah lembut, dan mengerjakan salat di saat manusia lelap dalam tidurnya.” Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Mintalah.” Aku memohon, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada Engkau (agar aku dapat) mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang munkar, dan cinta kepada kaum miskin. Dan aku memohon kepada-Mu, ampunilah bagiku dan berilah aku rahmat. Dan apabila Engkau hendak menimpakan suatu cobaan terhadap suatu kaum, maka matikanlah aku dalam keadaan tidak terkena cobaan. Dan aku memohon kepada Engkau kecintaan kepada-Mu, kecintaan kepada orang yang mencintai-Mu, dan kecintaan kepada amal yang mendekatkan diriku kepada kecintaan kepada-Mu.” Lalu Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Sesungguhnya ini adalah hak, maka hafalkanlah dan amalkanlah.
Ini adalah hadis mimpi yang terkenal, dan orang yang menganggapnya terjadi saat beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dalam keadaan terbangun merupakan suatu kekeliruan. Hadis ini ada di dalam kitab-kiab sunan diriwayatkan melalui berbagai jalur. Hadis yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Turmuzi melalui riwayat Jahdam ibnu Abdullah Al-Yamami dengan sanad yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih.
Bantah-bantahan ini bukanlah bantah-bantahan yang disebutkan di dalam Al-Qur’an, karena bantah-bantahan ini telah ditafsirkan. Sedangkan mengenai bantah-bantahan yang disebutkan di dalam Al-Qur’an akan ditafsirkan dalam penjelasan berikutnya, yaitu:
Jika kalian ragu terhadap perkataanku dan kalian meragukan informasi dariku, maka sesungguhnya aku hanya me-nyampaikan informasi-informasi yang aku sendiri tidak mempu-nyai pengetahuannya dan tidak pula aku pelajari dari satu kitab mana pun. Jadi, penyampaian informasi yang aku sampaikan ini sebagaimana adanya, tanpa tambahan ataupun pengurangan, adalah merupakan saksi yang paling besar bagi kejujuranku dan bukti yang paling tepat atas kebenaran apa yang aku bawa kepada kalian ini. Maka dari itu Allah berfirman (memerintahkan RasulNya) {مَا كَانَ لِيَ مِنْ عِلْمٍ بِالْمَلإ الأعْلَى} “Aku tiada mempunyai pengetahuan sedikitpun tentang al-mala`ul a’la itu,” maksudnya, para malaikat, {إِذْ يَخْتَصِمُونَ} “ketika mereka berbantah-bantahan,” kalau saja bukan karena Allah menginformasikannya dan mewahyukannya kepadaku. Dan karena itu ayat berikutnya mengatakan, {إِنْ يُوحَى إِلَيَّ إِلا أَنَّمَا أَنَا نَذِيرٌ مُبِينٌ} “Tidak di-wahyukan kepadaku, melainkan bahwa sesungguhnya aku hanyalah se-orang pemberi peringatan yang nyata,” artinya, yang jelas lagi nyata peringatannya. Maka tidak ada pemberi peringatan yang lebih jelas daripada perintah yang disampaikan oleh Rasulullah.
69-70. Katakanlah pula kepada mereka, ‘aku tidak mempunyai pengetahuan sedikit pun tentang al-mala’ul a’l’ itu, yaitu malaikat, ketika mereka berbantah-bantahan terhadap keputusan Allah terkait penciptaan nabi adam sebagai khalifah di bumi. Yang diwahyukan kepadaku hanyalah kepastian bahwa aku hanyalah seorang rasul pemberi peringatan dan petunjuk yang nyata tentang adanya siksa di akhirat bagi orang-orang yang mengingkari para utusan Allah. ’69-70
Shad Ayat 69 Arab-Latin, Terjemah Arti Shad Ayat 69, Makna Shad Ayat 69, Terjemahan Tafsir Shad Ayat 69, Shad Ayat 69 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Shad Ayat 69
Tafsir Surat Shad Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)