{38} Shad / ص | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | غافر / Ghafir {40} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Az-Zumar الزمر (Rombongan-Rombongan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 39 Tafsir ayat Ke 20.
لَـٰكِنِ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ غُرَفٌ مِنْ فَوْقِهَا غُرَفٌ مَبْنِيَّةٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ وَعْدَ اللَّهِ ۖ لَا يُخْلِفُ اللَّهُ الْمِيعَادَ ﴿٢٠﴾
lākinillażīnattaqau rabbahum lahum gurafum min fauqihā gurafum mabniyyatun tajrī min taḥtihal-an-hār, wa’dallāh, lā yukhlifullāhul-mī’ād
QS. Az-Zumar [39] : 20
Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya).
Akan tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka dengan menaati-Nya dan mengikhlaskan ibadahnya hanya kepada-Nya, di surga mereka memperoleh kamar-kamar, sebagian darinya dibangun di atas sebagian yang lain, sungai-sungai mengalir dari bawah tempat tinggal dan kamar-kamar mereka. Semua itu Allah janjikan kepada hamba-hamba-Nya yang bertakwa sebagai janji yang pasti, Allah tidak menyelisihi janji.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi. (Az-Zumar: 20)
Yakni dibangun tingkatan-tingkatan yang tinggi lagi kokoh dan penuh dengan ornamen perhiasan.
Abdullah ibnu Imam Ahmad mengatakan. telah menceritakan kepada kami Abbad ibnu Ya’qub Al-Asadi, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Fudail, dari Abdur Rahman ibnu Ishaq, dari An-Nu’man ibnu Sa’d, dari Ali r.a. yang telah mengatakan, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Sesungguhnya di dalam surga benar-benar terdapat gedung-gedung yang bagian dalamnya dapat dilihat dari bagian luarnya, dan bagian luarnya dapat dilihat dari bagian dalamnya. Lalu ada seorang Badui bertanya, “Wahai Rasulullah, untuk siapakah gedung-gedung itu?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab: Untuk orang yang bertutur kata dengan baik dan suka memberi makan (fakir miskin) serta suka salat di malam hari saat manusia sedang lelap dalam tidurnya.
Imam Turmuzi meriwayatkan hadis ini melalui Abdur Rahman ibnu Ishaq, dan Imam Turmuzi mengatakan hadis ini hasan garib; dan seperti yang telah disebutkan bahwa ada sebagian ahlul’ ilmi yang masih meragukan Abdur Rahman ibnu Ishaq dari segi hafalannya.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Ma’mar, dari Yahya ibnu Kasir dari Ibnu Mu’aniq atau Abu Mu’aniq dari Abu Malik Al-Asy’ari r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Sesungguhnya di dalam surga benar-benar terdapat gedung-gedung yang bagian luarnya dapat dilihat dari bagian dalamnya, dan bagian dalamnya dapat dilihat dari bagian luarnya. Allah telah menyediakannya bagi orang yang suka memberi makan dan lemah lembut dalam bertutur kata, rajin mengerjakan puasa, serta gemar salat di saat manusia lelap dalam tidurnya.
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara tunggal melalui riwayat Abdullah ibnu Mu’aniq Al-Asy’ari, dari Abu Malik Al-Asy’ari r.a. dengan sanad yang sama.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Qutaibah ibnu Sa’id, telah menceritakan kepada kami Ya’qub ibnu Abdur Rahman, dari Abu Hazim, dari Sahi ibnu Sa’d r.a, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Sesungguhnya ahli surga benar-benar saling memandang penduduk surga yang ada di gedung-gedung yang tinggi-tinggi sebagaimana kalian menyaksikan bintang-bintang di ufuk langit. Perawi mengatakan bahwa ia menceritakan hadis ini kepada An-Nu’man ibnu Iyasy, maka ia mengatakan bahwa dirinya pernah mendengar Abu Sa’id Al-Khudri mengatakan, “Sebagaimana kalian menyaksikan bintang di ufuk timur atau di ufuk barat.”
Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkan hadis ini di dalam kitab sahih masing-masing melalui hadis Abu Hazim, dan keduanya telah mengetengahkannya pula di dalam kitab Sahihain melalui hadis Malik, dari Safwan ibnu Salim, dari Ata ibnu Yasar, dari Abu Sa’id r.a, dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Imam Ahmad mengatakan, bahwa telah menceritakan kepada kami Fazzarah, telah menceritakan kepadaku Falih, dari Hilal ibnu Ali, dari Ata ibnu Yasar, dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: “Sesungguhnya penduduk surga benar-benar saling memandangi penduduk surga yang berada di gedung-gedung yang tinggi-tinggi di surga, sebagaimana kalian memandangi bintang bercahaya yang muncul di ufuk nan jauh, karena adanya perbedaan tingkatan keutamaan (di antara mereka).” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, mereka tentu para nabi.” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab, “Benar, demi Tuhan Yang jiwaku berada dalam genggaman kekuasaan-Nya, juga orang-orang yang beriman kepada Allah dan membenarkan rasul-rasul.”
Imam Turmuzi meriwayatkan hadis ini dari Suwaid, dari Ibnul Mubarak, dari Falih dengan sanad yang sama, ia mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abun Nadr dan Abu Kamil. Keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Zuhair, telah menceritakan kepada kami Sa’d At-Ta’i, telah menceritakan kepada kami Abul Mudillah maula Ummul Mu-minin r.a, bahwa ia pernah mendengar Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa kami (para sahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami bila memandang engkau, hati kami terasa lunak dan kami merasa seperti ahli akhirat. Tetapi bila kami berpisah dari engkau, maka kami terpesona dengan duniawi dan mencium harumnya wanita dan anak-anak.” Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Seandainya kalian tetap berada dalam keadaan seperti kalian bila berada di dekatku, niscaya para malaikat menyalami kalian dengan tangan mereka dan piscaya mereka mengunjungi kalian di rumah-rumah kalian. Dan seandainya kalian tidak pernah berbuat dosa, niscaya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى akan mendatangkan suatu kaum yang berbuat dosa, agar Dia memberikan ampunan bagi mereka. Kami bertanya lagi, “Wahai Rasulullah, ceritakanlah kepada kami tentang surga, dari apa sajakah bangunannya?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab: Batu batanya ada yang dari emas dan ada yang dari perak, adukannya dari minyak misik azfar (yang sangat harum baunya), dan batu kerikilnya terdiri dari mutiara dan yaqut, sedangkan tanahnya dari za’faran. Barang siapa yang masuk ke dalamnya hidup senang dan tidak akan sengsara, serta hidup kekal dan tidak akan mati; pakaiannya tidak akan rusak dan kemudaannya tidak akan pudar. Ada tiga macam orang yang doanya tidak akan ditolak, yaitu imam yang adil, orang puasa hingga berbuka, dan doanya orang yang teraniaya dibawa di atas awan dan dibukakan baginya semua pintu langit. Dan Tuhan Yang Mahasuci lagi Mahatinggi berfirman (kepadanya), “Demi keagungan-Ku, Aku benar-benar akan menolongmu, sekalipun setelah beberapa waktu.”
Imam Turmuzi dan Imam Ibnu Majah meriwayatkan sebagiannya dari hadis Za’d ibnu Abu Mujadid At-Ta’i seorang siqah, dari Abul Mudillah yang juga seorang yang siqah dengan sanad yang sama.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. (Az-Zumar: 20)
Yakni sungai-sungai di dalam surga di sela-sela gedung-gedung yang tinggi-tinggi itu menurut apa yang dikehendaki oleh para penghuninya dan dapat dialirkan menurut kehendak mereka.
Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. (Az-Zumar: 20)
Maksudnya, apa yang telah kami sebutkan di atas adalah janji yang telah dijanjikan oleh Allah bagi hamba-hamba-Nya yang beriman.
Allah tidak akan memungkiri janjinya. (Az-Zumar: 20)
Akan tetapi puncak keberuntungan dan puncak ke-menangan adalah bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang telah Allah sediakan karamah dan berbagai macam ke-nikmatan untuk mereka yang tidak bisa dinilai kadarnya.
{لَهُمْ غُرَفٌ} “Mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi,” yakni, kedudukan-kedudukan yang tinggi yang terukir indah, yang ka-rena keindahan, kemegahan, dan kebeningannya sehingga bagian luarnya tampak dari bagian dalamnya dan bagian dalamnya tampak dari bagian luarnya; dan karena ketinggiannya hingga ia terlihat sebagaimana tampaknya bintang yang jauh berada di ufuk timur atau bintang yang jauh berada di ufuk barat. Maka dari itu Allah berfirman, {مِنْ فَوْقِهَا غُرَفٌ} “Di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi,” maksudnya, sebagiannya berada di atas sebagian yang lain, {مَبْنِيَّةٌ} “yang dibangun” dengan emas dan perak, sedangkan pewanginya adalah minyak kasturi yang sangat istimewa, {تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ} “yang di bawahnya mengalir sungai-sungai,” yang mengalir mengairi kebun-kebun nan rindang dan pohon-pohon nan bersih, sehingga menghasilkan berbagai macam buah-buahan yang lezat-lezat dan buah-buahan yang masak.
{وَعْدَ اللَّهِ لا يُخْلِفُ اللَّهُ الْمِيعَادَ} “Allah telah berjanji dengan sebenar-benar-nya. Allah tidak akan mengingkari janjiNya.” Dia telah menjanjikan kepada orang-orang yang bertakwa pahala ini, maka pasti ditepati-Nya. Maka hendaklah mereka memenuhi sifat-sifat takwa, agar Allah memenuhi pahala untuk mereka.
19-20. Tugas rasul tidak lebih dari sekadar menyampaikan dakwah kepada umatnya. Hanya Allahlah yang memberi hidayah kepada yang dia kehendaki. Maka apakah orang-orang yang telah dipastikan mendapat azab karena kekafiran mereka; apakah engkau akan mampu menye-lamatkan orang yang dipastikan berada dalam api neraka’ tentu tidak mampu. Tetapi, orang-orang yang bertakwa kepada tuhannya dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya, mereka mendapat kamar-kamar di surga yang di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun bertingkat-tingkat, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dengan aneka rasa dan warna (lihat pula: surah mu’ammad/47: 15). Itulah janji Allah yang sebenar-benarnya. Allah tidak akan pernah memungkiri janji-Nya. 21. Wahai manusia, apakah engkau tidak memperhatikan bahwa Allah menurunkan air hujan dari langit, lalu diaturnya air hujan itu menjadi sumber-sumber air yang memancar dan sungai-sungai yang mengalir di bumi, kemudian dengan air itu ditumbuhkan-Nya tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, kemudian tumbuhan itu berubah menjadi kering dan layu, lalu engkau melihatnya kekuning-kuningan setelah segar kehijauan, kemudian dijadikan-Nya tumbuhan itu mati dan hancur berderai-derai. Sungguh, pada proses penciptaan yang demikian bertahap-tahap itu terdapat pelajaran berharga dan nasihat bermanfaat bagi orang-orang yang mempunyai akal sehat dan fitrah yang lurus.
Az-Zumar Ayat 20 Arab-Latin, Terjemah Arti Az-Zumar Ayat 20, Makna Az-Zumar Ayat 20, Terjemahan Tafsir Az-Zumar Ayat 20, Az-Zumar Ayat 20 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Az-Zumar Ayat 20
Tafsir Surat Az-Zumar Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)