{38} Shad / ص | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | غافر / Ghafir {40} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Az-Zumar الزمر (Rombongan-Rombongan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 39 Tafsir ayat Ke 21.
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَلَكَهُ يَنَابِيعَ فِي الْأَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِ زَرْعًا مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهُ حُطَامًا ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِأُولِي الْأَلْبَابِ ﴿٢١﴾
a lam tara annallāha anzala minas-samā`i mā`an fa salakahụ yanābī’a fil-arḍi ṡumma yukhriju bihī zar’am mukhtalifan alwānuhụ ṡumma yahīju fa tarāhu muṣfarran ṡumma yaj’aluhụ huṭāmā, inna fī żālika lażikrā li`ulil-albāb
QS. Az-Zumar [39] : 21
Apakah engkau tidak memperhatikan, bahwa Allah menurunkan air dari langit, lalu diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi, kemudian dengan air itu ditumbuhkan-Nya tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, kemudian menjadi kering, lalu engkau melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal sehat.
Apakah kamu tidak melihat (wahai Rasul) bahwa sesungguhnya Allah yang menurunkan hujan dari langit, lalu Dia memasukkannya ke dalam tanah, menjadikannya mata air yang memancar dan air yang mengalir. Kemudian dengan air ini Allah menumbuhkan tanaman-tanaman yang beraneka ragam jenis dan warnanya, kwmudian ia pun mengering setelah ia hijau segar, kamu melihatnya menguning, kemudian Allah menjadikannya kayu bakar yang lapuk lagi hancur? Sesungguhnya dilakukannya hal itu merupakan peringatan dan nasihat bagi orang-orang yang memiliki akal yang selamat.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan bahwa asal mula air yang ada di dalam tanah berasal dari langit, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih. (Al-Furqan: 48)
Apabila telah diturunkan air dari langit, maka air itu tersimpan di dalam bumi, lalu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengalirkannya ke berbagai bagian bumi menurut apa yang dikehendaki-Nya, dan Allah menyumberkannya menjadi mata air-mata air, ada yang kecil dan ada yang besar menurut apa yang diperlukan. Karena itulah disebutkan dalam firman-Nya dalam surat ini:
lalu diatur-Nya menjadi sumber-sumber air di bumi. (Az-Zumar: 21)
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Ali, telah menceritakan kepada kami Abu Qutaibah alias Atabah ibnul Yaqzan, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas r.a. sehubungan dengan makna firman-Nya: Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, lalu diatur-Nya sumber-sumber air di bumi. (Az-Zumar: 21). Tiada suatu air pun di dalam bumi, melainkan berasal dari air yang diturunkan dari langit, tetapi rongga-rongga yang ada di dalam bumilah yang mengubahnya. Yang demikian itu disebutkan oleh firman-Nya: lalu diatur-Nya menjadi sumber-sumber air di bumi. (Az-Zumar: 21) Maka barang siapa yang ingin mengubah air yang asin menjadi tawar, hendaklah ia menguapkannya (dan uapnya itu akan menjadi air yang tawar).
Hal yang sama telah dikatakan oleh Sa’id ibnu Jubair dan Amir Asy-Sya’bi, bahwa semua air yang ada di dalam tanah berasal dari langit.
Sa’id ibnu Jubair mengatakan bahwa asalnya dari salju. Yakni salju itu terhimpun di atas gunung-gunung dan menetap di puncaknya, lalu dari bawahnya menyumberlah mata air-mata air.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya. (Az-Zumar: 21)
Yaitu kemudian dari air yang diturunkan dari langit dan yang timbul dari sumber air yang ada di bumi dikeluarkanlah tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam bentuk, rasa, bau, dan manfaatnya.
lalu ia menjadi kering. (Az-Zumar: 21)
Yakni sesudah kelihatan segar dan muda, terus menjadi tua. maka kamu lihat menjadi kuning yang bercampur kering.
kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. (Az-Zumar: 21)
Maksudnya, sesudah itu menjadi kering dan hancur berguguran.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (Az-Zumar: 21)
Yakni orang-orang yang mengambil pelajaran dari fenomena ini akan menyimpulkan bahwa pada mulanya dunia itu seperti gambaran tersebut; diawali dengan hijau segar dan indah, lalu menjadi tua dan cacat. Dahulunya muda, kini menjadi tua dan pikun serta lemah; dan sesudah semuanya itu lalu mati. Orang yang berbahagia adalah orang sesudah itu mendapat kebaikan.
Sering kali Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى membuat perumpamaan bagi kehidupan dunia ini dengan air yang diturunkan-Nya dari langit, lalu dengannya ditumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan, sesudah itu menjadi hancur berguguran. Sebagaimana yang disebutkan di dalam firman-Nya melalui ayat lain, yaitu:
Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (Al-Kahfi: 45)
Allah جَلَّ جَلالُهُmengingatkan kepada orang-orang yang mem-punyai akal apa yang telah diturunkanNya dari langit berupa air (hujan) lalu Dia mengaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi. Maksudnya, Allah menyimpannya di dalamnya sebagai mata air yang dapat dikeluarkan dengan mudah dan gampang, {ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِ زَرْعًا مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهُ} “kemudian ditumbuhkanNya dengan air itu tanaman-tanaman yang bermacam-macam warnanya,” seperti gandum, jagung, padi, dan lain-lain, {ثُمَّ يَهِيجُ} “lalu ia menjadi kering” ketika sudah tua atau ketika ditimpa penyakit, {فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهُ حُطَامًا} “lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikanNya hancur berderai-derai,” berserakan.
{إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لأولِي الألْبَابِ} “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal,” di mana dengan itu mereka dapat mengingat perhatian Allah, Rabb mereka dan rahmatNya kepada hamba-hambaNya, di mana Dia telah memudahkan air bagi mereka dan menyimpannya di dalam perut bumi sesuai dengan tuntutan kemaslahatan mereka; dan dengannya pula mereka dapat mengingat kemahasempurnaan kekuasaanNya, dan bahwa sesungguhnya Dia akan menghidup-kan kembali orang-orang yang sudah mati sebagaimana Dia telah menghidupkan bumi setelah kematian (kegersangan)nya; dan juga dengan itu mereka dapat mengetahui bahwa yang berbuat demi-kian itulah yang berhak diibadahi.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mem-punyai akal, sebagaimana yang telah Engkau sebutkan, dan telah Engkau beri hidayah melalui akal yang telah Engkau karuniakan kepada mereka, dan telah Engkau perlihatkan kepada mereka rahasia-rahasia Kitab SuciMu dan keindahan ayat-ayatMu yang tidak dicapai oleh selain mereka, sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Memberi.
Wahai manusia, apakah engkau tidak memperhatikan bahwa Allah menurunkan air hujan dari langit, lalu diaturnya air hujan itu menjadi sumber-sumber air yang memancar dan sungai-sungai yang mengalir di bumi, kemudian dengan air itu ditumbuhkan-Nya tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, kemudian tumbuhan itu berubah menjadi kering dan layu, lalu engkau melihatnya kekuning-kuningan setelah segar kehijauan, kemudian dijadikan-Nya tumbuhan itu mati dan hancur berderai-derai. Sungguh, pada proses penciptaan yang demikian bertahap-tahap itu terdapat pelajaran berharga dan nasihat bermanfaat bagi orang-orang yang mempunyai akal sehat dan fitrah yang lurus. 22. Tidaklah sama antara para pendurhaka yang tidak mengambil pelajaran dari kejadian di sekitarnya dengan orang-orang yang mempunyai akal sehat dan mempergunakannya untuk beriktibar. Maka apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah untuk menerima agama islam dan mengamalkan ajarannya lalu dia mendapat cahaya dari tuhannya sehingga mau mengikuti petunjuk rasulullah sama dengan orang yang hatinya membatu’ tentu tidak sama. Maka, celakalah mere-ka yang hatinya telah membatu karena enggan untuk mengingat Allah dan menyimpang dari jalan-Nya. Mereka itu berada dalam kesesatan yang nyata karena tidak mendapat taufik dan hidayah Allah untuk menerima kebenaran.
Az-Zumar Ayat 21 Arab-Latin, Terjemah Arti Az-Zumar Ayat 21, Makna Az-Zumar Ayat 21, Terjemahan Tafsir Az-Zumar Ayat 21, Az-Zumar Ayat 21 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Az-Zumar Ayat 21
Tafsir Surat Az-Zumar Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran