{38} Shad / ص | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | غافر / Ghafir {40} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Az-Zumar الزمر (Rombongan-Rombongan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 39 Tafsir ayat Ke 33.
وَالَّذِي جَاءَ بِالصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهِ ۙ أُولَـٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ ﴿٣٣﴾
wallażī jā`a biṣ-ṣidqi wa ṣaddaqa bihī ulā`ika humul-muttaqụn
QS. Az-Zumar [39] : 33
Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan orang yang membenarkannya, mereka itulah orang yang bertakwa.
Dan orang yang datang membawa kebenaran pada perkataannya dan perbuatannya dari kalangan para nabi dan para pengikut mereka, dan sekaligus membenarkannya dengan beriman dan mengamalkannya, mereka adalah orang-orang yang menggabungkan antara sifat-sifat takwa. Berada di deretan depan dari mereka adalah Nabi dan Rasul penutup, Muhammad sallallahu alaihi wa sallam dan orang-orang yang beriman kepadanya, yang mengamalkan syariatnya dari kalangan para shahabat serta orang-orang yang datang sesudah mereka sampai Hari Kiamat.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan orang yang membawa kebenaran dan membenarkannya. (Az-Zumar: 33)
Mujahid, Qatadah, Ar-Rabi’ ibnu Anas, dan Ibnu Zaid mengatakan bahwa orang yang membawa kebenaran itu adalah Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
As-Saddi mengatakan bahwa dia adalah Jibril a.s. Dan yang dimaksud dengan firman-Nya: dan membenarkannya. (Az-Zumar: 33) Yaitu Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya. (Az-Zumar: 33) Yang dimaksud dengan kebenaran ialah kalimah ‘tidak ada Tuhan yang wajib disembah melainkan Allah’ dan yang dimaksud dengan orang yang membenarkannya ialah Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Lain pula dengan Ar-Rabi’ ibnu Anas, dia membaca ayat ini dengan bentuk jamak, sehingga artinya menjadi seperti berikut: “Dan orang-orang yang membawa kebenaran dan yang membenarkannya,” bahwa yang dimaksud dengan mereka adalah para nabi, sedangkan yang dimaksud dengan orang-orang yang membenarkannya ialah para pengikut mereka.
Lais ibnu Abu Sulaim telah meriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya. (Az-Zumar: 33) Bahwa orang-orang yang mengamalkan Al-Qur’an yaitu orang-orang mukmin. Mereka datang pada hari kiamat dan mengatakan, “Inilah yang telah Engkau berikan kepada Kami, maka kami mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya sesuai dengan apa yang Engkau perintahkan kepada kami.”
Pendapat yang bersumber dari Mujahid ini mempunyai pengertian yang mencakup semua orang mukmin. Karena sesungguhnya orang-orang mukminlah yang mengatakan kebenaran dan mengamalkannya. Dan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ adalah orang yang paling berhak termasuk ke dalam makna ayat ini, menurut tafsir versi ini. Karena sesungguhnya beliaulah yang membawa kebenaran, membenarkan rasul-rasul, serta beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya. Juga orang-orang mukmin, semuanya beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya.
Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya. (Az-Zumar: 33) ialah Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan kaum muslim.
mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Az-Zumar: 33)
Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa mereka menghindari perbuatan syirik.
Setelah Allah جَلَّ جَلالُهُ menjelaskan orang yang berdusta lagi mendustakan, perbuatan jahatnya dan hukumannya, maka Allah جَلَّ جَلالُهُ menjelaskan tentang orang yang jujur lagi membenarkan dan pahalanya, seraya berfirman, وَالَّذِي جَاءَ بِالصِّدْقِ “Dan orang yang membawa kebenaran” di dalam pembicaraan dan perbuatannya. Masuk ke dalam kelompok ini adalah para Nabi dan orang-orang yang menduduki posisi mereka di antara orang-orang jujur dalam pembicaraannya tentang informasi dari Allah dan hukum-hukumNya, dan dalam apa yang dilakukannya dari karakter-karakter kejujuran. وَصَدَّقَ بِهِ “Dan membenarkannya,” maksudnya, membenarkan kebenaran; sebab bisa saja seseorang datang dengan kebenaran namun ia sendiri tidak membenarkannya disebabkan kesombongannya atau karena ia meremehkan orang yang mengatakannya dan datang dengannya. Maka dalam memuji harus (dari dua sisi:) Benar dan membenarkan. Kebenaran (kejujuran)nya membuktikan ilmu dan keadilannya, sedangkan pembenarannya membuktikan sikap tawadhu’ (rendah diri) dan tidak mempunyai sikap sombong.
أُولَئِكَ “Mereka itulah,” yakni, orang-orang yang dianugerahi dua perkara di atas adalah هُمُ الْمُتَّقُونَ “orang-orang yang bertakwa,” karena sesungguhnya seluruh karakter-karakter takwa kembali kepada sifat jujur kepada kebenaran dan membenarkannya.
Dan berbeda dengan orang-orang kafir itu, ada orang yang membawa kebenaran, yakni nabi Muhammad, dan orang yang membenarkannya, yakni orang-orang yang beriman dan menjadi pengikutnya yang setia. Mereka itulah orang yang bertakwa. 34. Sebagai penghargaan dari Allah, mereka memperoleh apa saja yang mereka kehendaki yang terdapat di sisi tuhannya. Demikianlah karunia yang besar sebagai balasan dan anugerah bagi orang-orang yang berbuat baik.
Az-Zumar Ayat 33 Arab-Latin, Terjemah Arti Az-Zumar Ayat 33, Makna Az-Zumar Ayat 33, Terjemahan Tafsir Az-Zumar Ayat 33, Az-Zumar Ayat 33 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Az-Zumar Ayat 33
Tafsir Surat Az-Zumar Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)