{38} Shad / ص | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | غافر / Ghafir {40} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Az-Zumar الزمر (Rombongan-Rombongan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 39 Tafsir ayat Ke 63.
لَهُ مَقَالِيدُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَالَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ أُولَـٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ ﴿٦٣﴾
lahụ maqālīdus-samāwāti wal-arḍ, wallażīna kafarụ bi`āyātillāhi ulā`ika humul-khāsirụn
QS. Az-Zumar [39] : 63
Milik-Nyalah kunci-kunci (perbenda-haraan) langit dan bumi. Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, mereka itulah orang yang rugi.
Hanya milik Allah kunci-kunci perbendaharaan langit dan bumi. Dia memberikan sebagian darinya kepada siapa yang Dia kehendaki dari makhluk-Nya. Dan orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Al Qur’an dan bukti-buktinya yang jelas yang terkandung di dalamnya, mereka adalah orang-orang yang benar-benar merugi di dunia dengan tidak dibimbing kepada iman. Dan di akhirat mereka di dalam neraka.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberitahukan bahwa Dialah Yang Menciptakan segala sesuatu semuanya, Dialah Yang Menguasai, memiliki, dan yang mengaturnya. Segala sesuatu berada di bawah Pengawasan, Pengaturan dan Tunduk pada perintah-Nya, Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kepunyaan-Nyalah kunci-kunci (perbendaharaan) langit dan bumi. (Az-Zumar: 63)
Mujahid mengatakan bahwa maqalid artinya kunci-kunci, bahasa asalnya adalah bahasa Persia. Hal yang sama telah dikatakan oleh Qatadah, Ibnu Zaid, dan Sufyan ibnu Uyaynah.
As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Kepunyaan-Nyalah kunci-kunci (perbendaharaan) langit dan bumi. (Az-Zumar: 63) Yakni perbendaharaan langit dan bumi; makna ayat berdasarkan kedua pendapat menyatakan bahwa sesungguhnya kendali semua urusan itu berada di tangan kekuasaan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, bagi-Nya kerajaan dan bagiNya segala puji, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Karena itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:
Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah. (Az-Zumar: 63)
Yaitu hujah-hujah-Nya dan bukti-bukti kebenaran-Nya.
mereka itulah orang-orang yang merugi. (Az-Zumar: 63)
Ibnu Abu Hatim sehubungan dengan ayat ini telah meriwayatkan sebuah hadis yang garib sekali, dan mengenai predikat sahihnya masih diragukan, tetapi kami akan mengetengahkannya seperti apa adanya. Ibnu Abu Hatim mengatakan:
telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Sinan Al-Basri di Mesir, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Hammad, telah menceritakan kepada kami Al-Aglab ibnu Tamim, dari Makhlad ibnu Huzail Al-Abdi, dari Abdur Rahman Al-Madani, dari Abdullah ibnu Umar, dari Usman ibnu Affan r.a., bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tentang tafsir firman-Nya: Kepunyaan-Nyalah kunci-kunci (perbendaharaan) langit dan bumi. (Az-Zumar: 63). Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Tiada seorang pun yang menanyakannya sebelum engkau, hai Usman.” Kemudian Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, bahwa tafsirnya ialah ucapan, “Tidak ada Tuhan yang wajib disembah melainkan Allah, dan Allah Mahabesar, dan Mahasuci Allah dan dengan memuji-Nya, aku memohon ampun kepada Allah, tidak ada kekuatan (untuk mengerjakan ketaatan) kecuali dengan (pertolongan) Allah, Yang Mahaawal, Yang Mahaakhir, Yang Zahir dan Yang Batin, di tangan kekuasaan-Nyalah kebaikan, Dia menghidupkan dan mematikan (makhluk), dan adalah Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ melanjutkan, bahwa barang siapa yang membaca kalimah tersebut sebanyak sepuluh kali di waktu pagi, maka ia akan diberi sepuluh perkara yang utama. Yang pertama ialah dijaga dari godaan iblis dan bala tentaranya. Yang kedua diberi pahala satu Qintar. Yang ketiga ditinggikan baginya satu derajat di dalam surga. Yang keempat dikawinkan dengan sebagian bidadari yang bermata jeli. Yang kelima ia selalu dikunjungi oleh dua belas malaikat. Dan yang keenam ia diberi pahala seperti pahala orang yang membaca Al-Qur’an, Taurat, Injil, dan Zabur. Selain itu, hai Usman, baginya pahala seperti pahala orang yang berhaji yang diterima hajinya, dan pahala orang yang berumrah yang diterima umrahnya. Dan jika ia mati pada hari itu juga, maka ia dicap sebagai orang yang mati syahid.
Demikianlah bunyi hadis tersebut; dan Abu Ya’la Al-Mausuli telah meriwayatkannya melalui hadis Yahya ibnu Hammad dengan sanad yang sama dan lafaz yang semisal. Hadis ini garib dan di dalamnya terkandung hal yang sangat diingkari; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
لَهُ مَقَالِيدُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ “KepunyaanNyalah kunci-kunci langit dan bumi,” maksudnya, kunci-kuncinya berupa ilmu dan pengendalian, maka,
مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلا مُمْسِكَ لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلا مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah, maka tidak ada seorang pun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (Fathir: 2).
Setelah Allah menjelaskan sebagian dari keagunganNya yang menuntut keharusan hati untuk penuh dengan rasa mengagungkan dan memuliakanNya, maka Dia menjelaskan keadaan orang-orang yang kebalikan dari itu, yang tidak mengagungkanNya dengan pengagungan yang sebenar-benarnya, seraya berfirman, وَالَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ “Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah” yang menunjukkan kepada al-haqqul yaqin (kebenaran sejati) dan jalan yang lurus, أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ “mereka itulah orang-orang yang merugi,” mereka mendapatkan kerugian karena tidak meraih apa-apa yang karenanya hati mereka menjadi shalih (baik), seperti penghambaan dan keikhlasan kepada Allah, dan apa-apa yang dengannya lisan menjadi lurus seperti sibuk mengingat Allah, dan apa-apa yang dengannya seluruh anggota tubuh menjadi baik, seperti taat kepada Allah. Mereka menggantikan semua itu dengan apa-apa yang justru merusak hati dan badan. Mereka rugi karena tidak meraih surga yang penuh kenikmatan dan menggantikannya dengan azab yang sangat pedih.
Dan milik-Nyalah kunci-kunci perbendaharaan langit dan bumi. Dan orang-orang yang kafir yakni ingkar terhadap ayat-ayat Allah dan memperolok-olokkannya, mereka itulah orang yang mengalami kerugian. 64. Katakanlah, wahai nabi Muhammad, ‘apakah kamu masih menyu-ruh aku menyembah selain Allah, wahai orang-orang yang bodoh’ padahal sudah sangat jelas bukti-bukti keesaan dan kemahakuasaan-Nya dari yang lain. ‘.
Az-Zumar Ayat 63 Arab-Latin, Terjemah Arti Az-Zumar Ayat 63, Makna Az-Zumar Ayat 63, Terjemahan Tafsir Az-Zumar Ayat 63, Az-Zumar Ayat 63 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Az-Zumar Ayat 63
Tafsir Surat Az-Zumar Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75