{38} Shad / ص | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | غافر / Ghafir {40} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Az-Zumar الزمر (Rombongan-Rombongan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 39 Tafsir ayat Ke 69.
وَأَشْرَقَتِ الْأَرْضُ بِنُورِ رَبِّهَا وَوُضِعَ الْكِتَابُ وَجِيءَ بِالنَّبِيِّينَ وَالشُّهَدَاءِ وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْحَقِّ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ ﴿٦٩﴾
wa asyraqatil-arḍu binụri rabbihā wa wuḍi’al-kitābu wajī`a bin-nabiyyīna wasy-syuhadā`i wa quḍiya bainahum bil-ḥaqqi wa hum lā yuẓlamụn
QS. Az-Zumar [39] : 69
Dan bumi (padang Mahsyar) menjadi terang benderang dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan buku-buku (perhitungan perbuatan mereka) diberikan (kepada masing-masing), nabi-nabi dan saksi-saksi pun dihadirkan, lalu diberikan keputusan di antara mereka secara adil, sedang mereka tidak dirugikan.
Bumi bersinar di hari kiamat saat Allah hadir memberikan keputusan-Nya di antara makhluk. Para malaikat membeber buku catatan amal setiap orang, para Nabi dan para saksi atas umat-umat didatangkan. Allah bertanya kepada para Nabi tentang tugas dakwah yang mereka pikul dan jawaban kaum mereka terhadap seruan dakwahnya, sebagaimana umat Muhammmad hadir untuk menjadi saksi bahwa para Rasul terdahulu telah menyampaikan dakwah mereka kepada umat-umat mereka, bila umat-umat tersebut mengingkari penyampaian tersebut, sehingga hujjah Allah tegak atas semua umat. Lalu Rabbul alamin memberikan keputusan-Nya di antara hamba-hamba-Nya dengan keadilan yang sempurna dan mereka tidak dizalimi sedikitpun dengan dikurangi pahalanya atau ditambah hukumannya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya. (Az-Zumar: 69)
Yakni hari kiamat menjadi terang benderang manakala Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menampakkan diri-Nya untuk memutuskan peradilan di antara makhluk-Nya.
dan diberikanlah buku (amal perbuatan masing-masing). (Az-Zumar: 69)
Qatadah mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kitab ialah buku catatan amal perbuatan masing-masing orang.
dan didatangkanlah para nabi. (Az-Zumar: 69)
Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa para nabi itu menyatakan persaksiannya terhadap umatnya masing-masing, bahwa mereka telah menyampaikan risalah-risalah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada umatnya masing-masing.
dan saksi-saksi. (Az-Zumar: 69)
Yakni dari kalangan para malaikat pencatat amal perbuatan semua hamba, baik amal yang baik ataupun amal yang buruk.
dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil. (Az-Zumar: 69)
Yang dimaksud dengan hak dalam ayat ini ialah adil.
sedangkan mereka tidak dirugikan. (Az-Zumar: 69)
Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkannya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan. (Al-Anbiya: 47)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah; dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar. (An-Nisa: 40)
وَأَشْرَقَتِ الأرْضُ بِنُورِ رَبِّهَا “Dan terang benderanglah bumi dengan cahaya Rabbnya.” Dapat diketahui di sini bahwa cahaya-cahaya yang ada akan lenyap di Hari Kiamat dan sirna, dan memang demikian, sebab Allah جَلَّ جَلالُهُ telah menginformasikan bahwa matahari akan digulung dan bulan menjadi gerhana, bintang-bintang berjatuhan dan manusia benar-benar berada dalam kegelapan. Maka pada saat itu bumi menjadi terang benderang karena cahaya Rabbnya ketika Dia menampakkan DiriNya dan turun untuk memberikan keputusan di antara mereka.
Pada hari itu Allah memberikan kekuatan kepada manusia, Dia menghidupkan mereka dengan kehidupan di mana mereka menjadi kuat tidak terbakar oleh cahayaNya dan mereka juga mampu melihatNya. Kalau tidak, maka sesungguhnya nur (cahaya) Allah جَلَّ جَلالُهُ itu sangat luar biasa besarnya, kalau saja Dia menyingkapnya, niscaya pancaran sinar WajahNya akan membakar sejauh pandanganNya dari makhlukNya, وَوُضِعَ الْكِتَابُ “dan diberikanlah buku,” maksudnya, buku catatan amal-amal perbuatan dan dokumennya, ia diletakkan dan dibagi-bagikan untuk dibaca apa-apa yang ada di dalamnya dari amal-amal kebajikan dan amal-amal buruk, sebagaimana difirmankan oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ,
وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَا لِهَذَا الْكِتَابِ لا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلا كَبِيرَةً إِلا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا
“Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya, dan mereka berkata, ‘Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan ia mencatat semuanya,’ dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada tertulis. Dan Rabbmu tidak menganiaya seorang jua pun.” (Al-Kahfi: 49).
Dan dikatakan kepada pelaku, sebagai tanda kesempurnaan keadilan,
اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا
“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu.” (Al-Isra`: 14).
وَجِيءَ بِالنَّبِيِّينَ “Dan didatangkanlah para nabi” untuk ditanya tentang tabligh (penyampaian risalah) dan tentang umat-umatnya dan supaya mereka memberikan kesaksian terhadap mereka, وَالشُّهَدَاءِ “dan saksi-saksi” dari golongan malaikat, anggota-anggota tubuh, dan bumi. وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْحَقِّ “Dan diberi keputusan di antara mereka dengan haq (adil),” maksudnya, dengan keadilan yang sempurna, keadilan yang agung, sebab ia adalah hisab (perhitungan amal) yang bersumber dari Tuhan yang tidak melakukan kezhaliman seberat biji sawi pun jua dan dari Tuhan yang Maha Meliputi segala sesuatu, dan kitabNya, yaitu al-Lauhul Mahfuzh mencakup segala sesuatu yang pernah mereka lakukan, dan para malaikat yang mulia yang bertugas mencatat amal perbuatan manusia tidak pernah mendurhakai Rabbnya, mereka telah mencatat apa saja yang telah dilakukan oleh manusia, dan saksi yang paling adil pun telah memberikan kesaksian atas keputusan itu. Maka Tuhan yang mengetahui kadar-kadar amal-amal perbuatan dan kadar-kadar keberhakannya untuk mendapat pahala dan siksa memberikan keputusan berdasarkan itu semua, sehingga terjadilah suatu keputusan yang diakui oleh semua makhluk dan mereka mengakui bahwa segala puji dan keadilan hanya milik Allah, dan mereka mengakuinya dari keagungan, ilmu, hikmah dan rahmatNya yang belum pernah terlintas di dalam hati manusia dan tidak bisa diungkapkan oleh lisan mereka.
Dan bersamaan dengan itu, bumi, yakni padang mahsyar, tempat semua makhluk berkumpul untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan, menjadi terang benderang dengan cahaya keadilan tuhannya; dan buku-buku rekam jejak perbuatan diberikan dan kemudian dibaca oleh mereka masing-masing satu persatu nabi-nabi menjadi saksi bagi umatnya, dan saksi-saksi atas amal mereka-pun dihadirkan, lalu diberikan keputusan oleh Allah di antara mereka satu persatu secara adil, sedang mereka tidak dirugikan sedikit pun. 70. Dan sebagai bukti atas keadilan putusan itu, kepada setiap jiwa diberi balasan yang setimpal dengan sempurna sesuai dengan apa yang telah di-kerjakannya, dan dia Allah hakim yang maha adil lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan.
Az-Zumar Ayat 69 Arab-Latin, Terjemah Arti Az-Zumar Ayat 69, Makna Az-Zumar Ayat 69, Terjemahan Tafsir Az-Zumar Ayat 69, Az-Zumar Ayat 69 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Az-Zumar Ayat 69
Tafsir Surat Az-Zumar Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)