{39} Az-Zumar / الزمر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | فصلت / Fussilat {41} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ghafir غافر (Yang Maha Pengampun) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 40 Tafsir ayat Ke 5.
كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ وَالْأَحْزَابُ مِنْ بَعْدِهِمْ ۖ وَهَمَّتْ كُلُّ أُمَّةٍ بِرَسُولِهِمْ لِيَأْخُذُوهُ ۖ وَجَادَلُوا بِالْبَاطِلِ لِيُدْحِضُوا بِهِ الْحَقَّ فَأَخَذْتُهُمْ ۖ فَكَيْفَ كَانَ عِقَابِ ﴿٥﴾
każżabat qablahum qaumu nụḥiw wal-aḥzābu mim ba’dihim wa hammat kullu ummatim birasụlihim liya`khużụhu wa jādalụ bil-bāṭili liyud-ḥiḍụ bihil-ḥaqqa fa akhażtuhum, fa kaifa kāna ‘iqāb
QS. Ghafir [40] : 5
Sebelum mereka, kaum Nuh dan golongan-golongan yang bersekutu setelah mereka telah mendustakan (rasul) dan setiap umat telah merencanakan (tipu daya) terhadap rasul mereka untuk menawannya dan mereka membantah dengan (alasan) yang batil untuk melenyapkan kebenaran; karena itu Aku tawan mereka (dengan azab). Maka betapa (pedihnya) azab-Ku?
Telah mendustakan sebelum orang-orang kafir itu, kaum Nuh dan umat-umat yang datang sesudah mereka yang mengumumkan perang melawan para Rasul seperti ‘Ad dan Tsamud, di mana mereka bertekad menyakiti para rasul dan bersekutu untuk mengganggu mereka atau membunuh mereka. Masing-masing umat dari umat-umat yang mendustakan tersebut bertekad untuk membunuh Rasulnya dan mendebatnya dengan kebatilan, agar mereka bisa membatalkan kebenaran dengan debat mereka, maka Aku menghukum mereka. Bukankah hukuman-Ku atas mereka mengandung pelajaran bagi makhluk dan nasihat bagi orang-orang yang datang sesudah mereka?
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, menghibur hati Nabi-Nya yang menghadapi sikap kaumnya yang mendustakannya, bahwa bukan hanya dia sendiri yang mengalami nasib tersebut, para nabi sebelumnya pun mengalami hal yang sama. Kaum mereka masing-masing telah mendustakannya dan menentangnya, bahkan tidak ada yang beriman dari kalangan mereka, melainkan hanya sedikit. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Sebelum mereka, kaum Nuh dan golongan-golongan yang bersekutu sesudah mereka telah mendustakan (rasul). (Al-Mu’min: 5)
Nuh a.s. adalah rasul yang mula-mula diutus oleh Allah untuk melarang penyembahan terhadap berhala.
dan juga golongan-golongan yang bersekutu sesudah mereka. (Al-Mu’min: 5)
dari kalangan tiap-tiap umat sesudah kaum Nuh.
dan tiap-tiap umat telah merencanakan makar terhadap rasul mereka untuk menawannya. (Al-Mu’min: 5)
Maksudnya, mereka berusaha keras untuk dapat membunuh rasul mereka dengan segala macam cara yang dapat mereka lakukan, dan di antara mereka ada yang dapat membunuh rasul mereka.
dan mereka membantah dengan (alasan) yang batil untuk melenyapkan kebenaran. (Al-Mu’min: 5)
Yakni mereka melakukan bantahan terhadap perkara yang hak dengan perkara yang syubhat (batil) untuk melenyapkan perkara hak yang sudah jelas dan terang.
Abul Qasim At-Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali Ibnu Abdul Aziz, telah menceritakan kepada kami Arim Abun Nu’man, telah menceritakan kepada kami Mu’tamir ibnu Sulaiman yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar ayahnya menceritakan hadis berikut dari Hanasy, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas r.a., dari Nabi Saw yang telah bersabda: Barang siapa yang membantu perkara-perkara yang batil untuk melenyapkan perkara yang hak, maka sesungguhnya dia telah terbebas dari jaminan Allah dan jaminan Rasul-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Karena itu, Aku azab mereka. (Al-Mu’min: 5)
Yakni Aku binasakan mereka karena mereka telah melakukan dosa-dosa yang besar-besar itu.
Maka betapa (pedihnya) azab-Ku. (Al-Mu’min: 5)
Artinya, kamu akan mendengar bahwa azab-Ku dan pembalasan-Ku terhadap mereka sangat keras, lagi menyakitkan dan sangat pedih.
Qatadah mengatakan bahwa demi Allah azab Allah itu amat keras.
Kemudian Allah mengancam siapa saja yang memperdebatkan ayat-ayat Allah dengan tujuan merusaknya (menolaknya) sebagaimana telah dilakukan oleh umat-umat sebelumnya dari قَوْمُ نُوحٍ “kaum Nuh” dan ‘Ad وَالأحْزَابُ مِنْ بَعْدِهِمْ “dan golongan-golongan yang bersekutu sesudah mereka” yang berkoalisi dan bergabung untuk memberangus kebenaran dan (sebaliknya) membela kebatilan. وَ “Dan” keadaannya sampai membuat mereka, dan koalisi mereka, telah menyeret mereka untuk melakukan tindakan, هَمَّتْ كُلُّ أُمَّةٍ “tiap-tiap umat telah merencanakan,” maksudnya, tiap-tiap umat telah merencanakan makar بِرَسُولِهِمْ لِيَأْخُذُوهُ “terhadap rasul mereka untuk menawannya.” Maksudnya, untuk membunuhnya.
Inilah cobaan hebat yang dihadapi oleh para rasul, para pelopor ahli kebaikan, yang membawa kebenaran murni yang tidak ada keraguan atau ketidakjelasan padanya. Kaum yang bersekutu itu benar-benar telah merencanakan untuk membunuh mereka. Maka apakah sesudah kezhaliman, kesesatan, dan kesengsaraan ini ada hal lain selain azab yang berat yang bisa membebaskan mereka darinya?! Karena itu Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman tentang hukuman duniawi dan ukhrawi mereka, فَأَخَذْتُهُمْ “karena itu Aku azab mereka” disebabkan pendustaan yang mereka lakukan dan persekutuan jahat mereka itu. فَكَيْفَ كَانَ عِقَابِ “Maka betapa pedihnya azabKu,” ia adalah azab yang paling berat dan paling keji, ia tiada lain adalah suara keras atau bencana yang menimpa mereka dari langit, atau Allah memerintahkan kepada bumi untuk menelan mereka, atau kepada laut untuk menenggelamkan mereka. Maka mereka pun menjadi mati tidak berdaya.
Sebelum mereka, orang-orang musyrik mekah, mendustakan wahyu Allah, kaum nuh dan golongan-golongan yang bersekutu setelah mereka telah terlebih dahulu melakukan hal yang sama, yakni mendustakan rasul-rasul Allah, dan setiap umat ketika itu juga telah merencanakan tipu daya terhadap rasul mereka untuk menawannya bahkan sampai mencelakakannya, dan mereka membantah dengan alasan yang batil untuk melenyapkan kebenaran yang dibawa oleh para rasul itu. Karena itu, aku, Allah yang mahaperkasa, tawan dan siksa mereka dengan azab. Maka camkanlah dengan sungguh-sungguh bahwa betapa pedihnya azab-ku’6. Dan sebagaimana telah dijatuhkan sanksi kepada umat terdahulu yang durhaka, demikianlah juga telah pasti berlaku ketetapan tuhanmu dalam bentuk azab yang pedih terhadap orang-orang kafir dari umatmu, wahai nabi Muhammad, yaitu sesungguhnya mereka, orang-orang musyrik mekah, itu adalah penghuni neraka.
Ghafir Ayat 5 Arab-Latin, Terjemah Arti Ghafir Ayat 5, Makna Ghafir Ayat 5, Terjemahan Tafsir Ghafir Ayat 5, Ghafir Ayat 5 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ghafir Ayat 5
Tafsir Surat Ghafir Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)