{39} Az-Zumar / الزمر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | فصلت / Fussilat {41} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ghafir غافر (Yang Maha Pengampun) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 40 Tafsir ayat Ke 11.
قَالُوا رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَىٰ خُرُوجٍ مِنْ سَبِيلٍ ﴿١١﴾
qālụ rabbanā amattanaṡnataini wa aḥyaitanaṡnataini fa’tarafnā biżunụbinā fa hal ilā khurụjim min sabīl
QS. Ghafir [40] : 11
Mereka menjawab, “Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?”
Orang-orang kafir berkata: Wahai Rabb kami, matikanlah kami dua kali, saat kami masih dalam rahim ibu kami dalam bentuk setetes air sebelum ditiupkannya arwah, dan saat ajal kami di dunia telah habis. Hidupkanlah kami dua kali, di dunia saat kami lahir dan di saat kami dibangkitkan dari kubur kami. Sekarang kami mengakui kesalahan-kesalahan masa lalu kami. Adakah jalan bagi kami untuk keluar dari api neraka lalu Engkau mengembalikan kami ke dunia agar kami bisa beramal menaati-Mu? Namun pengakuan ini sama sekali tidak berguna bagi mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Mereka menjawab, “Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula).” (Al-Mu’min: 11)
Ats-Tsauri mengatakan dari Abu Ishaq, dari Abul Ahwas, dari Ibnu Mas’ud r.a., bahwa ayat ini semakna dengan firman-Nya:
Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nyalah kamu di kembalikan? (Al-Baqarah: 28)
Hal yang sama telah dikatakan oleh Ibnu Abbas, Ad-Dahhak, Qatadah, dan Abu Malik; ini adalah pendapat yang benar dan tidak diragukan atau dibimbangkan lagi kebenarannya.
Qatadah mengatakan bahwa mereka dimatikan di dunia, kemudian dihidupkan kembali dalam kubur mereka untuk menjalani pertanyaan (kuburan). Kemudian mereka dimatikan dan dihidupkan kembali pada hari kiamat.
Ibnu Zaid mengatakan bahwa mereka dihidupkan ketika diambil perjanjian dari mereka saat mereka masih berada di dalam sulbi Adam a.s. Kemudian mereka diciptakan di dalam rahim, lalu dimatikan, kemudian dihidupkan kembali pada hari kiamat.
Kedua pendapat yang dikatakan oleh As-Saddi dan Ibnu Zaid ini lemah, karena yang tersimpulkan darinya hanyalah tiga kali kehidupan dan tiga kali kematian. Pendapat yang benar adalah yang dikatakan oleh Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas serta orang-orang yang mengikuti pendapat keduanya.
Makna yang dimaksud ialah bahwa orang-orang kafir meminta untuk dikembalikan ke dunia saat mereka berdiri di hadapan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى di padang mahsyar, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), “Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.”(As-Sajdah: 12)
Maka mereka tidak diperkenankan, kemudian bilamana mereka melihat neraka dengan mata kepala mereka sendiri berada di hadapannya dan menyaksikan azab dan pembalasan Allah yang ada di dalamnya, maka mereka kembali meminta dengan permintaan yang sangat untuk dapat dikembalikan ke dunia, tetapi tidak diperkenankan.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata, “Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman, ” (tentulah kami melihat suatu peristiwa yang mengharukan). Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka. (Al-An’am: 27-28)
Apabila mereka telah masuk neraka dan merasakan sentuhan api neraka, luapan apinya, palu-palu godamnya, dan belenggu-belenggunya, maka permintaan mereka untuk dapat dikembalikan ke dunia jauh lebih memelas dan lebih kuat lagi daripada yang sebelumnya.
Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami, niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan.” Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun. (Fatir: 37)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami darinya (dan kembalikanlah kami ke dunia). Maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim. Allah berfirman, “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.” (Al-Mu’minun: 107-108)
Dan dalam surat Al-Mu’min ini disebutkan ungkapan permohonan belas kasihan mereka yang mendahului perkataan mereka yang disebutkan dalam ayat-ayat di atas, yaitu ucapan mereka yang disitir oleh firman-Nya:
Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali. (Al-Mu’min: 11)
Yakni Kekuasaan-Mu Mahabesar, karena sesungguhnya Engkau telah menghidupkan kami sesudah kami mati, kemudian Engkau matikan lagi kami, kemudian Engkau hidupkan kembali kami. Maka Engkau Mahakuasa atas apa yang Engkau kehendaki. Kami telah mengakui dosa-dosa kami, dan sesungguhnya kami telah berbuat aniaya terhadap diri kami sendiri semasa di dunia.
Maka adakah suatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)? (Al-Mu’min: 11)
Yaitu apakah Engkau perkenankan kami untuk dapat kembali ke dunia, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa untuk memberlakukan hal tersebut, agar kami dapat mengerjakan selain dari apa yang pernah kami kerjakan dahulu. Jika ternyata kami masih kembali kepada perbuatan semula, maka sesungguhnya kami adalah orang-orang yang aniaya. Lalu mereka dijawab, “Tiada jalan untuk kembali ke dunia bagi kalian.” Kemudian Allah menyebutkan alasan tertolaknya permintaan mereka, “Watak kalian itu tidak mau menerima kebenaran dan kebenaran tidak cocok bagi watak kalian, bahkan watak kalian selalu menentang dan membangkang terhadapnya.” Karena itu, disebutkan dalam firman berikutnya:
Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan. (Al-Mu’min: 12)
Yakni demikianlah yang akan kamu lakukan bila kamu dikembalikan ke dunia, seperti juga yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain:
Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang telah dilarang mereka mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka. (Al-An’am: 28)
Lalu mereka berangan-angan kembali ke dunia dan قَالُوا رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ “mereka berkata, ‘Ya Rabb kami, Engkau telah mematikan kami dua kali,” yang mereka maksud adalah kematian yang pertama dan kematian yang terjadi antara dua tiupan sangkakala menurut suatu pendapat, atau ketiadaan total sebelum mereka diciptakan lalu mereka dimatikan sesudah itu. وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ “Dan telah menghidupkan kami dua kali pula,” kehidupan dunia dan kehidupan akhirat, فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَى خُرُوجٍ مِنْ سَبِيلٍ “lalu kami mengakui dosa-dosa kami; maka adakah suatu jalan untuk keluar?” Maksudnya, mereka mengeluh dan mengatakan perkataan tersebut, namun (hal itu) tidak berguna dan tidak bermanfaat.
Mereka, orang-orang kafir itu pun menjawab, ‘ya tuhan kami, kami sadar bahwa engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali pula, lalu sekarang kami sadari pula engkau kuasa menghidupkan orang yang sudah mati. Oleh sebab itulah, kami meng-akui dosa-dosa yang telah kami perbuat ketika hidup di dunia. Maka adakah bagi kami ya Allah yang maha pengampun jalan untuk keluar dari neraka ini dan kembali ke kehidupan dunia untuk memperbaiki diri”12. Yang demikian itu tidak bisa terjadi lagi, karena sesungguhnya kamu ketika di kehidupan dunia telah mengingkari seruan apabila kalian diseru untuk menyembah Allah saja tanpa mempersekutukan-Nya. Dan jika Allah dipersekutukan, kamu sangat percaya bahwa Allah itu mempunyai sekutu. Maka keputusan sekarang ini wewenangnya adalah hanya pada Allah yang mahatinggi lagi mahabesar.
Ghafir Ayat 11 Arab-Latin, Terjemah Arti Ghafir Ayat 11, Makna Ghafir Ayat 11, Terjemahan Tafsir Ghafir Ayat 11, Ghafir Ayat 11 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ghafir Ayat 11
Tafsir Surat Ghafir Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.”
(HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran