{39} Az-Zumar / الزمر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | فصلت / Fussilat {41} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ghafir غافر (Yang Maha Pengampun) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 40 Tafsir ayat Ke 14.
فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ ﴿١٤﴾
fad’ullāha mukhliṣīna lahud-dīna walau karihal-kāfirụn
QS. Ghafir [40] : 14
Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya).
Maka ikhlaskanlah (wahai orang-orang mukmin) ibadah dan doa hanya kepada Allah semata. Selisihilah jalan orang-orang musyrikin sekalipun hal itu membuat mereka marah, jangan menggubris mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya). (Al-Mu’min: 14)
Artinya, murnikanlah penyembahan dan berdoa itu hanya kepada Allah semata, dan berbedalah dengan orang-orang musyrik dalam sepak terjang dan pendapat mereka.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Namir, telah menceritakan kepada kami Hisyam (yakni Urwah ibnuz Zubair), dari Abuz Zubair alias Muhammad ibnu Muslim seorang guru di Mekah yang mengatakan bahwa Abdullah ibnuz Zubair selalu mengucapkan doa berikut seusai dalam salatnya, yaitu: Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, bagiNya kerajaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Tidak ada Tuhan selain Allah, dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, milik-Nyalah semua nikmat, karunia, dan pujian yang baik. Tidak ada Tuhan selain Allah, (kami nyatakan ini dengan) memurnikan penyembahan hanya kepada-Nya, sekalipun orang-orang kafir tidak menyukai (nya). Lalu Ibnuz Zubair mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ selalu mengucapkan doa tersebut setiap usai salatnya.
Imam Muslim dan Imam Abu Daud serta Imam Nasai telah meriwayatkannya melalui berbagai jalur dari Hisyam ibnu Urwah dan Hajjaj ibnu Abu Usman serta Musa ibnu Uqbah; ketiganya dari Abuz Zubair, dari Abdullah ibnuz Zubair yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ setiap usai salatnya mengucapkan doa berikut:
Tidak ada Tuhan melainkan Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya,
hingga akhir hadis.
Di dalam kitab sahih disebutkan dari Ibnuz Zubair r.a., bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ setiap usai mengerjakan salat fardunya mengucapkan doa berikut:
Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji, dan adalah Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Tidak ada Tuhan selain Allah, dan kami tidak menyembah selain hanya kepada-Nya. Bagi-Nya semua nikmat, karunia, dan pujian yang baik. Tidak ada Tuhan selain Allah (dengan) memurnikan ketaatan kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai (nya).
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ar-Rabi’, telah menceritakan kepada kami Al-Khasib ibnu Nasih, telah menceritakan kepada kami Saleh (yakni Al-Murri), dari Hisyam ibnu Hassan, dari Ibnu Sirin, dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda: Berdoalah kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, sedangkan kalian merasa yakin akan diperkenankan. Dan ketahuilah bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tidak memperkenankan doa dari orang yang hatinya lalai lagi tidak khusyuk.
Oleh karena ayat-ayat (tanda-tanda) itu membuahkan kesadaran dan kesadaran menimbulkan keikhlasan kepada Allah, maka perintah untuk memurnikan kepatuhan kepadaNya didahului dengan “fa” yang bermakna sababiyah (yang menunjukkan sebab akibat), seraya berfirman فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ “Maka sembahlah Allah dengan memurnikan kepatuhan kepadaNya.” Perintah ini mencakup doa ibadah dan doa mas`alah (permohonan). Ikhlash di sini artinya memurnikan niat hanya kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ dalam seluruh bentuk ibadah yang wajib dan yang sunnah, hak-hak Allah dan hak-hak hamba-hambaNya. Maksudnya, ikhlaskanlah untuk Allah جَلَّ جَلالُهُ setiap apa yang kalian jadikan sebagai agama dan apa yang kalian jadikan sebagai taqarrub kepadaNya, وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ “meskipun orang-orang kafir tidak menyukai” hal itu, jangan hiraukan mereka dan hal itu jangan sampai menghalangi kalian dari agama kalian, dan jangan sampai cacian orang yang mencaci membuat kalian diam, sebab orang-orang kafir itu memang selalu membenci ikhlash (tauhid) kepada Allah dengan sebenci-bencinya, seperti yang difirmankan oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ,
وَإِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَحْدَهُ اشْمَأَزَّتْ قُلُوبُ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ وَإِذَا ذُكِرَ الَّذِينَ مِنْ دُونِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ
“Dan apabila nama Allah saja yang disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati.” (Az-Zumar: 45).
Maka oleh sebab itu, sembahlah Allah, dan dengan tulus ikhlas-lah beragama kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai sikap keberagamaan kalian itu. 15. Yakinlah dengan seyakin-yakinnya bahwa dialah yang mahatinggi derajat-Nya, dan dia pula yang memiliki ‘arsy, dan yang menurunkan wah-yu yakni Al-Qur’an dengan perintah-Nya kepada siapa yang dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya untuk menjadi rasul-Nya, agar rasul itu memperingatkan manusia tentang hari pertemuan, yaitu hari kiamat.
Ghafir Ayat 14 Arab-Latin, Terjemah Arti Ghafir Ayat 14, Makna Ghafir Ayat 14, Terjemahan Tafsir Ghafir Ayat 14, Ghafir Ayat 14 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ghafir Ayat 14
Tafsir Surat Ghafir Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)