{39} Az-Zumar / الزمر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | فصلت / Fussilat {41} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ghafir غافر (Yang Maha Pengampun) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 40 Tafsir ayat Ke 18.
وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْآزِفَةِ إِذِ الْقُلُوبُ لَدَى الْحَنَاجِرِ كَاظِمِينَ ۚ مَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلَا شَفِيعٍ يُطَاعُ ﴿١٨﴾
wa anżir-hum yaumal-āzifati iżil-qulụbu ladal-ḥanājiri kāẓimīn, mā liẓ-ẓālimīna min ḥamīmiw wa lā syafī’iy yuṭā’
QS. Ghafir [40] : 18
Dan berilah mereka peringatan akan hari yang semakin dekat (hari Kiamat, yaitu) ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan karena menahan kesedihan. Tidak ada seorang pun teman setia bagi orang yang zalim dan tidak ada baginya seorang penolong yang diterima (pertolongannya).
Berilah peringatan (wahai Rasul) kepada manusia terhadap kedatangan Hari Kiamat yang sudah dekat sekalipun mereka menganggapnya masih jauh. Saat hati para hamba karena ketakutannya kepada Allah naik ke dada mereka, sehingga ia mencapai kerongkongan mereka sedangkan mereka di cekam ketakutan dan kesedihan. Sedangkan orang-orang zalim tidak memiliki kawan, kerabat dan pemberi syafaat yang bisa membantu mereka di depan Rabb mereka.
Yaumul Azifah adalah istilah lain dari hari kiamat. Dinamakan demikian karena masanya sudah dekat, sebagaimana yang disebutkan oleh firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Telah dekat terjadinya hari kiamat. Tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari itu selain Allah. (An-Najm: 57-58)
Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. (Al-Qamar: l)
Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka. (Al-Anbiya: 1)
Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta disegerakan (datang)nya. (An-Nahl: 1)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat) sudah dekat, muka orang-orang kafir itu menjadi muram. (Al-Mulk: 27), hingga akhir ayat.
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. (Al-Mu’min: 18)”
Qatadah mengatakan bahwa hati menyesak sampai di tenggorokan karena takut yang amat sangat, dan hati tidak dapat keluar dan tidak dapat pula kembali ke tempatnya.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Ikrimah dan As-Saddi serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang.
Makna kadhimina ialah semuanya diam, tidak ada seorang pun yang dapat bicara kecuali dengan izin Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى seperti yang disebutkan dalam firman-Nya:
Pada hari, ketika roh dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar. (An-Naba: 38)
Ibnu Juraij mengatakan bahwa kadhimina artinya mereka menangis.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorang pun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafaat yang diterima syafaatnya. (Al-Mu’min: 18)
Yakni tiadalah bagi orang-orang yang zalim karena mempersekutukan Allah seorang kerabat pun dari kalangan mereka yang dapat memberi manfaat bagi mereka, tiada pula pemberi syafaat pun yang dapat diterima syafaatnya, bahkan semua penyebab kebaikan telah terputus dari mereka.
Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman kepada nabiNya, Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الآزِفَةِ “Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat,” maksudnya, Hari Kiamat yang sesungguhnya telah dekat dan waktunya sudah hampir mencapai kepada prahara, keganasan, dan kegoncangannya, إِذِ الْقُلُوبُ لَدَى الْحَنَاجِرِ “ketika hati menyesak sampai di kerongkongan,” yakni, sudah naik menyesak dan hatinya sudah menjadi hampa dan ruh menyesak ke kerongkongan karena rasa takut dan kengerian hebat yang menyelimuti dengan mata terbelalak, كَاظِمِينَ “dengan menahan kesedihan,” di mana mereka tidak berbicara kecuali orang yang diberi izin oleh Allah Yang Rahman, dan ia mengatakan yang benar, mereka menahan rasa takut yang sangat dahsyat. مَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ “Orang-orang yang zhalim tidak mempunyai teman setia seorang pun,” tidak teman dekat ataupun sahabat karib, وَلَا شَفِيعٍ يُطَاعُ “dan tidak pula mempunyai seorang pemberi syafa’at yang dipatuhi,” karena para pemberi syafa’at tidak akan dapat memberikan syafa’at terhadap orang zhalim karena berbuat syirik. Kalaupun dipastikan bisa memberikan syafa’at, namun Allah tidak akan meridhai syafa’atnya dan tidak memperkenankannya.
Dan wahai nabi Muhammad, berilah mereka para pendurhaka itu peringatan akan hari yang semakin lama semakin dekat yakni hari kiamat, di hari ketika hati kaum musyrik itu menyesak sampai di kerongkongan karena menahan kesedihan. Tidak ada seorang pun teman setia atau karib kerabat maupun teman sejawat bagi orang yang zalim itu, dan tidak ada juga baginya seorang penolong yang diterima pertolongannya. ’19. Dia, yakni Allah, mengetahui pandangan mata yang khianat, seperti kerlingan sekejap yang mengarah kepada perbuatan maksiat walau orang lain tidak melihat, dan apa yang tersembunyi dalam dada yang tidak diutarakan dengan kata-kata.
Ghafir Ayat 18 Arab-Latin, Terjemah Arti Ghafir Ayat 18, Makna Ghafir Ayat 18, Terjemahan Tafsir Ghafir Ayat 18, Ghafir Ayat 18 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ghafir Ayat 18
Tafsir Surat Ghafir Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.”
(HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran