{39} Az-Zumar / الزمر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | فصلت / Fussilat {41} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ghafir غافر (Yang Maha Pengampun) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 40 Tafsir ayat Ke 26.
وَقَالَ فِرْعَوْنُ ذَرُونِي أَقْتُلْ مُوسَىٰ وَلْيَدْعُ رَبَّهُ ۖ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يُبَدِّلَ دِينَكُمْ أَوْ أَنْ يُظْهِرَ فِي الْأَرْضِ الْفَسَادَ ﴿٢٦﴾
wa qāla fir’aunu żarụnī aqtul mụsā walyad’u rabbah, innī akhāfu ay yubaddila dīnakum au ay yuẓ-hira fil-arḍil-fasād
QS. Ghafir [40] : 26
Dan Fir‘aun berkata (kepada pembesar-pembesarnya), “Biar aku yang membunuh Musa dan suruh dia memohon kepada Tuhannya. Sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di bumi.”
Fir’aun berkata kepada para pembesar kaumnya: Biarkan aku membunuh Musa, dan biarkan dia memanggil Rabb-nya yang katanya Dia mengutusnya kepada kita, agar Dia bisa melindunginya dari apa yang hendak kita lakukan terhadapnya. Sesungguhnya aku khawatir dia akan mengganti agama yang telah kalian pegang, atau akan menghadirkan kerusakan di bumi Mesir ini.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan berkata Fir’aun (kepada pembesar-pembesarnya), “Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya.” (Al-Mu’min: 26)
Ini tekad Fir’aun la’natullah untuk membunuh Musa a.s. Yakni Fir’aun berkata kepada kaumnya, “Biarkan aku membunuh Musa demi kalian.”
dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya. (Al-Mu’min: 26)
agar diselamatkan dariku, aku tidak peduli dengan-Nya. Ini merupakan ungkapan yang menunjukkan sangarnya keingkaran Fir’aun dan kekerasan hatinya serta kekurangajarannya terhadap Tuhan. Perkataan Fir’aun la’natullah yang disitir oleh firman-Nya:
karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi. (Al-Mu’min: 26)
Yang dimaksud oleh Fir’aun adalah Musa. Fir’aun merasa khawatir bila Musa mengubah pendirian manusia dan mengganti tradisi dan adat istiadat mereka yang selama itu telah dibina oleh dia. Dalam sikapnya ini Fir’aun berpura-pura sebagai seorang yang mengharapkan kebaikan bagi manusia. Dia memperingatkan manusia dari Musa a.s., padahal kenyataannya dia adalah ‘maling teriak maling.’
Pada umumnya ulama membaca ayat ini dengan bacaan berikut:
dia akan menukar agamamu dan menimbulkan kerusakan di muka bumi. (Al-Mu’min: 26)
dengan memakai huruf wawu. Sedangkan ulama lainnya membacanya seperti berikut:
dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi. (Al-Mu’min: 26)
dengan memakai au. Sebagian ulama membacanya dengan men-dammah-kan lafaz al-fas’ad menjadi al-fas’adu, yang artinya menjadi “atau timbul kerusakan di muka bumi.”
وَقَالَ فِرْعَوْنُ “Dan Fir’aun berkata” dengan rasa sombong, congkak dan memperdaya kaumnya yang dungu, ذَرُونِي أَقْتُلْ مُوسَى وَلْيَدْعُ رَبَّهُ “Biarkanlah aku membunuh Musa ‘alaihissalamdan hendaklah ia memohon kepada Rabbnya.” Ia mengklaim, mudah-mudahan Allah menghinakannya, bahwa kalau saja tidak karena menjaga perasaan kaumnya tentu ia telah membunuhnya; dan mengklaim bahwa doa Nabi Musa ‘alaihissalamkepada Tuhannya tidak akan bisa menghalanginya. Kemudian Fir’aun menjelaskan hal yang telah menyeretnya untuk membunuh Nabi Musa, yaitu sebagai kesetiaannya kepada kaum (rakyat)nya dan keinginan memberantas kejahatan di muka bumi ini, seraya berkata, إِنِّي أَخَافُ أَنْ يُبَدِّلَ دِينَكُمْ “Karena sesungguhnya aku khawatir ia akan menukar agama kalian” yang kalian anut ini, أَوْ أَنْ يُظْهِرَ فِي الأرْضِ الْفَسَادَ “atau menimbulkan kerusakan di muka bumi.”
Sungguh sangat mengherankan! Bagaimana manusia yang paling jahat menasihati masyarakat untuk tidak mengikuti manusia pilihan! Itu semua adalah tindakan pengelabuan dan propaganda yang tidak akan ada yang mengikutinya kecuali akal orang yang disebutkan oleh Allah,
فَاسْتَخَفَّ قَوْمَهُ فَأَطَاعُوهُ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمًا فَاسِقِينَ
“Maka Fir’aun membodoh-bodohi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik.” (Az-Zukhruf: 54).
Dan fir’aun berkata kepada pembesar-pembesarnya, ‘biar aku sen-diri yang membunuh musa, dan sebelum itu suruh dia memohon kepada tuhannya untuk mendapatkan perlindungan. Apabila musa tidak dibunuh, sesungguhnya aku sangat khawatir dia akan menukar agamamu, wahai penduduk mesir, dengan agama yang dia bawa, atau dia pasti akan menimbulkan kerusakan di bumi sehingga bisa mengganggu kehidupan kita. ’27. Rencana jahat fir’aun itu diketahui oleh nabi musa, dan nabi musa pun berkata, ‘sesungguhnya aku berlindung kepada Allah, tuhanku dan tuhanmu juga, dari kejahatan setiap orang yang menyombongkan diri. Aku juga berlindung dari kejahatan orang yang tidak beriman kepada hari perhitungan. ‘.
Ghafir Ayat 26 Arab-Latin, Terjemah Arti Ghafir Ayat 26, Makna Ghafir Ayat 26, Terjemahan Tafsir Ghafir Ayat 26, Ghafir Ayat 26 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ghafir Ayat 26
Tafsir Surat Ghafir Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)