{39} Az-Zumar / الزمر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | فصلت / Fussilat {41} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ghafir غافر (Yang Maha Pengampun) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 40 Tafsir ayat Ke 34.
وَلَقَدْ جَاءَكُمْ يُوسُفُ مِنْ قَبْلُ بِالْبَيِّنَاتِ فَمَا زِلْتُمْ فِي شَكٍّ مِمَّا جَاءَكُمْ بِهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا هَلَكَ قُلْتُمْ لَنْ يَبْعَثَ اللَّهُ مِنْ بَعْدِهِ رَسُولًا ۚ كَذَٰلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ مُرْتَابٌ ﴿٣٤﴾
wa laqad jā`akum yụsufu ming qablu bil-bayyināti fa mā ziltum fī syakkim mimmā jā`akum bih, hattā iżā halaka qultum lay yab’aṡallāhu mim ba’dihī rasụlā, każālika yuḍillullāhu man huwa musrifum murtāb,
QS. Ghafir [40] : 34
Dan sungguh, sebelum itu Yusuf telah datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata, tetapi kamu senantiasa meragukan apa yang dibawanya, bahkan ketika dia wafat, kamu berkata, “Allah tidak akan mengirim seorang rasul pun setelahnya.” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang yang melampaui batas dan ragu-ragu,
Sungguh Allah telah mengutus kepada kalian seorang Nabi yang mulia Yusuf bin Ya’qub sebelum Musa dengan membawa bukti-bukti yang jelas atas kebenarannya, dan dia memerintahkan kalian agar menyembah Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya. Namun kalian senantiasa dalam kebimbangan terhadap apa yang dia bawa dalam hidupnya, sehingga saat dia meinggal, keragu-raguan dan kesyirikan kalian bertambah, dan kalian berkata: Sesungguhnya Allah tidak akan mengutus seorang Rasul lagi sesudahnya. Dengan kesesatan seperti itulah Allah menyesatkan setiap orang yang bertindak melampaui batas kebenaran, selalu dalam keraguan terhadap keesaan Allah, sehingga Allah tidak akan membimbingnya ke jalan yang benar lagi lurus.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu sebelumnya dengan membawa keterangan-keterangan. (Al-Mu’min: 34)
Yaitu kepada penduduk negeri Mesir; Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah mengutus kepada mereka seorang rasul sebelum Musa a.s. Dia adalah Yusuf a.s. Dia sebagai ‘aziz (perdana menteri) penduduk Mesir, sekaligus sebagai seorang rasul yang menyeru umatnya untuk menyembah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan cara bersikap adil. Tetapi mereka tidak menaatinya dengan taat yang sebenarnya, melainkan hanya karena memandang kedudukannya dan kekayaan duniawinya. Karena itulah disebutkan dalam firman selanjutnya:
tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu, hingga ketika dia meninggal, kamu berkata, “Allah tidak akan mengirim seorang rasul pun sesudahnya.” (Al-Mu’min: 34)
Yakni lalu kalian putus asa dan kamu katakan dengan nada yang mengandung pengertian menggambarkan keinginan kalian: Allah tidak akan mengirim seorang rasul pun sesudahnya. (Al-Mu’min: 34) Demikian itu karena kekafiran mereka dan ketidakpercayaan mereka kepada rasul.
Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang melampaui batas dan ragu-ragu. (Al-Mu’min: 34)
Yakni keadaan kalian ini adalah sebagaimana keadaan orang yang telah disesatkan oleh Allah karena perbuatannya yang sewenang-wenang dan hatinya ragu kepada kebenaran.
وَلَقَدْ جَاءَكُمْ يُوسُفُ “Dan sungguh telah datang Yusuf kepadamu,” yakni, Yusuf bin Ya’qub j, مِنْ قَبْلُ “sebelumnya,” maksudnya, sebelum kedatangan Nabi Musa, dengan mukjizat-mukjizat yang membuktikan kebenarannya, dan ia perintahkan kepada kalian untuk beribadah hanya kepada Allah, tanpa mempersekutukanNya, فَمَا زِلْتُمْ فِي شَكٍّ مِمَّا جَاءَكُمْ بِهِ “tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu,” pada masa hidupnya, حَتَّى إِذَا هَلَكَ “sehingga ketika dia telah meninggal,” kalian bertambah ragu dan makin berbuat syirik, قُلْتُمْ لَنْ يَبْعَثَ اللَّهُ مِنْ بَعْدِهِ رَسُولًا “kamu berkata, ‘Allah tidak akan mengirim seorang rasul pun sesudahnya’.” Itulah dugaan palsu kalian dan perkiraan kalian yang sesungguhnya sangat tidak laik bagi Allah جَلَّ جَلالُهُ. Sebab, Allah جَلَّ جَلالُهُ tidak akan membiarkan manusia ini sia-sia; tidak memerintah mereka dan tidak melarang mereka. Tetapi Allah mengutus rasul-rasulNya kepada mereka. Maka dugaan bahwa Allah tidak mengutus seorang rasul adalah dugaan sesat, maka dari itu Dia berfirman, كَذَلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ مُرْتَابٌ “Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang melampaui batas dan ragu-ragu.”
Itulah karakter mereka yang sesungguhnya, yang telah membuat mereka berlaku zhalim dan congkak terhadap Nabi Musa. Maka mereka adalah orang-orang yang berlebih-lebihan karena telah melampaui kebenaran dan berpaling darinya menuju kesesatan. Mereka adalah para pendusta di mana mereka menisbatkan semua itu kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ dan mendustakan para RasulNya.
Jadi, orang yang karakternya melampaui batas dan dusta, dimana keduanya tidak pernah terlepas darinya adalah orang yang tidak akan diberi hidayah oleh Allah dan tidak dibimbing kepada kebaikan. Sebab ia telah menolak kebenaran setelah kebenaran itu sampai kepadanya dan setelah ia ketahui. Maka balasannya adalah, Allah menghukumnya dengan menghalangi hidayah darinya, sebagaimana FirmanNya,
فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
“Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka; dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.” (Ash-Shaf: 5).
وَنُقَلِّبُ أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصَارَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوا بِهِ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَنَذَرُهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
“Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (al-Qur`an) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat.” (Al-An’am: 110).
وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Dan Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.” (Al-Baqarah: 258).
Dan sungguh ingatlah, bahwa sebelum masa kalian ini, nabi yusuf telah datang kepada leluhur kalian dengan membawa bukti-bukti yang nyata, tetapi kalian senantiasa meragukan apa yang dibawanya itu, bahkan ketika dia, nabi yusuf itu, wafat, kalian kemudian berkata, ‘Allah tidak akan mengirim seorang rasul pun setelahnya, yakni setelah nabi yusuf tiada. ‘ demikianlah Allah membiarkan sesat orang yang telah memilih kesesatan dengan berperilaku melampaui batas dan ragu-ragu terhadap kebenaran. 35. Yaitu orang-orang yang selalu memperdebatkan kebenaran ayat-ayat Allah yang sudah sangat jelas kebenarannya itu tanpa alasan dan bukti-bukti yang kuat dan nyata yang sampai kepada mereka. Sangat besar kemurkaan bagi mereka di sisi Allah dan juga di sisi orang-orang yang ber-iman. Demikianlah Allah mengunci mati hati setiap orang yang sombong dan juga mengunci mati hati setiap orang yang berlaku sewenang-wenang.
Ghafir Ayat 34 Arab-Latin, Terjemah Arti Ghafir Ayat 34, Makna Ghafir Ayat 34, Terjemahan Tafsir Ghafir Ayat 34, Ghafir Ayat 34 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ghafir Ayat 34
Tafsir Surat Ghafir Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)