{39} Az-Zumar / الزمر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | فصلت / Fussilat {41} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ghafir غافر (Yang Maha Pengampun) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 40 Tafsir ayat Ke 56.
إِنَّ الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي آيَاتِ اللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَانٍ أَتَاهُمْ ۙ إِنْ فِي صُدُورِهِمْ إِلَّا كِبْرٌ مَا هُمْ بِبَالِغِيهِ ۚ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ ﴿٥٦﴾
innallażīna yujādilụna fī āyātillāhi bigairi sulṭānin atāhum in fī ṣudụrihim illā kibrum mā hum bibāligīh, fasta’iż billāh, innahụ huwas-samī’ul-baṣīr
QS. Ghafir [40] : 56
Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan (bukti) yang sampai kepada mereka, yang ada dalam dada mereka hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang tidak akan mereka capai, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
Sesungguhnya orang-orang yang menolak kebenaran dengan kebatilan, menolak hujjah-hujjah Allah yang shahih dengan syubhat-syubhat yang rusak tanpa argumentasi dan hujjah dari Allah, di dalam dada mereka hanyalah kesombongan untuk menerima kebenaran, ditambah dengan kedengkian dari mereka atas karunia yang Allah berikan kepada Nabi-Nya, dan kemuliaan derajat kenabian yang Dia limpahkan kepadanya, sesuatu yang tidak akan mereka dapatkan dan raih. Maka berlindunglah kepada Allah dari keburukan mereka, sesungguhnya Allah Maha Mendengar perkataan-perkataan mereka, Maha Melihat perbuatan-perbuatan mereka, dan Dia akan membalas mereka atasnya.
Firman selanjutnya menyebutkan:
Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka. (Al-Mu’min: 56)
Yaitu mereka menolak perkara yang hak dengan perkara yang batil dan menolak alasan yang benar dengan keraguan yang merusak tanpa bukti dan tanpa alasan dari Allah.
tidak ada dalam dada mereka melainkah hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya. (Al-Mu’min: 56)
Yakni tiadalah yang tersimpan di dalam dada mereka kecuali kesombongan yang mempengaruhi diri mereka untuk tidak mengikuti perkara yang hak, dan menghina orang yang mendatangkan perkara yang hak kepada mereka. Dan tiadalah tujuan mereka yang mengarah kepada perbuatan memadamkan perkara yang hak dan meninggikan kalimah yang batil membawa hasil apa pun bagi mereka. Bahkan sebaliknya perkara yang hak itulah yang ditinggikan, sedangkan pendapat dan tujuan merekalah yang direndahkan dan tak terpakai.
maka mintalah perlindungan kepada Allah. (Al-Mu’min: 56)
agar terhindar dari perbuatan yang semisal dengan apa yang dilakukan oleh mereka.
Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (A 1-Mu’min: 56)
atau agar terhindar dari kejahatan perbuatan yang semisal dengan apa yang telah dilakukan oleh orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah tanpa alasan yang dibenarkan. Demikianlah menurut tafsir yang dikemukakan oleh Ibnu Jarir.
Ka’b dan Abu Aliyah mengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang Yahudi, yaitu firman-Nya: Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka, tidak ada dalam dada mereka melainkah hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya. (Al-Mu’min: 56)
Abul Aliyah mengatakan bahwa yang demikian itu karena mereka mengira Dajjal adalah salah seorang dari mereka, dan bahwa mereka akan menguasai bumi dengannya. Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada NabiNya dan memerintahkan kepadanya agar memohon perlindungan kepada-Nya dari fitnah Dajjal. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya: maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Al-Mu’min: 56)
Pendapat ini garib dan menyimpang jauh dari kebenaran, sekalipun ia diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim di dalam kitabnya. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Allah جَلَّ جَلالُهُ mengabarkan bahwasanya orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayatNya untuk membatalkannya dengan kebatilan tanpa bukti yang jelas dariNya dan tanpa hujjah (argumen), adalah bersumber dari kesombongan yang ada dalam dada mereka terhadap kebenaran dan terhadap orang yang membawa kebenaran itu. Mereka ingin menguasainya (menganiayanya) dengan kebatilan yang mereka miliki. Inilah tujuan dan keinginan mereka. Namun semua ini tidak akan terjadi dan mereka tidak akan mencapainya. Ini adalah nash (pernyataan) yang sangat tegas dan berita gembira bahwa setiap orang yang memperdebatkan kebenaran pasti kalah, dan siapa saja yang menyombongkan diri terhadapnya, maka pada akhirnya ia hina.
فَاسْتَعِذْ “maka mintalah perlindungan,” maksudnya, maka berlindung dan kembalilah بِاللَّهِ “kepada Allah.” Di sini tidak disebutkan permohonan perlindungan dari apa, adalah agar maknanya umum. Maka maknanya adalah: Mintalah perlindungan kepada Allah dari sifat sombong yang bisa berakibat takabbur terhadap kebenaran, dan mohonlah perlindungan dari setan-setan jin dan manusia, serta mohonlah perlindungan kepada Allah dari seluruh kejahatan.
إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ “Sesungguhnya Dia Maha Mendengar” segenap suara dengan berbagai perbedaannya, الْبَصِيرُ “lagi Maha Melihat” seluruh yang dapat dilihat di mana saja dan kapan saja.
Orang-orang durhaka itu mendustakan wahyu Allah dengan cara mendebat untuk menolak apa yang dikandung oleh wahyu Allah tersebut. Sesungguhnya orang-orang yang senantiasa mendebat untuk menolak kebenaran ayat-ayat Allah yang begitu jelas dan terang benderang tanpa alasan dan bukti-bukti yang sampai kepada mereka, maka yang ada dalam dada mereka hanyalah keinginan akan kebesaran dan keangkuhan agar dapat menyaingimu, wahai nabi Muhammad, yang hal itu pasti tidak akan pernah mereka capai. Maka oleh sebab itu, mintalah perlindungan kepada Allah. Sungguh, dia, maha mendengar lagi maha melihat. ’57. Titik fokus yang mereka debat dari pemberitaan ayat-ayat Allah itu adalah pada kebangkitan manusia dari alam kubur. Maka, Allah membantahnya dengan menyebut bahwa penciptaan langit dan bumi lebih besar peristiwanya daripada hanya sekadar menciptakan kembali manusia yang sudah mati. Sungguh, bahwa penciptaan langit dan bumi itu, jauh lebih besar serta lebih hebat memperlihatkan kemahakuasaan Allah, daripada hanya sekadar penciptaan manusia kembali untuk bangkit dari kubur. Akan tetapi, kebanyakan manusia, yakni orang-orang yang durhaka, tidak mengetahui hakikat perbandingan antara penciptaan langit dan bumi serta membangkitkan manusia dari kubur.
Ghafir Ayat 56 Arab-Latin, Terjemah Arti Ghafir Ayat 56, Makna Ghafir Ayat 56, Terjemahan Tafsir Ghafir Ayat 56, Ghafir Ayat 56 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ghafir Ayat 56
Tafsir Surat Ghafir Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)