{39} Az-Zumar / الزمر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | فصلت / Fussilat {41} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ghafir غافر (Yang Maha Pengampun) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 40 Tafsir ayat Ke 57.
لَخَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَكْبَرُ مِنْ خَلْقِ النَّاسِ وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ ﴿٥٧﴾
lakhalqus-samāwāti wal-arḍi akbaru min khalqin-nāsi wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya’lamụn
QS. Ghafir [40] : 57
Sungguh, penciptaan langit dan bumi itu lebih besar daripada penciptaan manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Penciptaan Allah terhadap langit dan bumi adalah lebih besar daripada penciptaan manusia dan pengembalian mereka setelah mereka mati. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui bahwa menciptakan semua itu adalah mudah bagi Allah.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengingatkan (manusia) bahwa Dia akan mengembalikan penciptaan makhluk pada hari kiamat nanti, dan bahwa hal tersebut amatlah mudah bagi-Nya karena Dialah Yang telah menciptakan langit dan bumi, sedangkan penciptaan keduanya jauh lebih besar daripada penciptaan manusia, baik pada permulaannya maupun pada pengembaliannya. Maka barang siapa yang mampu berbuat demikian, sudah barang tentu untuk melakukan hal yang lebih mudah darinya teramat mudah baginya, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang mati? Ya, (bahkan) sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. (Al-Ahqaf: 33)
Dan dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:
Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Al-Mu’min: 57)
Karena itulah mereka tidak merenungkan hujah ini dan tidak memikirkannya, seperti yang dilakukan oleh kebanyakkan orang Arab di masa silam. Mereka mengakui bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى-lah yang telah menciptakan langit dan bumi, tetapi dalam waktu yang sama mereka mengingkari adanya hari berbangkit karena menganggapnya mustahil dan sikap mereka yang kafir lagi ingkar terhadapnya. Padahal mereka mengakui hal yang jauh lebih besar dari itu yang mereka ingkari.
Allah جَلَّ جَلالُهُ mengabarkan apa yang sudah diterima oleh akal sehat bahwa لَخَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ “Sungguh penciptaan langit dan bumi,” dengan segala kebesaran dan keluasan keduanya lebih agung dan أَكْبَرُ مِنْ خَلْقِ النَّاسِ “lebih besar daripada penciptaan manusia.” Manusia, bila dibandingkan dengan langit dan gunung sungguh sangat amat kecil sekali. Maka yang telah kuasa menciptakan planet-planet raksasa dan dengan sangat rapi itu kuasa pula mengulangi penciptaan manusia. Ini adalah salah satu bukti (dalil) rasional yang membuktikan kebenaran kebangkitan dengan pembuktian yang pasti walau hanya dengan perenungan pikiran sederhana padanya, ia dapat dibuktikan dengan pembuktian yang tidak menerima keraguan dan kerancuan tentang benarnya apa yang disampaikan oleh para rasul, seperti akan dihidupkannya kembali manusia. Dan tidak setiap orang mengarahkan pikirannya ke sana dan konsentrasi merenungkannya. Maka dari itu Allah berfirman, وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ “Akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” Maka dari itu mereka tidak mengambil pelajaran, dan tidak pula mereka menghiraukannya.
Titik fokus yang mereka debat dari pemberitaan ayat-ayat Allah itu adalah pada kebangkitan manusia dari alam kubur. Maka, Allah membantahnya dengan menyebut bahwa penciptaan langit dan bumi lebih besar peristiwanya daripada hanya sekadar menciptakan kembali manusia yang sudah mati. Sungguh, bahwa penciptaan langit dan bumi itu, jauh lebih besar serta lebih hebat memperlihatkan kemahakuasaan Allah, daripada hanya sekadar penciptaan manusia kembali untuk bangkit dari kubur. Akan tetapi, kebanyakan manusia, yakni orang-orang yang durhaka, tidak mengetahui hakikat perbandingan antara penciptaan langit dan bumi serta membangkitkan manusia dari kubur. 58. Sangatlah benar bahwa orang-orang yang mampu menangkap hakikat tersebut tidak sama dengan orang yang tidak mampu melakukan dan memahaminya, sehingga Allah menegaskan bahwa tidak sama orang yang buta mata hatinya dengan orang yang mampu melihat dengan mata hatinya, dan dengan demikian, tidak sama pula orang-orang yang beriman kepada kebenaran wahyu Allah dan mengerjakan kebajikan de-ngan orang-orang durhaka yang berbuat kejahatan. Hanya sedikit sekali dari perbandingan itu yang kamu ambil dan jadikan pelajaran, wahai manusia.
Ghafir Ayat 57 Arab-Latin, Terjemah Arti Ghafir Ayat 57, Makna Ghafir Ayat 57, Terjemahan Tafsir Ghafir Ayat 57, Ghafir Ayat 57 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ghafir Ayat 57
Tafsir Surat Ghafir Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran