{39} Az-Zumar / الزمر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | فصلت / Fussilat {41} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ghafir غافر (Yang Maha Pengampun) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 40 Tafsir ayat Ke 66.
۞ قُلْ إِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَعْبُدَ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَمَّا جَاءَنِيَ الْبَيِّنَاتُ مِنْ رَبِّي وَأُمِرْتُ أَنْ أُسْلِمَ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿٦٦﴾
qul innī nuhītu an a’budallażīna tad’ụna min dụnillāhi lammā jā`aniyal-bayyinātu mir rabbī wa umirtu an uslima lirabbil-‘ālamīn
QS. Ghafir [40] : 66
Katakanlah (Muhammad), “Sungguh, aku dilarang menyembah sembahan yang kamu sembah selain Allah, setelah datang kepadaku keterangan-keterangan dari Tuhanku; dan aku diperintahkan agar berserah diri kepada Tuhan seluruh alam.”
Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang musyrikin dari kaummu: Sesungguhnya aku dilarang untuk menyembah Illah-Illah yang kalian sembah selain Allah,manakala ayat-ayat yang jelas telah datang kepadaku dari sisi Rabb-ku. Dan Dia telah memerintahkanku agar tunduk dan patuh dengan memberikan ketaatan sempurna kepada-Nya. Mahasuci Allah Rabbul alamin.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada Nabi-Nya, “Katakanlah kepada orang-orang musyrik itu bahwa sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melarang seseorang menyembah berhala-berhala, tandingan-tandingan, dan sekutu-sekutu selain Dia.” Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah menjelaskan bahwa tiada yang berhak disembah selain Dia sendiri, melalui firman-Nya:
Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dari ‘alaqah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup) sampai tua. (Al-Mu’min: 67)
Maksudnya, Dialah Yang Menciptakan kamu dalam fase-fase tersebut semuanya dengan sendirian, tiada sekutu bagi-Nya. Dia pulalah Yang mengatur, merencanakan dan menentukan ukuran-ukurannya dalam semuanya itu.
Setelah Allah menjelaskan perintah ikhlas beribadah kepada Allah semata dan menyebutkan dalil-dalilnya dan bukti-buktinya, maka Dia secara tegas melarang ibadah kepada selainNya, seraya berfirman, قُلْ “Katakanlah” wahai Nabi, إِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَعْبُدَ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ ﮊ “Sesungguhnya aku dilarang menyembah sembahan yang kamu sembah selain Allah,” seperti berhala dan patung-patung serta segala apa saja yang disembah dari selain Allah. Aku sama sekali tidak ragu terhadap perkaraku ini, melainkan benar-benar atas dasar keyakinan dan pengetahuan yang dalam, dan karena itu beliau berkata, لَمَّا جَاءَنِيَ الْبَيِّنَاتُ مِنْ رَبِّي وَأُمِرْتُ أَنْ أُسْلِمَ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ “Setelah datang kepadaku keterangan-keterangan dari Rabbku; dan aku diperintahkan supaya tunduk patuh kepada Rabb semesta alam” dengan hati, lisan, dan seluruh anggota tubuhku, sehingga semuanya tunduk taat kepadaNya, berserah diri kepada perintahNya. Ini adalah perintah yang paling agung secara mutlak, sebagaimana halnya larangan beribadah kepada selainNya merupakan larangan yang paling agung secara mutlak.
Setelah jelas dan tuntas tentang keniscayaan bahwa hanya Allah yang layak untuk disembah dan sebagai tempat meminta, bukan kepada yang lain, maka pada ayat di atas dan ayat-ayat berikut disampaikan larangan untuk menyembah selain Allah. Katakanlah, wahai nabi Muhammad, ‘sungguh, aku sangat dilarang untuk menyembah sembahan yang kamu sembah selain Allah yang maha esa, setelah datang kepadaku keterangan-keterangan dan bukti-bukti dari tuhanku; dan lebih dari itu aku diperintahkan agar dengan bersungguh-sungguh berserah diri kepada tuhan pemelihara seluruh alam. ’67. Setelah menjelaskan bahwa hanya dia yang layak disembah, Allah lalu menguraikan beberapa bukti kekuasaan-Nya yang ada dalam diri manusia. Dialah tuhan yang maha esa, yang telah menciptakanmu, wahai manusia, dari tanah, kemudian sesudah itu dari setetes mani yang bertemu dengan indung telur dalam rahim, lalu sesudah itu dari segumpal darah, kemudian setelah menempuh waktu sembilan bulan atau lebih, kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan-Nya kamu tumbuh sampai menjadi manusia dewasa, lalu kemudian menjadi tua dan lanjut usia. Akan tetapi, di antara kamu ada yang dimatikan sebelum itu atau sebelum mencapai usia dewasa atau tua. Kami perbuat demikian agar kamu menyadari bahwa ada batas sampai kepada kurun waktu yang ditentukan bagi setiap orang, agar kamu mengerti dan memahami ketentuan ini.
Ghafir Ayat 66 Arab-Latin, Terjemah Arti Ghafir Ayat 66, Makna Ghafir Ayat 66, Terjemahan Tafsir Ghafir Ayat 66, Ghafir Ayat 66 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ghafir Ayat 66
Tafsir Surat Ghafir Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)