{40} Ghafir / غافر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشورى / Asy-Syura {42} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Fussilat فصلت (Yang Dijelaskan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 41 Tafsir ayat Ke 21.
وَقَالُوا لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدْتُمْ عَلَيْنَا ۖ قَالُوا أَنْطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ ﴿٢١﴾
wa qālụ lijulụdihim lima syahittum ‘alainā, qālū anṭaqanallāhullażī anṭaqa kulla syai`iw wa huwa khalaqakum awwala marratiw wa ilaihi turja’ụn
QS. Fussilat [41] : 21
Dan mereka berkata kepada kulit mereka, “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” (Kulit) mereka men-jawab, “Yang menjadikan kami dapat berbicara adalah Allah, yang (juga) menjadikan segala sesuatu dapat berbicara, dan Dialah yang menciptakan kamu yang pertama kali dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.”
Musuh-musuh Allah yang digiring ke neraka itu berkata mengingkari kulit-kulit mereka: Mengapa kalian bersaksi atas kami? Maka kulit-kulit itu menjawab: Allah yang membuat kami bisa berbicara. Dia-lah yang membuat segala sesuatu bisa berbicara, Dia-lah yang menciptakan kalian pertama kali saat kalian bukan apa-apa, dan hanya kepada-Nya tempat kembali kalian setelah kematian untuk menghadapi hisab dan pembalasan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan mereka berkata kepada kulit mereka,, “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” (Fushshilat: 21)
Mereka mencela anggota tubuh mereka dan kulit mereka sendiri karena semuanya bersaksi terhadap diri mereka. Maka pada saat itu semua anggota tubuh mereka menjawab:
Kulit mereka menjawab, “Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dialah yang menciptakan kamu pada yang pertama kali. (Fushshilat: 21)
Yakni Dia tidak dapat ditentang, tidak dapat dicegah, dan hanya kepada-Nyalah kalian dikembalikan.
Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdur Rahim, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Qadim, telah menceritakan kepada kami Syarik, dari Ubaid Al-Maktab, dari Asy-Sya’bi, dari Anas ibnu Malik r.a. yang menceritakan bahwa pada suatu hari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ kelihatan tertawa dan tersenyum, lalu beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Tidakkah kalian menanyakan kepadaku mengapa aku tertawa?” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau tertawa?” Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Aku merasa heran dengan bantahan yang dilakukan oleh seseorang hamba terhadap Tuhannya di hari kiamat. Hamba itu berkata, “Ya Tuhanku, bukankah Engkau telah berjanji kepadaku bahwa Engkau tidak akan aniaya terhadap diriku?-” Tuhan menjawab, “Benar.” Hamba itu berkata, “Sesungguhnya aku tidak mau menerima saksi terhadap diriku kecuali dari pihakku.” Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berkata, “Bukankah sudah cukup Aku sebagai Saksi (mu) dan para malaikat yang mulia juru tulis amal perbuatan?” Ini diulangi berkali-kali. Kemudian dikuncilah mulut si hamba itu dan berkatalah semua anggota tubuhnya, menceritakan apa yang telah diperbuatnya (selama di dunia). Maka si hamba itu berkata (kepada semua anggota tubuhnya), “Celaka dan siallah kalian semua, dahulu aku membelamu.”
Al-Bazzar dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan pula hadis ini melalui Abu Amir Al-Asadi, dari Ats-Tsauri, dari Ubaid Al-Maktab, dari Fudail ibnu Amr, dari Asy-Sya’bi.
Kemudian Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa ia belum pernah mengetahui ada perawi yang meriwayatkan hadis ini dari Anas selain Asy-Sya’bi. Imam Muslim dan Imam Nasai telah mengetengahkan hadis ini dari Abu Bakar ibnu Abun Nadr, dari Abun Nadr, dari Ubaidillah ibnu Abdur “Rahman Al-Asyja’i, dari Ats-Tsauri dengan sanad yang sama.
Kemudian Imam Nasai mengatakan bahwa ia tidak mengetahui ada seorang perawi meriwayatkan hadis ini dari Ats-Tsauri selain dari Al-Asyja’i, padahal kenyataannya tidaklah seperti apa yang dikatakannya, sebagaimana yang telah pembaca saksikan sendiri. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Aliyyah, dari Yunus ibnu Ubaid, dari Humaid ibnu Hilal yang mengatakan bahwa Abu Burdah telah menceritakan, “Abu Musa pernah mengatakan bahwa orang kafir dan orang munafik dipanggil untuk menjalani hisab (perhitungan amal perbuatan), lalu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memperlihatkan kepadanya semua amal perbuatan yang telah dikerjakannya (semasa di dunia). Kemudian ia mengingkarinya seraya berkilah, ‘Ya Tuhanku, demi Keagungan-Mu, sesungguhnya malaikat ini telah mencatat terhadapku hal-hal yang tidak pernah kulakukan.”
Malaikat pencatat amal perbuatan berkata kepadanya, ‘Bukankah kamu telah melakukan anu dan anu di hari anu dan di tempat anu?’ Ia menjawab, ‘Tidak, demi Keagungan-Mu, ya Tuhanku, aku tidak pernah melakukannya.’ Apabila si hamba itu berkata demikian, maka dikuncilah mulutnya (sehingga tidak dapat bicara, dan yang bicara adalah semua anggota tubuhnya).” Al-Asy’ari mengatakan, sesungguhnya ia menduga bahwa anggota tubuhnya yang mula-mula berbicara adalah paha kanannya.
Al-Hafiz Abu Ya’la mengatakan, telah menceritakan kepada kami Zuhair, telah menceritakan kepada kami Hasan, dari Ibnu Lahi’ah yang mengatakan bahwa Darij telah meriwayatkan dari Abul Lais, dari Abu Sa’id Al-Khudri r.a., dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda: Apabila hari kiamat tiba, kepada orang kafir ditampakkan amal perbuatannya, lalu ia mengingkarinya dan membantahnya. Lalu Allah berkata, “Mereka itu adalah para tetanggamu yang bersaksi terhadapmu.” Ia mengatakan, “Mereka dusta.”Lalu Allah berkata, “Mereka adalah keluarga dan kaum kerabatmu.” Ia menjawab, “Mereka dusta.” Allah berkata, “Bersumpahlah kamu, ” lalu mereka (orang-orang kafir) bersumpah, kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى membungkam mulut mereka dan bersaksilah terhadap mereka anggota-anggota tubuhnya, lalu Allah memasukkan mereka ke dalam neraka.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Abdus Samad ibnu Abdul Waris yang mengatakan bahwa ayahnya pernah mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Zaid, dari Muslim ibnu Sabih Abud Duha, dari Ibnu Abbas r.a., bahwa ia berkata kepada Ibnul Azraq, “Sesungguhnya pada hari kiamat nanti akan dialami oleh semua manusia suatu saat yang dalam waktu itu mereka tidak dapat berpikir, tidak dapat beralasan, dan tidak dapat berbicara sebelum mereka diberi izin. Setelah diberi izin bagi mereka untuk bicara, maka mereka melakukan bantahan; orang yang mempersekutukan Allah mengingkari perbuatannya, lalu mereka bersumpah kepada-Nya sebagaimana mereka bersumpah kepada kalian. Maka pada saat mereka mengingkari perbuatannya, Allah membangkitkan saksi-saksi dari diri mereka sendiri (untuk bersaksi terhadap mereka), yaitu kulit mereka, mata mereka, tangan, dan kaki mereka, sedangkan mulut mereka dikunci. Setelah itu dibukalah mulut mereka, maka mulut mereka membantah anggota tubuh lainnya, dan anggota tubuh lainnya berkata kepada mereka, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya: ‘Allah yang telah menjadikan segala sesuatu pandai bicara telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dialah yang menciptakan kamu pada yang pertama kali dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.’ (Fushshilat: 21) Maka lisan mereka pun mengakui perbuatannya yang pada sebelumnya mengingkarinya.”
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abdah ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak, telah menceritakan kepada kami Safwan ibnu Amr, dari Abdur Rahman ibnu Jubair Al-Hadrami, dari Rafi’ Abul Hasan yang menceritakan tentang seseorang yang mengingkari amal perbuatannya. Ia mengatakan bahwa lalu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berisyarat kepada mulut lelaki itu, maka dengan serta merta mulutnya bungkam karena lidahnya membesar sehingga memenuhi rongga mulutnya, maka ia tidak dapat mengucapkan sepatah kata pun. Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berkata kepada anggota tubuh lain lelaki itu, “Berbicaralah dan bersaksilah terhadapnya!” Maka bersaksilah terhadapnya pendengarannya, penglihatannya, kulitnya, kemaluannya, kedua tangan dan kedua kakinya, menceritakan segala sesuatu yang telah dilakukannya (sewaktu di dunia).
Dalam pembahasan terdahulu telah disebutkan banyak hadis dan atsar mengenai masalah ini, yaitu dalam tafsir firman-Nya:
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (Yasin: 65)
sehingga tidak perlu lagi diulangi di sini.
Apabila anggota-anggota tubuh itu telah memberikan kesaksiannya, mereka pun mencelanya, وَقَالُوا لِجُلُودِهِمْ “dan mereka berkata kepada kulit mereka.” Ini dalil (bukti) bahwa kesaksian dilakukan oleh setiap anggota tubuh, sebagaimana kami sebutkan tadi, لِمَ شَهِدْتُمْ عَلَيْنَا “Mengapa kamu menjadi saksi melawan kami” pada kami membela kalian? قَالُوا أَنْطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ “Kulit mereka menjawab, ‘Allah yang telah menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai pula berkata’.” Jadi kami tidak mempunyai kemampuan untuk menghindari pemberian kesaksian saat kami dijadikan pandai berbicara oleh Tuhan yang tidak ada seorang pun yang bisa terlepas dari masyi`ah (kehendak)Nya, وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ “dan Dialah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama,” sebagaimana Dia telah menciptakan kalian dengan perangkat tubuh kalian, Dia juga telah menciptakan sifat-sifat kalian, yang di antaranya adalah kemampuan berbicara, وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ “dan hanya kepadaNyalah kamu dikembalikan” di akhirat kelak, lalu Dia akan memberikan balasan atas apa yang telah kalian kerjakan.
Ada kemungkinan maksud dari penjelasan di atas adalah berargumen dengan penciptaan pertama untuk membenarkan kebangkitan, sebagaimana itu adalah metode al-Qur`an.
Ketika anggota tubuh mereka, seperti pendengaran, penglihatan, dan kulit mereka menjadi saksi terhadap perbuatan dosa yang mereka lakukan selama hidup di dunia, mereka pun mempertanyakan hal itu. Dan ingatlah ketika mereka para musuh Allah itu, berkata kepada kulit mereka sendiri, ‘mengapa kamu menjadi saksi yang memberatkan terhadap kami” kulit mereka menjawab, ‘yang menjadikan kami dapat berbicara adalah Allah, yang juga menjadikan segala sesuatu dapat berbicara, dan dialah juga yang menciptakan kamu yang pertama kali serta menganugerahkan kemampuan berbicara, dan hanya kepada-Nya saja kamu dikembalikan. ’22. Dan kamu benar-benar tidak dapat dan tidak mampu bersembunyi dari kesaksian yang diberikan oleh pendengaran, penglihatan, dan kulitmu terhadap diri-Mu sendiri. Bahkan kamu mengira bahwa Allah yang maha mendengar dan maha melihat itu tidak mengetahui banyak tentang apa yaitu perbuatan jahat yang telah kamu lakukan itu.
Fussilat Ayat 21 Arab-Latin, Terjemah Arti Fussilat Ayat 21, Makna Fussilat Ayat 21, Terjemahan Tafsir Fussilat Ayat 21, Fussilat Ayat 21 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Fussilat Ayat 21
Tafsir Surat Fussilat Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran