{40} Ghafir / غافر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشورى / Asy-Syura {42} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Fussilat فصلت (Yang Dijelaskan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 41 Tafsir ayat Ke 34.
وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ ﴿٣٤﴾
wa lā tastawil-ḥasanatu wa las-sayyi`ah, idfa’ billatī hiya aḥsanu fa iżallażī bainaka wa bainahụ ‘adāwatung ka`annahụ waliyyun ḥamīm
QS. Fussilat [41] : 34
Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan an-tara kamu dan dia akan seperti teman yang setia.
(34-35) Tidaklah sama kebaikan orang-orang yang beriman kepada Allah, istiqamah di atas syariat-Nya, serta berbuat baik kepada sesama makhluk dengan kejelekan orang-orang yang kafir kepada Allah, membangkang perintah-Nya, serta selalu berbuat jahat kepada sesama makhluk. Balaslah (Wahai Rasul) perlakuan orang yang berbuat jahat kepadamu itu dengan memberi maaf, bijaksana, dan berbuat baik. Balaslah kejahatan dengan kebaikan. Dengan begitu, orang yang berlaku jahat kepadamu, orang yang mempunyai permusuhan denganmu, menjadi seolah-olah dekat denganmu dan sayang kepadamu. Tidaklah sifat-sifat terpuji itu diberikan kecuali kepada orang-orang yang mampu bersabar atas sesuatu yang dianggap buruk, mengerjakan apa yang di sukai oleh Allah.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. (Fushshilat: 34)
Yakni alangkah besarnya perbedaan di antara keduanya.
Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik. (Fushshilat: 34)
Maksudnya, barang siapa yang berbuat jahat terhadap dirimu, tolaklah kejahatan itu darimu dengan cara berbuat baik kepada pelakunya. Seperti yang dikatakan oleh Umar r.a., “Hukuman yang setimpal bagi orang yang durhaka kepada Allah karena menyakitimu ialah dengan cara kamu berbuat taat kepada Allah dalam menghadapinya.”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
maka tiba-tiba orang yang antaramu dan dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. (Fushshilat: 34)
Yang dimaksud dengan hamim ialah teman setia. Yakni jika engkau berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepadamu, maka kebaikan yang kamu ulurkan kepadanya akan melunakkan hatinya dan berbalik menyukai dan menyenangimu, hingga seakan-akan dia menjadi teman yang dekat denganmu dan akan tertanamlah di dalam hatinya rasa kasihan kepadamu dan ingin berbuat baik kepadamu.
Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan,” atau tidaklah sama mengerjakan kebajikan dan ketaatan karena demi mendapat ridha Allah جَلَّ جَلالُهُ dengan mengerjakan dosa-dosa dan maksiat yang bisa membuat Allah murka dan tidak membuatNya ridha; dan tidak pula sama perbuatan baik kepada manusia dengan berbuat buruk kepada mereka, baik pada keburukan itu sendiri, karakternya maupun pada balasannya kelak.
هَلْ جَزَاءُ الإحْسَانِ إِلا الإحْسَانُ
“Tidak ada balasan bagi kebajikan melainkan kebajikan pula.”(Ar-Rahman: 60).
Kemudian Allah memerintahkannya untuk berbuat ihsan (baik) yang khusus baginya, karena mempunyai pengaruh yang sangat besar, yaitu berbuat ihsan kepada orang yang justru berbuat tidak baik kepadamu, seraya berfirman, ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ “Tolaklah dengan cara yang lebih baik.” Apabila ada seseorang manusia berbuat buruk kepadamu, terutama orang yang mempunyai hak yang sangat besar atasmu, seperti kaum kerabat, para sahabat dan yang semisal dengan mereka, seperti bersikap buruk dalam bentuk ucapan atau tindakan, maka balaslah dengan berbuat yang terbaik kepadanya. Jika ia memutus hubungan denganmu, maka jalinlah hubungan itu dan jika ia berbuat zhalim (aniaya) terhadapmu, maka maafkanlah ia, dan jika ia membicarakanmu saat kamu absen atau hadir, maka janganlah kamu membalasnya, tetapi maafkanlah ia dan pergaulilah ia dengan ucapan yang lembut. Dan jika ia memboikotmu dan tidak mau bicara denganmu, maka maniskanlah ucapan-ucapanmu kepadanya dan ucapkanlah salam kepadanya. Jika kamu telah membalas perbuatan buruk itu dengan ihsan (perbuatan yang terbaik), maka akan diperoleh faidah (keuntungan) yang sangat besar. فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ “Maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia,” maksudnya, seakan-akan ia adalah kerabat yang sangat sayang.
Orang seperti itulah orang yang terbaik. Dan dengan demikian tidaklah sama antara kebaikan dan pelaku kebaikan itu dengan kejahatan dan pelaku kejahatan itu. Oleh sebab itu, tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, dalam arti sebaik-baiknya. Jika itu yang dilakukan sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan ber-ubah sikapnya kepadamu menjadi seperti teman yang setia. 35. Dan ketahuilah bahwa sifat-sifat yang baik itu, yakni membalas keburukan dengan kebaikan, tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sudah terbiasa bersikap sabar dan juga tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar serta mempunyai hati yang bersih.
Fussilat Ayat 34 Arab-Latin, Terjemah Arti Fussilat Ayat 34, Makna Fussilat Ayat 34, Terjemahan Tafsir Fussilat Ayat 34, Fussilat Ayat 34 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Fussilat Ayat 34
Tafsir Surat Fussilat Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)