{40} Ghafir / غافر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشورى / Asy-Syura {42} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Fussilat فصلت (Yang Dijelaskan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 41 Tafsir ayat Ke 35.
وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ ﴿٣٥﴾
wa mā yulaqqāhā illallażīna ṣabarụ, wa mā yulaqqāhā illā żụ ḥaẓẓin ‘aẓīm
QS. Fussilat [41] : 35
Dan (sifat-sifat yang baik itu) tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.
(34-35) Tidaklah sama kebaikan orang-orang yang beriman kepada Allah, istiqamah di atas syariat-Nya, serta berbuat baik kepada sesama makhluk dengan kejelekan orang-orang yang kafir kepada Allah, membangkang perintah-Nya, serta selalu berbuat jahat kepada sesama makhluk. Balaslah (Wahai Rasul) perlakuan orang yang berbuat jahat kepadamu itu dengan memberi maaf, bijaksana, dan berbuat baik. Balaslah kejahatan dengan kebaikan. Dengan begitu, orang yang berlaku jahat kepadamu, orang yang mempunyai permusuhan denganmu, menjadi seolah-olah dekat denganmu dan sayang kepadamu. Tidaklah sifat-sifat terpuji itu diberikan kecuali kepada orang-orang yang mampu bersabar atas sesuatu yang dianggap buruk. Ajaklah mereka kepada sesuatu yang dicintai Allah. Yang akan mendapatkannya adalah orang yang beruntung. Ia akan bahagia di dunia dan akhirat.
Kemudian dalam firman selanjutnya disebutkan:
Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar. (Fushshilat: 35)
Artinya, perintah ini tidak dapat diterima, tidak dapat pula diamalkan kecuali hanyalah oleh orang yang sabar dalam menjalaninya, karena sesungguhnya hal ini amat berat pengamalannya.
dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. (Fushshilat: 35)
Yakni orang yang mempunyai kebahagiaan yang besar dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan tafsir ayat ini, bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memerintahkan kepada orang-orang mukmin untuk bersabar saat sedang marah (emosi), penyantun dalam menghadapi orang yang tidak mengerti, dan memaaf bila disakiti. Apabila mereka melakukan pekerti ini, maka Allah akan memelihara mereka dari godaan setan, dan menundukkan bagi mereka musuh-musuh mereka sehingga seakan-akan menjadi teman yang sangat dekat.
وَمَا يُلَقَّاهَا “Ia tidak dianugerahkan” maksudnya, tidak ada yang dianugerahi sifat-sifat terpuji itu, إِلا الَّذِينَ صَبَرُوا “melainkan kepada orang-orang yang” menyabarkan diri mereka dalam menghadapi hal-hal yang tidak disukai dan memaksanya untuk tunduk kepada apa-apa yang dicintai Allah. Sesungguhnya jiwa itu sudah menjadi tabiatnya membalas orang yang berbuat buruk dengan berbuat buruk kepadanya dan tidak memaafkannya. Lalu bagaimana dengan ihsan?! Apabila seseorang mampu menyabarkan dirinya, mematuhi perintah Tuhannya, mengetahui pahala yang berlimpah, ia mengetahui bahwa membalas orang yang berbuat buruk dengan keburukan yang serupa itu sama sekali tidak berguna baginya dan malah makin menambah kerasnya permusuhan, dan bahwa sesungguhnya perbuatan ihsan kepada orang yang berbuat jahat itu tidak akan merendahkan martabatnya, bahkan siapa saja yang merendahkan diri kepada Allah, niscaya Allah mengangkat derajatnya, maka permasalahan akan menjadi ringan baginya dan ia melakukannya dengan penuh rasa lezat lagi merasakan manisnya. وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ “Dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar,” sebab sifat-sifat tersebut merupakan karakteristik manusia-manusia yang diistimewakan, yang dengannya seseorang akan memperoleh derajat tinggi di dunia dan di akhirat, yang merupakan sifat-sifat terbesar dari akhlak mulia.
Dan ketahuilah bahwa sifat-sifat yang baik itu, yakni membalas keburukan dengan kebaikan, tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sudah terbiasa bersikap sabar dan juga tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar serta mempunyai hati yang bersih. 36. Sikap terpuji yang membalas keburukan dengan kebaikan itu sa-ngat dibenci oleh setan. Ltulah sebabnya setan selalu menghalang-halangi manusia agar tidak bersikap seperti demikian. Untuk itu, Allah mengajarkan bagaimana menghadapi setan berkaitan dengan hal itu. Dan jika setan mengganggumu wahai nabi Muhammad, dengan suatu godaan, membalas keburukan dengan keburukan atau berbuat perbuatan lain yang tidak terpuji, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sungguh, dialah yang maha mendengar, maha mengetahui sebagai tempat berlindung.
Fussilat Ayat 35 Arab-Latin, Terjemah Arti Fussilat Ayat 35, Makna Fussilat Ayat 35, Terjemahan Tafsir Fussilat Ayat 35, Fussilat Ayat 35 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Fussilat Ayat 35
Tafsir Surat Fussilat Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)