{40} Ghafir / غافر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشورى / Asy-Syura {42} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Fussilat فصلت (Yang Dijelaskan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 41 Tafsir ayat Ke 54.
أَلَا إِنَّهُمْ فِي مِرْيَةٍ مِنْ لِقَاءِ رَبِّهِمْ ۗ أَلَا إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ مُحِيطٌ ﴿٥٤﴾
alā innahum fī miryatim mil liqā`i rabbihim, alā innahụ bikulli syai`im muḥīṭ
QS. Fussilat [41] : 54
Ingatlah, sesungguhnya mereka dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. Ingatlah, sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu.
Ketahuilah bahwa orang-orang kafir itu benar-benar berada dalam keraguan tentang datangnya hari Kebangkitan setelah kematian. Ketahuilah bahwa Allah Maha Meliputi segala sesuatu, secara ilmu, kekuasaan, dan keperkasaan. Tidak ada sesuatu pun di langit dan bumi yang tersembunyi dari pengawasan-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. (Fushshilat: 54)
Maksudnya, dalam kebimbangan tentang terjadinya hari kiamat. Karena itu, mereka tidak memikirkannya dan tidak mengetahuinya serta tidak bersikap waspada terhadapnya. Bahkan masalah hari kiamat tidak terlintas sekali dalam pikiran mereka, dan mereka sama sekali tidak mempedulikannya; padahal hari kiamat pasti terjadi, tiada keraguan padanya.
Ibnu Abud Dunia mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Khalaf ibnu Tamim, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Sa’id Al-Ansari yang mengatakan bahwa sesungguhnya Khalifah Umar ibnu Abdul Aziz r.a. menaiki mimbarnya, lalu memuji dan menyanjung Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, kemudian mengatakan, “Amma Ba’du. Hai manusia, sesungguhnya aku mengumpulkan kalian di majelis ini bukan karena suatu peristiwa yang akan kuceritakan kepadamu. Tetapi aku sedang merenungkan urusan ini (hari kiamat) yang kelak akan menjadi tempat kembali kalian. Maka aku menyimpulkan bahwa orang yang membenarkan urusan ini di mulutnya saja adalah orang yang dungu, dan orang yang mendustakannya adalah orang yang binasa.” Setelah itu Khalifah Umar ibnu Abdul Aziz turun dari mimbarnya.
Yang dimaksud dengan ucapan orang yang membenarkannya adalah ‘orang yang dungu’ ialah karena orang yang bersangkutan tidak mau beramal untuk menyambut kedatangannya, tidak bersikap mawas diri, serta tidak merasa takut dengan kengerian dan kedahsyatan peristiwa yang terjadi padanya. Ironisnya dengan sikap yang demikian dia membenarkannya dan meyakini akan kejadiannya. Tetapi dalam waktu yang sama dia tenggelam di dalam permainan, kelalaian, nafsu syahwat, dan dosa-dosanya; hal ini menunjukkan bahwa dia adalah orang yang dungu. Menurut terminologi bahasa, ahmaq artinya lemah akal. Adapun yang dimaksud dengan ucapan bahwa orang yang mendustakannya akan binasa, sudah jelas pengertiannya. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Dalam firman selanjutnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menetapkan bahwa Dia Mahakuasa atas segala sesuatu dan Maha Meliputi segalanya. Untuk menjadikan hari kiamat bagi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى merupakan urusan yang teramat mudah.
Ingatlah, bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu. (Fushshilat: 54)
Yakni semua makhluk berada di bawah pengaturan dan genggaman kekuasaan-Nya serta berada di bawah liputan pengetahuan-Nya. Dialah yang mengatur kesemuanya dengan keputusan-Nya. Maka apa yang dikehendaki-Nya pasti ada, dan apa yang tidak dikehendaki-Nya pasti tiada. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia.
Tafsir Ayat:
أَلا إِنَّهُمْ فِي مِرْيَةٍ مِنْ لِقَاءِ رَبِّهِمْ “Ingatlah, bahwa sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang pertemuan dengan Rabb mereka,” maksudnya, berada dalam kebimbangan atas kebenaran kebangkitan dan Hari Kiamat dan mereka tidak mempunyai negeri lain selain dunia, maka dari itu mereka tidak beramal untuk akhirat dan tidak menghiraukannya. أَلا إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ مُحِيط “Ingatlah, bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu,” dari segi ilmu pengetahuan, kekuasaan dan keperkasaan.
Selesailah tafsir surat Fushshilat (Ha Mim as-Sajdah) berkat karunia Allah جَلَّ جَلالُهُ.
Allah lalu mengingatkan nabi Muhammad dengan menyatakan, ‘ingatlah, sesungguhnya mereka dalam keraguan, yakni tidak meyakini tentang pertemuan dengan tuhan mereka kelak di hari kiamat. Ingatlah pula, sesungguhnya dia maha meliputi segala sesuatu dengan ilmu dan kekuasaan-Nya. ‘1. Hanya Allah yang lebih tahu tentang makna h’ m’m.
Fussilat Ayat 54 Arab-Latin, Terjemah Arti Fussilat Ayat 54, Makna Fussilat Ayat 54, Terjemahan Tafsir Fussilat Ayat 54, Fussilat Ayat 54 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Fussilat Ayat 54
Tafsir Surat Fussilat Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)