{41} Fussilat / فصلت | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الزخرف / Az-Zukhruf {43} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Asy-Syura الشورى (Musyawarah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 42 Tafsir ayat Ke 4.
لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ ﴿٤﴾
lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm
QS. Asy-Syura [42] : 4
Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Dialah Yang Mahaagung, Mahabesar.
Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan bumi. Dia Mahatinggi dengan Dzat, kekuasaan, dan penundukan. Dia Mahaagung, hanya milik-Nya semua keagungan dan kesombongan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kepunyaan-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. (Asy-Syura: 4)
Yakni semuanya adalah hamba-hamba-Nya dan milik-Nya serta berada di bawah kekuasaan dan pengaturan-Nya.
Dan Dialah yang Mahatinggi lagi Mahabesar. (Asy-Syura: 4)
semakna dengan firman-Nya:
Yang Mahabesar lagi Mahatinggi. (Ar-Ra’d: 9)
Dan firman-Nya:
dan Dialah Yang Mahatinggi lagi Mahabesar. (Saba: 23)
Ayat-ayat yang semakna dengan ayat di atas di dalam Al-Qur’an cukup banyak.
1-5. Allah menyampaikan bahwasanya Dia mewahyukan al-Quran agung ini kepada Nabi yang mulia sebagaimana Dia telah mewahyukan kepada para nabi dan rasul sebelum beliau. Dalam berita ini terdapat karuniaNya berupa penurunan kitab-kitab suci dan pengutusan para rasul di masa dahulu dan berikutnya, dan bahwa sesungguhnya Nabi Muahammad bukanlah rasul pertama, dan bahwa sesungguhnya jalan yang ia tempuh adalah jalan para rasul sebelum beliau, dan kondisi-kondisinya pun sama dengan kondisi-kondisi para rasul sebelum beliau, dana pa yang belia bawa (yaitu ajaran) serupa dengan ajaran yang mereka bawa. Sebab semuanya adalah benar dan kebenaran, yaitu diturunkan dari Tuhan Yang menyandang sifat ketuhanan (uluhiyah), keperkasaan agung, kebijaksanaan sempurna, seluruh alam atas dana lam bawah adalah kerajaanNya dan berada di bawah kendaliNya, baik secara takdir maupun syar’i,
Dan sesungguhnya Dia “Yang Mahatingggi,” dzat, kemuliaan, dan keperkasaanNya, “lagi Mahabesar,” yang karena kebesaranNya, “hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya,” padahal keduanya sangat luar biasa besarnya dan keduanya adalah benda mati. “Dan malaikat-malaikat,” yang mulia lagi didekatkan, tunduk kepada keagunganNya dan bersikap hina dina karena keperkasaanNya, patuh kepada RububiyahNya.
“mereka bertasbih dengan memuji Rabbnya,” mereka mengagungkanNya dari segala kekurangan dan menyifatiNya dengan segala sifat kesempurnaan, “dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi,” dari hal-hal yang timbul dari mereka, yaitu segala apa yang tidak layak dengan keagungan dan kebesaran Allah, padahal Dia “Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” yang kalau saja bukan karena ampunan dan rahmatNya, tentu Dia segera menimpakan hukuman yang membinasakan terhadap manusia.
Di dalam pengungkapan terhadap Allah dengan sifat-sifat tersebut di atas setelah Dia menjelaskan bahwasanya Dia telah mewahyukan kepada para rasul pada umumnya dan kepada Nabi Muhammad pada khususnya, terdapat sebuah isyarat bahwa al-Quran al-Karim ini mengandung dalil-dalil dan argument-argumen serta ayat-ayat yang membuktikan akan kesempurnaan Sang Pencipta, Allah, dan pengungkapan tentang Allah dengan nama-nama yang agung yang menyebabkan hati penuh dengan ma’rifat, kecintaan, pengagungan, penghormatan dan pemuliaan kepadaNya serta memusatkan segala bentuk penghambaan lahir dan batin hanya kepadaNya.
Dan sesungguhnya kezhaliman yang paling besar dan perkataan (keyakinan) yang paling keji adalah pengangkatan sembahan-sembahan selain Allah, yang mereka sama sekali tidak memiliki kuasa memberikan manfaat ataupun menimpakan bahaya, melainkan mereka adalah makhluk yang bergantung kepada Allah dalam seluruh kondisi dan perihal mereka.
Menjadi milik-Nya lah, dan di bawah kekuasaan, pengaturan, dan kewenangan-Nya lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan dia lah, yang mahaagung dalam kedudukan-Nya, mahabesar dalam kekuasaan-Nya. 5. Hampir saja langit-langit yang menjadi milik-Nya itu, yang telah diciptakan-Nya dengan sangat kuat dan kukuh, pecah dari sebelah atas-Nya karena kebesaran dan keagungan Allah. Dan malaikat-malaikat di mana pun berada selalu bertasbih menyucikan-Nya dari segala kekurangan dengan memuji keagungan dan kebesaran tuhan-Nya dan memohonkan ampunan untuk orang-orang beriman yang ada di bumi atas dosa-dosa mereka. Ingatlah, sesungguhnya Allah dialah yang maha pengampun dengan mengampuni dosa hamba-hamba-Nya, maha penyayang dengan memberikan rahmat-Nya kepada mereka.
Asy-Syura Ayat 4 Arab-Latin, Terjemah Arti Asy-Syura Ayat 4, Makna Asy-Syura Ayat 4, Terjemahan Tafsir Asy-Syura Ayat 4, Asy-Syura Ayat 4 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Asy-Syura Ayat 4
Tafsir Surat Asy-Syura Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran