{41} Fussilat / فصلت | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الزخرف / Az-Zukhruf {43} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Asy-Syura الشورى (Musyawarah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 42 Tafsir ayat Ke 12.
لَهُ مَقَالِيدُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ ﴿١٢﴾
lahụ maqālīdus-samāwāti wal-arḍ, yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u wa yaqdir, innahụ bikulli syai`in ‘alīm
QS. Asy-Syura [42] : 12
Milik-Nyalah perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Hanya milik Allah kerajaan langit dan bumi. Di tangan-Nya semua kunci rahmat dan rezeki. Dia akan melapangkan rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun dari urusan makhluk tersembunyi dari pengawasan-Nya.
Adapun Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kepunyaan-Nyalah perbendaharaan langit dan bumi. (Asy-Syura: 12)
Tafsir mengenai ayat ini telah disebutkan di dalam tafsir surat Az-Zumar, yang kesimpulannya menyebutkan bahwa Dialah Yang Mengatur dan yang berkuasa pada keduanya.
Dia melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (nya). (Asy-Syura: 12)
Yakni Dia meluaskan rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Keadilan dan kebijaksanaan yang sempurna hanyalah bagi Dia.
Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Asy-Syura: 12)
Tafsir Ayat:
لَهُ مَقَالِيدُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ “KepunyaanNya-lah perbendaharaan langit dan bumi.” MilikNyalah kerajaan langit dan bumi, di TanganNyalah semua kunci rahmat, rizki dan berbagai kenikmatan yang lahir dan yang batin. Jadi, semua makhluk bergantung kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ dalam mencari kebaikan mereka dan mencegah berbagai keburukan dari mereka, dalam setiap keadaan. Tidak ada seorang pun yang memiliki otoritas. Allah-lah Yang Maha Memberi, Yang menahan, Yang dapat menimpakan mudarat dan dapat mendatangkan manfaat, yang tiada suatu nikmat pun ada pada hamba-hamba ini melainkan ia berasal dariNya, dan tidak ada yang bisa mencegah keburukan selain Dia. Dan apa pun rahmat yang Allah bukakan untuk manusia, maka tidak ada yang bisa menahannya, dan apa pun yang Dia tahan, maka tidak ada yang bisa melepaskannya selain Dia. Maka dari itu di sini Dia berfirman, يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ “Dia melapangkan rizki bagi siapa yang dikehendakiNya,” maksudnya, melapangkannya dan memberikannya dari berbagai macam rizki yang Dia kehendaki, وَيَقْدِرُ “dan menyempitkan,” maksudnya, menyusahkannya bagi siapa saja yang Dia kehendaki hingga hanya sebatas keperluannya saja, tidak lebih dari itu.
Semua itu tergantung kepada ilmu dan kebijaksanaanNya. Maka dari itu Dia berfirman, إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ “Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu,” yakni Dia mengetahui kondisi hamba-hambaNya sehingga memberi masing-masing sesuai dengan kebijaksanaanNya dan menurut tuntutan kehendakNya.
Dia tidak hanya menciptakan semua yang ada di langit dan bumi, tetapi juga menguasai seluruhnya. Karena itu, milik-Nyalah dan di bawah kekuasaan-Nya semua perbendaharaan langit dan bumi; dia melapangkan rezeki bagi siapa yang dia kehendaki, yaitu kepada siapa pun tanpa melihat kepada iman dan amal yang dilakukannya, tetapi berdasarkan hukum-hukum yang telah ditetapkannya dalam memperoleh rezeki dan membatasinya bagi siapa pun, bukan karena kekafirannya dan kemaksiatannya, tetapi karena dia tidak memenuhi hukum-hukum itu. Sungguh, dia, satu-satunya, maha mengetahui segala sesuatu yang ada di langit dan bumi, termasuk yang dilapangkan dan dibatasi rezekinya. 13. Ayat-ayat yang lalu menjelaskan bahwa Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala perbendaharaannya adalah milik-Nya. Ayat ini menjelaskan bahwa dia, Allah, telah mensyariatkan atau menetapkan kepadamu, wahai umat nabi Muhammad, dari agama, yaitu prinsip-prinsip serupa yang telah diwasiatkan-Nya, yaitu diwahyukan kepada nuh dan serupa pula dengan apa yang telah kami wahyukan kepadamu, wahai nabi Muhammad, dan apa yang telah kami wasiatkan kepada nabi-nabi sebelummu, yaitu ibrahim, musa, dan isa. Syariat yang telah diwasiatkan dan diwahyukan itu adalah tegakkanlah tuntunan dan ajaran agama, berupa keimanan dan ketakwaan dengan baik, konsisten, dan terus-menerus, dan janganlah kamu berselisih paham dan berbeda pendapat tentang suatu persoalan yang dapat menimbulkan kamu berpecah belah di dalamnya, yakni di dalam prinsip dan ajaran agama itu. Sangat berat, besar, dan sulit bagi orang-orang musyrik untuk mengikuti prinsip-prinsip dan tuntunan-tuntunan agama dari tuhanmu yang kamu serukan kepada mereka untuk mengikutinya karena mereka menolaknya. Allah meyakinkan nabi Muhammad dengan mengatakan bahwa Allah memilih orang-orang yang dia kehendaki untuk mengikuti dan meyakini prinsip-prinsip dan tuntunan-tuntunan agama tauhid yang diajarkan dan disampaikannya. Dia pula memberi petunjuk untuk kembali kepada agama-Nya bagi orang yang kembali kepada-Nya setelah bertobat atas kekafiran dan kesalahan mereka.
Asy-Syura Ayat 12 Arab-Latin, Terjemah Arti Asy-Syura Ayat 12, Makna Asy-Syura Ayat 12, Terjemahan Tafsir Asy-Syura Ayat 12, Asy-Syura Ayat 12 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Asy-Syura Ayat 12
Tafsir Surat Asy-Syura Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)