{41} Fussilat / فصلت | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الزخرف / Az-Zukhruf {43} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Asy-Syura الشورى (Musyawarah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 42 Tafsir ayat Ke 19.
اللَّهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيزُ ﴿١٩﴾
allāhu laṭīfum bi’ibādihī yarzuqu may yasyā`, wa huwal-qawiyyul-‘azīz
QS. Asy-Syura [42] : 19
Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan Dia Mahakuat, Mahaperkasa.
Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya. Dia melapangkan rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya sesuai dengan hikmah-Nya. Dia Mahakuat, memiliki semua kekuatan, Mahaperkasa untuk memberikan balasan kepada hamba yang bermaksiat kepada-Nya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, menceritakan tentang kelembutan-Nya terhadap makhluk-Nya; Dia memberi rezeki mereka semuanya tanpa ada seorang pun yang terlupakan, dan sama saja diberi rezeki-Nya apakah dia orang yang bertakwa ataukah dia orang yang durhaka. Seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz). (Hud: 6)
dan ayat-ayat yang semisal masih banyak.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dia memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya. (Asy-Syura: 19)
Yakni Dia meluaskan rezeki siapa yang dikehendaki-Nya.
dan Dialah yang Mahakuat lagi Mahaperkasa. (Asy-Syura: 19)
Tiada sesuatu pun yang dapat mengalahkan-Nya.
Allah جَلَّ جَلالُهُ menyampaikan sikap lembutNya terhadap hamba-hambaNya agar mereka mengenal dan mencintaiNya dan agar mereka membicarakan kelembutan dan kemurahanNya. Kelembutan itu merupakan bagian dari sifat-sifatNya yang artinya adalah: Dia yang mengetahui segala yang tersembunyi dan rahasia, yang mengantarkan hamba-hambaNya terutama orang-orang yang beriman kepada apa saja yang mengandung kebaikan bagi mereka tanpa mereka ketahui dan tanpa mereka duga. Di antara kelembutanNya terhadap hamba-hambaNya yang beriman adalah Dia menunjuki mereka kepada kebaikan dengan petunjuk yang tidak pernah terlintas di benak mereka, dengan memudahkan baginya sebab-sebab yang mengarahkan mereka kepada kebaikan tersebut dari dalam fitrah mereka melalui kecintaannya kepada yang benar dan kepatuhannya kepada kebenaran itu serta perintahNya kepada para malaikat yang mulia untuk meneguhkan hamba-hambaNya yang beriman dan merangsang mereka untuk melakukan kebaikan dan meniupkan di dalam hati mereka ketertarikan kepada yang benar sehingga menjadi pemicu baginya untuk mengikutinya.
Dan termasuk kelembutanNya juga adalah Dia memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk melakukan berbagai ibadah sosial yang dengannya tekad mereka menjadi kuat dan gairah mereka menggeliat serta terjadi perlombaan di antara me-reka untuk melakukan kebajikan dan menyenanginya serta saling menjadi teladan di antara yang satu sama lainnya.
Termasuk kelembutanNya juga adalah Dia telah menetapkan segala sebab yang merintanginya dan mencegahnya dari perbuatan-perbuatan maksiat, hingga apabila Allah جَلَّ جَلالُهُ telah mengetahui bahwa dunia, harta dan tahta serta yang serupa dengannya yang diperlombakan oleh manusia itu merintangi hambaNya dari ketaatan kepadaNya atau membuatnya lalai terhadap Allah atau menyeretnya kepada maksiat, maka Allah menjauhkan hal-hal tersebut darinya dan Allah mempersempit rizkinya. Maka dari itu, di sini Dia berfirman, يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ “Dia memberi rizki kepada siapa yang dikehendakiNya,” tergantung tuntutan hikmah (kebijaksanaan) dan kelembutanNya.
وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيزُ “Dan Dialah Yang Mahakuat lagi Mahaperkasa,” yang milikNya sajalah seluruh kekuatan. Maka tiada daya dan tiada kekuatan bagi seseorang di antara makhluk ini kecuali dengan pertolonganNya, yang kepadaNya tunduk segala sesuatu.
Ayat ini menggambarkan beberapa sifat Allah. Sifat-sifat itu adalah bahwa Allah mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya dengan melimpahkan banyak rahmat dan kebaikan kepada mereka dengan sangat mudah; dia memberi rezeki, yakni berbagai anugerah kenikmatan kepada siapa yang dia kehendaki tanpa diskriminasi sesuai dengan upaya dan kemaslahatan mereka tanpa dia memperhitungkan sejauh mana kebaikan hamba itu terhadap-Nya dan dia mahakuat terhadap segala anugerah-Nya sehingga tidak ada yang dapat menahan pemberian-Nya, mahaperkasa terhadap segala keinginannya sehingga tidak ada yang dapat menghalanginya. 20. Pada ayat yang lalu, Allah menggambarkan orang-orang yang membantah terjadinya kiamat, sedangkan dalam ayat ini Allah menggambarkan keuntungan di akhirat bagi orang-orang yang beriman. Barang siapa menghendaki keuntungan di akhirat melalui amal-amal yang dilakukannya di dunia ini dengan niat yang ikhlas, akan kami tambahkan keuntungan itu baginya dengan melipatgandakan keuntungannya, dan barang siapa menghendaki keuntungan di dunia melalui usaha dan kegiatan yang hanya semata-semata ingin mendapatkan keuntungan dunia, kami berikan kepadanya sebagian dari hasil usahanya itu berupa keuntungan dunia sesuai dengan kehendak kami, tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat kelak.
Asy-Syura Ayat 19 Arab-Latin, Terjemah Arti Asy-Syura Ayat 19, Makna Asy-Syura Ayat 19, Terjemahan Tafsir Asy-Syura Ayat 19, Asy-Syura Ayat 19 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Asy-Syura Ayat 19
Tafsir Surat Asy-Syura Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)