{41} Fussilat / فصلت | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الزخرف / Az-Zukhruf {43} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Asy-Syura الشورى (Musyawarah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 42 Tafsir ayat Ke 25.
وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ ﴿٢٥﴾
wa huwallażī yaqbalut-taubata ‘an ‘ibādihī wa ya’fụ ‘anis-sayyi`āti wa ya’lamu mā taf’alụn
QS. Asy-Syura [42] : 25
Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan,
Allah menerima tobat hamba apabila mereka mau kembali mengesakan dan menaati Allah. Dia Maha Memaafkan kejelekan, Maha Mengetahui kebaikan dan kejelekan yang kalian lakukan. Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari pengawasan-Nya. Dia Maha Memberi balasan.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى meyebutkan karunia yang telah Dia berikan kepada hamba-hamba-Nya, bahwa Dia menerima tobat mereka jika mereka bertobat kepada-Nya dan kembali taat kepada-Nya. Sesungguhnya termasuk kemurahan dan sifat penyantun-Nya adalah Dia memaaf, menutupi, dan mengampuni dosa-dosa hamba-hamba-Nya (yang bertobat kepada-Nya). Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia memohon ampun kepada Allah,, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (An-Nisa: 110)
Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnus Sabbah dan Zuhair ibnu Harb. Keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Umar ibnu Yunus, telah menceritakan kepada kami Ikrimah ibnu Ammar, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Abu Talhah, telah menceritakan kepadaku Anas. ibnu Malik yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Sungguh Allah lebih gembira dengan tobatnya seseorang hamba saat si hamba bertobat kepada-Nya daripada seseorang di antara kamu yang unta kendaraannya berada di padang pasir, lalu unta kendaraannya itu kabur darinya, sedangkan pada kendaraannya terdapat makanan dan minumannya. Dia putus asa untuk dapat menangkap unta kendaraannya itu. Akhirnya ia mendatangi sebuah pohon dan membaringkan dirinya di bawah naungannya, karena tidak punya harapan lagi untuk dapat menangkap untanya. Ketika ia sedang dalam keadaan istirahat, tiba-tiba unta kendaraannya ia jumpai sedang berdiri di sisinya, lalu ia pegang tali kendalinya. Kemudian ia mengatakan karena kegembiraan yang sangat, “Ya Allah, Engkau adalah abdiku dan aku adalah tuan-Mu —dia keliru dalam berbicara karena kegembiraan yang sangat—.”
Di dalam kitab sahih telah disebutkan pula melalui riwayat Abdullah ibnu Mas’ud r.a. hal yang semisal.
Abdur Razzaq telah meriwayatkan dari Ma’mar, dari Az-Zuhri sehubungan dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya. (Asy-Syura: 25) Sesungguhnya Abu Hurairah r.a. telah mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Sungguh Allah lebih gembira dengan tobatnya seorang hamba ketimbang seseorang dari kamu yang menjumpai barangnya di tempat yang dikhawatirkan dia akan mati padanya karena kehausan.
Hammam ibnul Haris telah mengatakan bahwa sahabat Abdullah ibnu Mas’ud pernah ditanya tentang seorang lelaki yang berbuat mesum dengan seorang wanita, lalu ia mengawininya. Maka Ibnu Mas’ud r.a. menjawab, “Tidak mengapa.” kemudian membaca firman-Nya: Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya. (Asy-Syura: 25), hingga akhir ayat.
Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan hal yang semisal melalui hadis Syuraih Al-Qadi, dari Ibrahim ibnu Muhajir, dari Ibrahim An-Nakha’i, dari Hammam, lalu disebutkan hal yang semisal.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan memaafkan kesalahan-kesalahan. (Asy-Syura: 25)
Yakni menerima tobat di masa mendatang dan memaafkan kesalahan-kesalahan di masa lampau.
dan mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Asy-Syura: 25)
Dia mengetahui semua apa yang kalian kerjakan dan yang kalian katakan. Tetapi sekalipun demikian, Dia menerima tobat orang yang mau bertobat kepada-Nya.
Ini adalah penjelasan tentang kesempurnaan kemurahan Allah جَلَّ جَلالُهُ, keluasan kedermawananNya serta kesempurnaan kelembutanNya dengan menerima taubat عَنْ عِبَادِهِ “dari hamba-hambaNya” di saat mereka menanggalkan diri dari dosa-dosa dan menyesalinya, serta berbulat hati untuk tidak mengulanginya kembali jika itu semua ia lakukan semata-mata mengharapkan ridha Allah, Rabb mereka. Maka Allah جَلَّ جَلالُهُ menerimanya setelah sebelumnya ia telah menjadi sebab bagi kebinasaan dan turunnya siksaan-siksaan duniawi dan ukhrawi. Dia memaafkan وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ “kesalahan-kesalahan,” dan menghapuskannya dan menghapus bekas-bekasnya, yaitu yang berupa cela dan siksa-siksa yang diakibatkannya sehingga orang yang bertaubat itu kembali menjadi seorang yang mulia di sisiNya hingga seakan-akan tidak pernah melakukan suatu kejahatan apa pun. Allah mencintainya dan membimbingnya kepada apa saja yang bisa membuatnya makin dekat kepadaNya.
Oleh karena taubat itu termasuk amal yang sangat agung yang terkadang sempurna disebabkan kesempurnaan keikhlasan dan ketulusannya dan terkadang bisa jadi kurang sempurna karena berkurangnya kadar keikhlasan ketulusannya, dan bahkan terkadang rusak apabila tujuannya adalah untuk mencapai tujuan-tujuan duniawi, sedangkan tempat keikhlasan dan ketulusan itu adalah hati yang hanya diketahui oleh Allah saja, maka Allah menutup ayat ini dengan FirmanNya, وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ “Dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
25. Orang-orang kafir itu harus meminta ampun kepada Allah yang maha pemurah atas keyakinan mereka yang sesat dan perbuatan dosa yang telah mereka lakukan. Dan di antara kemurahan Allah adalah bahwa dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya yang mengakui dan meminta ampun atas kesalahannya itu dan memaafkan keburukan-keburukan yang telah di lakukan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan, baik yang besar maupun yang kecil. 26. Dan di samping itu, kemurahan Allah yang lain bahwa dia pula memperkenankan doa dan permohonan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan yang di perintahkan Allah sebagai perwujudan imannya serta menambah pahala, kebaikan, dan ganjaran-Nya kepada mereka dari karunia-Nya lebih besar dari apa yang mereka kerjakan. Orang-orang yang ingkar, yang melanggar apa yang di perintahkan dan mengerjakan apa yang di larang akan mendapat azab yang sangat keras di hari akhirat kelak sebagai balasan atas ke ingkaran mereka.
Asy-Syura Ayat 25 Arab-Latin, Terjemah Arti Asy-Syura Ayat 25, Makna Asy-Syura Ayat 25, Terjemahan Tafsir Asy-Syura Ayat 25, Asy-Syura Ayat 25 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Asy-Syura Ayat 25
Tafsir Surat Asy-Syura Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)