{41} Fussilat / فصلت | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الزخرف / Az-Zukhruf {43} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Asy-Syura الشورى (Musyawarah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 42 Tafsir ayat Ke 44.
وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ وَلِيٍّ مِنْ بَعْدِهِ ۗ وَتَرَى الظَّالِمِينَ لَمَّا رَأَوُا الْعَذَابَ يَقُولُونَ هَلْ إِلَىٰ مَرَدٍّ مِنْ سَبِيلٍ ﴿٤٤﴾
wa may yuḍlilillāhu fa mā lahụ miw waliyyim mim ba’dih, wa taraẓ-ẓālimīna lammā ra`awul-‘ażāba yaqụlụna hal ilā maraddim min sabīl
QS. Asy-Syura [42] : 44
Dan barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak ada baginya pelindung setelah itu. Kamu akan melihat orang-orang zalim ketika mereka melihat azab berkata, “Adakah kiranya jalan untuk kembali (ke dunia)?”
Barangsiapa dibiarkan-Nya sesat, jauh dari bimbingan karena kezaliman yang dilakukannya, tidak akan ada penolong yang mampu memberinya petunjuk menuju jalan yang benar. Wahai Muhammad, kamu akan melihat orang-orang yang kafir kepada Allah itu kelak pada hari Kiamat. Ketika melihat siksaan, mereka akan berkata kepada Tuhan, “Apakah kami mempunyai jalan untuk kembali ke dunia agar bisa berlaku taat kepada-Mu?” Permintaan mereka pun tidak dijawab.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, menceritakan tentang sifat-Nya Yang Mahamulia, bahwa apa yang Dia kehendaki pasti ada, tiada seorang pun yang dapat menghalangi kehendak-Nya; apa yang tidak dikehendaki-Nya pasti tidak ada, dan tiada seorang pun yang dapat mengadakannya. Dan bahwa barang siapa yang telah diberi petunjuk oleh-Nya, maka tiada seorang pun yang dapat menyesatkannya. Barang siapa yang telah disesatkan oleh-Nya, maka tiada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk. Seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:
dan barang siapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya. (Al-Kahfi: 17)
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan keadaan orang-orang yang zalim, yaitu mereka yang mempersekutukan Allah.
ketika mereka melihat azab. (Asy-Syura: 44)
Yakni di hari kiamat. Maka mereka berangan-angan untuk dapat kembali ke dunia.
mereka berkata, “Adakah kiranya jalan untuk kembali (ke dunia)?” (Asy-Syura: 44)
Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat yang lain, yaitu:
Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata, “Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman.” (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan). Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka. (Al-An’am: 27-28)
Allah جَلَّ جَلالُهُ mengabarkan bahwa Dialah sendirian yang memberikan hidayah dan menyesatkan, dan وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ “siapa yang disesatkan Allah” disebabkan kezhalimannya, فَمَا لَهُ مِنْ وَلِيٍّ مِنْ بَعْدِهِ “maka tidak ada baginya seorang pemimpin pun sesudah itu,” yang bisa mengurusi permasalahannya dan memberinya hidayah.
وَتَرَى الظَّالِمِينَ لَمَّا رَأَوُا الْعَذَابَ “Dan kamu akan melihat orang-orang yang zhalim ketika mereka melihat azab” dengan penglihatan yang sangat mengerikan, sulit dan sangat keji, di mana mereka menampakkan penyesalan yang sangat besar dan rasa sedih atas apa yang telah mereka lakukan dahulu dan يَقُولُونَ هَلْ إِلَى مَرَدٍّ مِنْ سَبِيلٍ “berkata, ‘Adakah kiranya jalan untuk kembali,” artinya, apakah ada jalan bagi kami atau upaya untuk bisa kembali ke dunia agar kami bisa melakukan selain dari apa yang telah kami lakukan dahulu? Ini adalah permintaan sesuatu yang mustahil yang tidak mungkin.
Dan barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah akibat kecenderungan dan keinginan hatinya untuk sesat, maka tidak ada baginya pelindung yang dapat melindunginya dari kesesatan itu sesudahnya, sesudah Allah memperlakukannya dengan perlakuan itu. Kamu, wahai nabi Muhammad dan orang-orang beriman, akan melihat orang-orang zalim ketika mereka melihat azab yang akan di terimanya di akhirat kelak berkata, ‘adakah kiranya jalan yang dapat mengantarkan kami untuk kembali ke alam dunia”45. Dan kamu dan siapa pun yang hadir di tempat itu akan melihat mereka, orang-orang yang zalim, sedang di hadapkan ke neraka sebagai tempat penyiksaan yang abadi bagi mereka dalam keadaan tertunduk karena merasa hina, mereka melihat dengan pandangan yang lesu karena merasa sebentar lagi akan menerima siksaan api neraka. Dan orang-orang yang beriman berkata, ‘sesungguhnya orang-orang yang rugi karena tidak beriman dan beramal saleh sewaktu di dunia ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat. ‘ ingatlah, sesungguhnya orang-orang zalim itu berada dalam azab yang kekal di dalam neraka.
Asy-Syura Ayat 44 Arab-Latin, Terjemah Arti Asy-Syura Ayat 44, Makna Asy-Syura Ayat 44, Terjemahan Tafsir Asy-Syura Ayat 44, Asy-Syura Ayat 44 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Asy-Syura Ayat 44
Tafsir Surat Asy-Syura Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)