{41} Fussilat / فصلت | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الزخرف / Az-Zukhruf {43} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Asy-Syura الشورى (Musyawarah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 42 Tafsir ayat Ke 47.
اسْتَجِيبُوا لِرَبِّكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا مَرَدَّ لَهُ مِنَ اللَّهِ ۚ مَا لَكُمْ مِنْ مَلْجَإٍ يَوْمَئِذٍ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَكِيرٍ ﴿٤٧﴾
istajībụ lirabbikum ming qabli ay ya`tiya yaumul lā maradda lahụ minallāh, mā lakum mim malja`iy yauma`iżiw wa mā lakum min nakīr
QS. Asy-Syura [42] : 47
Patuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak (atas perintah dari Allah). Pada hari itu kamu tidak memperoleh tempat berlindung dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu).
Wahai orang-orang kafir, sahutlah panggilan Tuhan untuk beriman dan taat sebelum datang hari Kiamat, yaitu hari yang tidak mungkin dihindari. Kalian tidak akan mempunyai jalan keluar yang menyelamatkan dari siksaan. Tidak ada pula tempat untuk berlindung. Saat itu kalian tidak dapat mengingkari dosa-dosa. Ayat ini menjadi dalil atas dilarangnya menangguh-nangguhkan. Setiap amal saleh harus dilakukan dengan segera karena sikap menangguhkan adalah penyakit dan cela.
Setelah Allah menyebutkan apa yang akan terjadi di hari kiamat, yaitu berupa hal-hal yang mengerikan dan peristiwa-peristiwa yang besar lagi dahsyat, lalu Dia memperingatkan manusia akan tibanya hari kiamat itu dan memerintahkan kepada mereka untuk membuat bekal guna menyambutnya. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Patuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya. (Asy-Syura: 47)
Yakni apabila Allah memerintahkan terjadinya hari kiamat, maka ia terjadi dalam sekejap tanpa ada yang dapat menolak atau mencegah kejadiannya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu). (Asy-Syura: 47)
Yakni tiada suatu benteng pun yang dapat melindungi kamu dari kejadian hari itu, dan tiada suatu tempat pun yang menutupi kalian dari kejadiannya. Kamu tidak dapat menghilangkan jejak dirimu hingga lenyap dari penglihatan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, bahkan Dia Maha Meliputi kalian melalui ilmu dan pandangan-Nya serta kekuasaan-Nya. Maka tiada tempat untuk berlindung bagimu dari azab-Nya kecuali hanya kepada-Nya.
pada hari itu manusia berkata, “Ke mana tempat lari?” Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung! Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali. (Al-Qiyamah: 10-12)
Allah جَلَّ جَلالُهُ memerintahkan hamba-hambaNya untuk memenuhi seruanNya dengan mematuhi apa-apa yang diperintahkanNya dan menjauhi apa-apa yang dilarangNya, dan dengan segera melakukan hal tersebut serta tidak menunda-nunda waktu, مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ “sebelum datang” Hari Kiamat yang apabila telah datang tidak mungkin bisa ditolak dan tidak mungkin lagi mengejar ketertinggalan. Dan pada hari itu seorang hamba tidak memiliki tempat yang bisa digunakan untuk berlindung agar bisa terhindar dari Allah dan lari dariNya. Malah para malaikat telah mengelilingi semua manusia dari belakang mereka dan mereka diseru,
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالإنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ فَانْفُذُوا لا تَنْفُذُونَ إِلا بِسُلْطَان
“Hai sekalian jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.” (QS. Ar-Rahman: 33).
Dan pada saat itu manusia tidak bisa mengingkari apa-apa yang telah diperbuatnya dan tindakan-tindakan kejahatan yang telah dilakukannya. Bahkan, kalaupun ia mengingkari, niscaya seluruh anggota tubuhnya memberikan kesaksian melawannya.
Ayat ini dan yang semisal dengannya mengandung celaan terhadap angan-angan dan mengandung perintah untuk menggunakan kesempatan (momen) untuk melakukan amal (perbuatan baik) yang bisa dilakukan saat itu, sebab menunda-nunda waktu itu mendatangkan mudarat.
Agar kalian mendapat pertolongan dari Allah dan mendapat perlindungan dari-Nya, maka patuhilah seruan tuhanmu dengan mengamalkan apa yang di perintahkan dan meninggalkan apa yang di larang sebelum datang dari Allah suatu hari, yaitu hari akhirat, yang tidak dapat di tolak kehadirannya oleh siapa pun karena ia datang atas perintah dari Allah. Pada hari itu kamu tidak memperoleh tempat berlindung kecuali iman dan amal saleh yang telah kamu lakukan dan tidak pula dapat mengingkari dosa-dosamu yang pernah kamu perbuat di dunia. 48. Jika mereka berpaling, yaitu tidak mau menerima seruanmu untuk beriman, maka ingatlah, wahai nabi Muhammad, kami tidak mengutus engkau sebagai pengawas bagi mereka dengan memaksa mereka untuk beriman dan tidak pula mengharuskan mereka menerima seruanmu sehingga mereka beriman. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan risalah dan seruan tuhanmu kepada mereka. Dan sungguh, apabila kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, yaitu hal-hal yang menyenangkan dari kami, dia menyambutnya dengan gembira; tetapi jika sebaliknya mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, niscaya mereka ingkar. Sungguh, manusia itu salah satu sifatnya adalah sangat ingkar kepada nikmat.
Asy-Syura Ayat 47 Arab-Latin, Terjemah Arti Asy-Syura Ayat 47, Makna Asy-Syura Ayat 47, Terjemahan Tafsir Asy-Syura Ayat 47, Asy-Syura Ayat 47 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Asy-Syura Ayat 47
Tafsir Surat Asy-Syura Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)