{42} Asy-Syura / الشورى | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الدخان / Ad-Dukhan {44} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Az-Zukhruf الزخرف (Perhiasan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 43 Tafsir ayat Ke 20.
وَقَالُوا لَوْ شَاءَ الرَّحْمَـٰنُ مَا عَبَدْنَاهُمْ ۗ مَا لَهُمْ بِذَٰلِكَ مِنْ عِلْمٍ ۖ إِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ ﴿٢٠﴾
wa qālụ lau syā`ar-raḥmānu mā ‘abadnāhum, mā lahum biżālika min ‘ilmin in hum illā yakhruṣụn
QS. Az-Zukhruf [43] : 20
Dan mereka berkata, “Sekiranya (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki, tentulah kami tidak menyembah mereka (malaikat).” Mereka tidak mempunyai ilmu sedikit pun tentang itu. Tidak lain mereka hanyalah menduga-duga belaka.
Orang-orang musyrik dari kaum Quraisy itu berkata, “Jikalau Allah yang Maha Pengasih menghendaki, tentulah kami tidak menyembah seorang pun selain-Nya.” Ini adalah hujah yang batil. Sungguh, Allah telah menegakkan hujah atas hamba dengan mengutus para rasul dan menurunkan Kitab-Kitab. Hujah mereka tentang qada dan qadar adalah hal paling batil setelah adanya peringatan para rasul kepada mereka. Sebenarna mereka tidak tidak memiliki ilmu tentang apa yang mereka katakan. Mereka hanya berkata berdasarkan dugaan dan dusta karena tidak ada bukti dan kabar dari Allah tentang hal itu.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan mereka berkata, “Jikalau Allah Yang Maha Pemurah menghendaki, tentulah kami tidak menyembah mereka (malaikat).” (Az-Zukhruf: 20)
Yaitu seandainya Allah berkehendak, tentulah Dia menghalang-halangi antara kami dan penyembahan kami terhadap berhala-berhala ini yang dibentuk dalam rupa para malaikat yang merupakan anak-anak perempuan Allah. Karena sesungguhnya Dia mengetahui hal tersebut, dan hal ini berarti Dia menyetujui kami melakukan hal tersebut.
Dengan demikian, mereka (orang-orang musyrik) itu melakukan berbagai macam kekeliruan, yang dapat disimpulkan seperti berikut:
Pertama, mereka telah menganggap Allah beranak, padahal Mahasuci lagi Mahatinggi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dari hal tersebut dengan ketinggian yang setinggi-tingginya.
kedua, anggapan mereka yang menyatakan bahwa Allah memilih anak-anak perempuan daripada anak laki-laki, maka mereka menganggap para malaikat yang merupakan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai jenis perempuan.
ketiga, selain itu mereka menyembah para malaikat itu tanpa dalil, tanpa keterangan, serta tanpa izin dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Bahkan hanya semata-mata berdasarkan pendapat sendiri dan keinginan hawa nafsu serta mengikuti jejak nenek moyang pendahulu mereka yang tersesat di lembah kejahiliahan.
keempat, alasan mereka yang mengatakan bahwa penyembahan mereka kepada berhala-berhala itu merupakan suatu hal yang disahkan oleh takdir, padahal kenyataannya mereka tidak beralasan, bahkan tejerumus ke dalam kebodohan yang parah. Karena sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengingkari perbuatan tersebut dengan pengingkaran yang keras, sebab sejak Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengutus para rasul dan menurunkan kitab-kitabNya, selalu memerintahkan kepada manusia untuk menyembah Dia semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dan Dia melarang penyembahan kepada selain-Nya. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman:
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Tagut itu.” Maka di antara umat itu ada orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan. (An-Nahl: 36)
Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum kamu, “Adakah Kami menentukan tuhan-tuhan untuk disembah selain Allah Yang Maha Pemurah?” (Az-Zukhruf: 45)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat ini sesudah menyebutkan alasan mereka (orang-orang musyrik):
Mereka tidak mempunyai pengetahuan sedikit pun tentang itu. (Az-Zukhruf: 20)
yang membenarkan pendapat mereka dan apa yang dijadikan alasan oleh mereka.
mereka tidak lain hanyalah menduga-duga belaka. (Az-Zukhruf: 20)
Yakni berdusta dan membuat-buat kedustaan.
Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Mereka tidak-mempunyai pengetahuan sedikit pun tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga belaka. (Az-Zukhruf: 20) Maksudnya, mereka tidak mengetahui kekuasaan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى atas hal tersebut.
Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, وَقَالُوا لَوْ شَاءَ الرَّحْمَنُ مَا عَبَدْنَاهُمْ “Dan mereka berkata, ‘Jikalau Allah Yang Maha Pemurah menghendaki, tentulah kami tidak menyembah mereka (malaikat)’.” Mereka berhujjah atas penyembahan mereka terhadap para malaikat dengan kehendak. Itulah hujjah yang tetap saja didengung-dengungkan oleh orang-orang musyrik yang merupakan hujjah batil dengan sendirinya secara logis dan syariat. Semua orang yang berakal tidak menerima hujjah takdir, dan andai yang bersangkutan menempuh di antara salah satu kondisinya, pasti pendirian mereka tidak kuat. Dan secara syariat, Allah جَلَّ جَلالُهُ tidak membenarkan berhujjah dengan takdir dan tidak menyebutnya dari selain orang-orang yang menyekutukan-Nya dan mendustakan RasulNya. Allah جَلَّ جَلالُهُ telah menegakkan hujjah atas para hamba sehingga tidak tersisa satu hujjah pun bagi setiap orang. Karena itu Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, مَا لَهُمْ بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلا يَخْرُصُونَ “Mereka tidak mempunyai pengetahuan sedikitpun tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga belaka,” yaitu hanya menduga tanpa didasari dalil dan hanya serampangan saja.
Dan hal yang lebih buruk lagi dari sikap mereka adalah ketika mereka berkata, ‘sekiranya Allah yang maha pengasih menghendaki agar kami tidak menyembah para malaikat-malaikat itu, tentulah kami tidak menyembah mereka. ‘ mereka, orang-orang musyrik yang menyatakan bahwa para malaikat itu berjenis kelamin perempuan, tidak mempunyai ilmu sedikit pun tentang itu. Tidak lain mereka hanyalah menduga-duga belaka dan mengada-ada, bahkan mereka berbohong. 21. Atau kalau mereka tidak pernah menyaksikan penciptaan para malaikat dan menyaksikan wujudnya, apakah pernah kami berikan informasi atau pengetahuan yang menjelaskan mengenai hal itu melalui sebuah kitab yang diturunkan kepada mereka sebelumnya, yaitu sebelum Al-Qur’an diturunkan, lalu mereka berpegang teguh dengannya, yaitu dengan informasi di dalam kitab itu’ sama sekali tidak. Mereka tidak pernah memiliki informasi mengenai hal itu.
Az-Zukhruf Ayat 20 Arab-Latin, Terjemah Arti Az-Zukhruf Ayat 20, Makna Az-Zukhruf Ayat 20, Terjemahan Tafsir Az-Zukhruf Ayat 20, Az-Zukhruf Ayat 20 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Az-Zukhruf Ayat 20
Tafsir Surat Az-Zukhruf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)