{42} Asy-Syura / الشورى | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الدخان / Ad-Dukhan {44} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Az-Zukhruf الزخرف (Perhiasan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 43 Tafsir ayat Ke 28.
وَجَعَلَهَا كَلِمَةً بَاقِيَةً فِي عَقِبِهِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ ﴿٢٨﴾
wa ja’alahā kalimatam bāqiyatan fī ‘aqibihī la’allahum yarji’ụn
QS. Az-Zukhruf [43] : 28
Dan (Ibrahim) menjadikan (kalimat tauhid) itu kalimat yang kekal pada keturunannya agar mereka kembali (kepada kalimat tauhid itu).
Ibrahim menjadikan kalimat tauhid “LAA ILAAHA ILLALLAH”, tetap kekal di kalangan orang-orang sepeninggalnya dengan harapan mereka mau kembali taat dan mengesakan Tuhan serta mau bertobat dari kekufuran dan dosa mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
supaya mereka kembali kepada kalimat tauhid itu. (Az-Zukhruf: 28)
Yakni kembali kepada kalimat tauhid itu.
Ikrimah, Mujahid, Ad-Dahhak, Qatadah, dan As-Saddi serta lain-lainnya mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya. (Az-Zukhruf: 28) Yaitu kalimat ‘Tidak ada Tuhan yang wajib disembah melainkan Allah’, di kalangan keturunannya tetap ada orang yang mengucapkannya.
Hal yang semisal telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a.
Ibnu Zaid mengatakan bahwa yang dimaksud adalah kalimat Islam, yaitu kembali kepada apa yang dikatakan oleh jama’ah.
Tafsir Ayat:
وَجَعَلَهَا “Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat tauhid itu,” perkara terpuji yang merupakan induk dan asas segala perkara, yaitu memurnikan ibadah hanya untuk Allah جَلَّ جَلالُهُ semata dan mele-paskan diri (anti) dari menyembah sesuatu pun selainNya, sebagai كَلِمَةً بَاقِيَةً فِي عَقِبِه “kalimat yang kekal pada keturunannya,” yaitu pada anak cucunya, لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ “supaya mereka kembali kepada kalimat tauhid itu.” Karena masyhur dari Nabi Ibrahim dan diwasiatkan kepada keturunannya dan diwasiatkan pada beberapa anaknya seperti Ishaq dan Ya’qub pada sebagian yang lain, senada dengan Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ,
وَمَنْ يَرْغَبُ عَنْ مِلَّةِ إِبْرَاهِيمَ إِلَّا مَنْ سَفِهَ نَفْسَهُ وَلَقَدِ اصْطَفَيْنَاهُ فِي الدُّنْيَا وَإِنَّهُ فِي الْآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ
“Dan tidak ada yang benci kepada agama Nabi Ibrahim, kecuali orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang yang shalih.” (QS. Al-Baqarah: 130).
Dan dia, yakni ibrahim, menjadikannya, yakni kalimat tauhid yang disampaikannya kepada kaumnya itu, kalimat yang kekal pada keturunannya sesudahnya agar mereka kembali kepada kalimat tauhid itu apabila suatu saat nanti mereka menyimpang dari jalan yang benar dengan menyekutukan Allah. 29. Bahkan Allah menyatakan, ‘aku, tuhan yang maha esa, telah memberikan kenikmatan hidup kepada mereka, yakni kaum nabi ibrahim yang menyekutukan-ku dan nenek moyang mereka yang durhaka itu dan tidak menurunkan siksaan kepada mereka semua sampai kebenaran yang mutlak yang tidak diragukan lagi kebenarannya, yaitu Al-Qur’an, datang kepada mereka dan datang pula seorang rasul, yaitu nabi Muhammad, yang memberi penjelasan. ‘.
Az-Zukhruf Ayat 28 Arab-Latin, Terjemah Arti Az-Zukhruf Ayat 28, Makna Az-Zukhruf Ayat 28, Terjemahan Tafsir Az-Zukhruf Ayat 28, Az-Zukhruf Ayat 28 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Az-Zukhruf Ayat 28
Tafsir Surat Az-Zukhruf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran