{42} Asy-Syura / الشورى | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الدخان / Ad-Dukhan {44} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Az-Zukhruf الزخرف (Perhiasan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 43 Tafsir ayat Ke 32.
أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِّكَ ۚ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۚ وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا ۗ وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ ﴿٣٢﴾
a hum yaqsimụna raḥmata rabbik, naḥnu qasamnā bainahum ma’īsyatahum fil-ḥayātid-dun-yā wa rafa’nā ba’ḍahum fauqa ba’ḍin darajātil liyattakhiża ba’ḍuhum ba’ḍan sukhriyyā, wa raḥmatu rabbika khairum mimmā yajma’ụn
QS. Az-Zukhruf [43] : 32
Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.
Apakah mereka yang membagi-bagi kenabian sehingga mereka bisa memberikannya kepada siapa yang mereka kehendaki? Kamilah yang membagi rezeki dan makanan mereka sebagai penghidupan di dunia ini. Kami tinggikan sebagian dari mereka beberapa derajat atas sebagian yang lain sehingga ada yang kaya dan ada yang miskin, ada yang kuat dan ada yang lemah agar sebagian mereka melengkapi sebagian lainnya dalam hidup. Wahai Rasul, rahmat Tuhanmu dengan memasukan mereka ke surga adalah lebih baik dari harta kekayaan dunia fana yang mereka kumpulkan.
Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, menjawab kritikan ini:
Apakah mereka membagi-bagi rahmat Tuhanmu? (Az-Zukhruf: 32)
Yakni urusan ini bukanlah mereka yang menentukannya, melainkan hanyalah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Allah lebih mengetahui di manakah Dia meletakkan risalah-Nya. Karena sesungguhnya tidak sekali-kali Dia menurunkan Al-Qur’an ini melainkan kepada makhluk yang paling suci hati dan jiwanya, serta paling mulia dan paling suci rumah dan keturunannya.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menjelaskan bahwa Dia telah membeda-bedakan di antara makhluk-Nya dalam membagikan pemberian-Nya kepada mereka berupa harta, rezeki, akal, dan pengertian serta pemberian lainnya yang menjadi kekuatan lahir dan batin bagi mereka. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia. (Az-Zukhruf: 32). hingga akhir ayat.
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain sebagai pekerja. (Az-Zukhruf: 32)
Menurut suatu pendapat, makna ayat ialah agar sebagian dari mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan, karena yang lemah memerlukan yang kuat dan begitu pula sebaliknya. Demikianlah menurut pendapat Qatadah dan lain-lainnya. Qatadah dan Ad-Dahhak mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah agar sebagian dari mereka dapat menguasai sebagian yang lain; pendapat ini semakna dengan pendapat di atas. Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Dan rahmat Tuhanmu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan. (Az-Zukhruf: 32)
Artinya, rahmat Allah kepada makhluk-Nya lebih baik bagi mereka daripada harta benda dan kesenangan duniawi yang ada di tangan mereka.
Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman seraya menyangkal usulan mereka, أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَةَ رَبِّكَ “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Rabbmu,” artinya, apakah mereka memegang perbendaharaan rahmat Allah جَلَّ جَلالُهُ dan pengaturan rahmat ada dia tangan mereka sehingga mereka bisa memberikan kenabian dan risalah pada siapa saja yang mereka kehendaki serta menahannya dari siapa saja yang mereka kehendaki? نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَات “Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat,” yakni, dalam kehidupan dunia, وَ “dan” (padahal) رَحْمَةُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ “Rahmat Rabbmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan,” dari dunia.
Mengingat penghidupan para hamba serta rizki duniawi mereka berada di Tangan Allah جَلَّ جَلالُهُ yang mana Dialah yang membagikannya di antara para hamba, Dia memperluas rizki bagi siapa saja yang dikehendaki dan menyempitkannya bagi siapa saja yang dikehendaki berdasarkan kebijaksanaanNya, maka, rahmat duniawiNya –yang mana yang tertinggi darinya adalah rahmat kenabian dan risalah– tentu lebih utama dan layak berada di Tangan Allah جَلَّ جَلالُهُ. Allah جَلَّ جَلالُهُ lebih tahu di mana menempatkan tugas kerasulan.
Sehingga dapat diketahui bahwa usulan orang-orang musyrik gugur serta sia-sia dan pengaturan seluruh masalah, baik yang bersifat duniawi dan Agama berada di Tangan Allah جَلَّ جَلالُهُ semata. Ini adalah pemuasan bagi mereka dari segi kesalahan dalam membuat usulan yang sama sekali tidak mereka kuasai. Itu semua tidak lain hanyalah kezhaliman dari mereka dan penentangan terhadap kebenaran.
Perkataan mereka, لَوْلا نزلَ هَذَا الْقُرْآنُ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الْقَرْيَتَيْنِ عَظِيمٍ “Mengapa al-Qur`an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Makkah dan Tha`if) ini,” andai saja mereka mengetahui hakikat orang-orang besar dan sifat-sifat yang dengannya bisa diketahui tingginya derajat seseorang serta agungnya derajat di sisi Allah جَلَّ جَلالُهُ dan makhlukNya, pasti mereka mengetahui bahwa Nabi Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib adalah orang yang paling agung derajatnya, paling tinggi kebanggaannya, paling sempurna akalnya, paling banyak ilmunya, paling agung pandangan dan tekadnya, paling sempurna akhlaknya, paling luas kasih sayangnya, sangat berbelas kasih, orang yang paling mendapat petunjuk, dan paling bertakwa. Beliaulah kutub inti kesempurnaan, pada diri beliau bermuara sifat-sifat lelaki sejati. Beliaulah lelaki paling segalanya di dunia secara mutlak. Dan itu diketahui oleh kawan maupun lawan, kecuali orang-orang yang sesat dan angkuh. Maka bagaimana orang seperti itu bisa lebih mengutamakan orang-orang musyrik yang seberat biji sawi sekalipun tidak dapat menyamai tingkat kesempurnaan beliau, dan siapa pun yang tekad dan puncak akalnya adalah menjadikan patung, pohon, batu sebagai tuhan yang disembah dan dijadikan sebagai tempat mendekatkan diri, padahal tidak bisa membahayakan dan juga tidak bisa memberi manfaat, padahal ia sendiri bergantung pada Rabbnya dan memerlukan bantuan orang untuk kepentingannya? Hanya orang-orang bodoh dan gila yang melakukan hal ini. Lantas bagaimana orang seperti itu dijadikan orang besar, atau bagaimana bisa lebih diutamakan daripada penutup para rasul dan penghulu anak cucu Nabi Adam ‘alaihissalam? Tapi orang-orang kafir tidak berakal.
Dalam ayat ini terdapat peringatan atas hikmah Allah جَلَّ جَلالُهُ dalam hal melebihkan sebagian orang atas yang lain di dunia, لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا “agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain,” yaitu agar sebagian dari mereka menguasa atas sebagian yang lain dalam tugas, pekerjaan, dan perindustrian. Andai semua orang sama dari segi kekayaan, pasti tidak ada yang saling memerlukan satu sama lain dan pasti banyak kepentingan dan manfaat mereka yang terbengkalai.
Di dalam ayat ini juga terdapat dalil bahwa nikmat agama lebih baik daripada nikmat duniawi, sebagaimana yang difirmankan Allah جَلَّ جَلالُهُ dalam ayat lainnya,
قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ
“Katakanlah, ‘Dengan karunia Allah dan rahmatNya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia dan rahmatNya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan’.” (QS. Yunus: 58).
Atas sikap pengingkaran mereka terhadap Al-Qur’an dan kerasulan nabi Muhammad itu, Allah lalu bertanya kepada nabi Muhammad, ‘apakah mereka, yang ingkar, durhaka, dan menyekutukan tuhan itu, yang membagi-bagi rahmat tuhan, pencipta, pemelihara, dan pelimpah rahmat kepada-Mu, wahai nabi Muhammad’ sama sekali tidak. Mereka tidak dapat melakukan itu. Kamilah yang membagikan rahmat di antara mereka dan kami pula lah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia sesuai dengan ketentuan dan hukum-hukum yang telah kami tetapkan. Dan kami telah meninggikan sebagian mereka dalam kedudukan, harta, ilmu, dan jabatan mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain sehingga mereka dapat saling membantu dan menolong dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Dan rahmat tuhan yang dilim-pahkan kepada mu berupa kenabian dan kerasulan lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan, baik berupa kekayaan yang melimpah dan kekuasaan yang sangat tinggi. ’33-35. Dan sekiranya bukan karena kami menghindarkan semua manusia menjadi umat yang satu dalam kekafiran, pastilah sudah kami buatkan untuk orang-orang yang kafir kepada Allah, yang maha pengasih, bagi rumah-rumah mereka loteng-loteng yang terbuat dari perak, dan demikian pula tangga-tangga yang mereka naiki, dan kami buatkan pula pintu-pintu yang terbuat dari perak bagi rumah-rumah mereka, dan begitu pula dipan-dipan tempat mereka bersandar, dan kami buatkan pula perhiasan-perhiasan dari emas. Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia semata, yang bersifat sementara sedangkan kehidupan akhirat di sisi tuhanmu disediakan khusus bagi orang-orang yang bertakwa.
Az-Zukhruf Ayat 32 Arab-Latin, Terjemah Arti Az-Zukhruf Ayat 32, Makna Az-Zukhruf Ayat 32, Terjemahan Tafsir Az-Zukhruf Ayat 32, Az-Zukhruf Ayat 32 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Az-Zukhruf Ayat 32
Tafsir Surat Az-Zukhruf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)