{44} Ad-Dukhan / الدخان | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأحقاف / Al-Ahqaf {46} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Jatsiyah الجاثية (Yang Bertekuk Lutut) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 45 Tafsir ayat Ke 37.
وَلَهُ الْكِبْرِيَاءُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ﴿٣٧﴾
wa lahul-kibriyā`u fis-samāwāti wal-arḍ, wa huwal-‘azīzul-ḥakīm
QS. Al-Jatsiyah [45] : 37
Dan hanya bagi-Nya segala keagungan di langit dan di bumi, dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
Hanya milik Allah-lah semua keagungan, kebesaran, kesombongan, kekuasaan, dan kesempurnaan di langit dan di bumi. Dia-lah Yang Maha Perkasa yang tidak terkalahkan, Maha Bijaksana dalam firman-firman-Nya, perbuatan-perbuatan-Nya, ketentuan dan syariat-Nya, Mahatinggi lagi Maha suci Allah, Tidak ada Tuhan selain-Nya.
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan bagi-Nyalah keagungan di langit dan bumi. (Al-Jatsiyah: 37)
Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kibriya ialah kekuasaan. Yakni Dialah Yang Mahabesar, Yang Mahaagung, Yang segala sesuatu tunduk dan berhajat kepada-Nya.
Di dalam hadis sahih disebutkan:
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Kebesaran adalah (bagaikan) kain-Ku, Keagungan adalah (bagaikan) selendang-Ku. Maka barang siapa yang menyaingi-Ku dalam salah satu dari keduanya, niscaya Kutempatkan dia di dalam neraka-Ku.”
Imam Muslim meriwayatkan hadis ini melalui Al-A’masy, dari Abi Ishaq, dari Al-Agar alias Abu Muslim, dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id r.a, dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dengan lafaz yang semisal.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (Al-Jatsiyah: 37)
Yakni Mahaperkasa, tiada seorang pun yang dapat mengalahkan dan tiada pula yang dapat mencegah-Nya. Dan Dia Mahabijaksana dalam semua ucapan, perbuatan, syariat, dan takdir-Nya. Mahatinggi dan Mahasuci Allah; tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia.
Tafsir Ayat:
وَلَهُ الْكِبْرِيَاءُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ “Dan bagiNya-lah keagungan di langit dan di bumi.” Artinya, hanya milikNya keluhuran, keagungan, dan pujian. Pujian mencakup sanjungan untuk Allah جَلَّ جَلالُهُ karena sifat-sifatNya yang sempurna, kecintaan, kemuliaan dan keagunganNya yang mencakup kebesaran dan keagunganNya. Ibadah dibangun diatas dua rukun; rasa cinta kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ dan tunduk padaNya. Keduanya berasal dari pengetahuan tentang pujian, keluhuran dan kebesaran Allah جَلَّ جَلالُهُ.
وَهُوَ الْعَزِيزُ “Dia-lah Yang Mahaperkasa” atas segala sesuatu, الْحَكِيمُ “lagi Mahabijaksana,” yakni meletakkan segala sesuatu pada tempatnya masing-masing. Allah جَلَّ جَلالُهُ tidak mensyariatkan sesuatu melainkan berdasarkan hikmah dan kemaslahatan dan tidak menciptakan sesuatu kecuali untuk suatu manfaat.
Selesai tafsir Surat al-Jatsiyah, segala puji, nikmat, dan karunia hanya bagi Allah جَلَّ جَلالُهُ semata.
Dan hanya bagi-Nya segala kebesaran dan ke agungan di langit dan di bumi, dan dialah yang mahaperkasa dalam kekuasaan-Nya, mahabijaksana dalam pengaturan-Nya. 1. Surah ini diawali dengan dua huruf arab ha m’m, sebagaimana beberapa surah lainnya, untuk menunjukkan mukjizat Al-Qur’an yang tersusun dari huruf-huruf arab serupa itu, dan untuk memberikan peringatan akan pentingnya apa yang diwahyukan dalam ayat-ayat sesudahnya. (surah-surah yang dimulai dengan huruf ha m’m ada tujuh surah, yaitu : surah al-Mu’min, surah as-sajdah, surah asy-sy’r’, surah az-zukhruf, surah ad-dukh’n, surah al-j’iyah dan surah al-ahq’f).
Al-Jatsiyah Ayat 37 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Jatsiyah Ayat 37, Makna Al-Jatsiyah Ayat 37, Terjemahan Tafsir Al-Jatsiyah Ayat 37, Al-Jatsiyah Ayat 37 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Jatsiyah Ayat 37
Tafsir Surat Al-Jatsiyah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)