{45} Al-Jatsiyah / الجاثية | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | محمد / Muhammad {47} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Ahqaf الأحقاف (Bukit-Bukit Pasir) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 46 Tafsir ayat Ke 8.
أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ ۖ قُلْ إِنِ افْتَرَيْتُهُ فَلَا تَمْلِكُونَ لِي مِنَ اللَّهِ شَيْئًا ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَا تُفِيضُونَ فِيهِ ۖ كَفَىٰ بِهِ شَهِيدًا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ ۖ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ﴿٨﴾
am yaqụlụnaftarāh, qul iniftaraituhụ fa lā tamlikụna lī minallāhi syai`ā, huwa a’lamu bimā tufīḍụna fīh, kafā bihī syahīdam bainī wa bainakum, wa huwal-gafụrur-raḥīm
QS. Al-Ahqaf [46] : 8
Bahkan mereka berkata, “Dia (Muhammad) telah mengada-adakannya (Al-Qur’an).” Katakanlah, “Jika aku mengada-adakannya, maka kamu tidak kuasa sedikit pun menghindarkan aku dari (azab) Allah. Dia lebih tahu apa yang kamu percakapkan tentang Al-Qur’an itu. Cukuplah Dia menjadi saksi antara aku dengan kamu. Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Bahkan orang-orang musyrik itu berkata, “Apakah Muhammad telah mengada-adakan Al-Qur’an ini?” Wahai Rasul, katakanlah kepada mereka, “Jikalau aku mengada-adakannya mengatasnamakan Allah, sesungguhnya kalian tidak akan mempunyai kemampuan sedikit pun untuk menghadang siksa Allah yang menimpaku jika Dia menghukumku atas hal itu. Dia lebih mengetahui segala sesuatu selain-Nya dengan apa yang kalian katakan tentang Al-Qur’an ini. Cukuplah Allah sebagai saksi atasku dan kalian. Dia Maha Pengampun kepada orang yang mau bertobat kepada-Nya, Maha Penyayang kepada hamba-Nya yang beriman.”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Bahkan mereka mengatakan, “Dia (Muhammad) telah mengada-adakannya (Al-Qur’an).” (Al-Ahqaf: 8)
Yang mereka maksudkan dengan dia adalah Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, bahwa Al-Qur’an itu adalah buatan Muhammad. Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Katakanlah, “Jika aku mengada-adakannya, maka kamu tiada mempunyai kuasa sedikit pun mempertahankan aku dari (azab) Allah itu. (Al-Ahqaf: 8)
Yakni seandainya aku berdusta terhadap-Nya dan mengaku-aku bahwa Dia telah mengutusku, padahal kenyataannya tidaklah demikian, tentulah Dia menghukumku dengan hukuman yang amat keras. Dan tiada seorang penduduk bumi pun, tidak pula kalian atau selain kalian yang dapat melindungiku dari azab-Nya. Semakna dengan apa yang telah disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat yang lain, yaitu:
Katakanlah, “Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorang pun yang dapat melindungiku dari (azab) Allah dan sekali-kali tiada akan memperoleh tempat berlindung selain dari-Nya.” Akan tetapi, (aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya. (Al-Jin: 22-23)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu. (Al-Haqqah: 44-47)
Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya dalam surat ini:
Katakanlah, “Jika aku mengada-adakannya, maka kamu tiada mempunyai kuasa sedikit pun mempertahankan aku dari (azab) Allah itu. Dia lebih mengetahui apa-apa yang kamu percakapkan tentang Al-Qur’an itu. Cukuplah Dia menjadi saksi antaraku dan antaramu. (Al-Ahqaf: 8)
Ini merupakan ancaman yang ditujukan kepada mereka dan peringatan yang amat keras lagi menakutkan.
{أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ} “Bahkan mereka mengatakan, ‘Dia (Muhammad) telah mengadaadakannya (al-Qur`an)’.” Artinya, Muhammad membuatbuat al-Qur`an ini dari dirinya sendiri, bukan dari Allah جَلَّ جَلالُهُ. {قُلْ} “Katakanlah,” kepada mereka, {إِنِ افْتَرَيْتُهُ} “Jika aku mengadaadakannya,” maka Allah جَلَّ جَلالُهُ memiliki kekuasaan atas diriku dan mengetahui apa yang kalian katakan, lantas mengapa Allah جَلَّ جَلالُهُ tidak menyiksaku atas cerita yang aku adaadakan sebagaimana yang kalian sangkakan, apakah {تَمْلِكُونَ لِي مِنَ اللَّهِ شَيْئًا} “kamu tiada mempunyai kuasa sedikitpun mempertahankan aku dari (azab) Allah itu.” Jika Allah جَلَّ جَلالُهُ menghendakiku suatu bahaya atau menghendakiku suatu rahmat. {كَفَى بِهِ شَهِيدًا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ} “Cukuplah Dia menjadi saksi antaraku dan antaramu,” andai aku mengadaadakan al-Qur`an, tentu aku akan disiksa dengan Tangan kananNya dan sungguh Dia akan menyiksaku dengan siksaan yang bisa disaksikan oleh setiap orang, karena mengadaadakan al-Qur`an adalah dosa mengadaadakan yang paling besar andai memang aku melakukan hal itu.
Kemudian Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengajak mereka untuk bertaubat dan kembali kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ meski mereka menentang kebenaran. Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, {وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ} “Dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Artinya, bertaubatlah kalian semua kepadaNya dan tinggalkanlah perbuatan kalian, niscaya Allah جَلَّ جَلالُهُ akan mengampuni dosa-dosa kalian, merahmati kalian dan menunjukkan kalian pada kebaikan, serta memberikan kalian pahala yang besar.
Bahkan mereka orang-orang musyrik itu menuduh nabi Muhammad seraya berkata, ‘dia, nabi Muhammad telah mengada-adakannya yakni Al-Qur’an. ‘ Allah memerintahkan nabi agar menjawab tuduhan itu dengan firman-Nya. Katakanlah, ‘jika aku mengada-adakannya, jika aku berdusta dalam apa yang aku nyatakan bahwa Al-Qur’an itu wahyu Allah maka kamu wahai orang-orang musyrik tidak kuasa sedikit pun menghindarkan aku dari azab Allah yang sangat dahsyat yang akan ditimpakan kepadaku. Tetapi Allah tidak akan menimpakan azab kepadaku karena sedikitpun aku tidak menyatakan kebohongan terhadap Al-Qur’an. Dia lebih tahu dari siapa pun apa yang kamu per-cakapkan tentang Al-Qur’an itu, yakni kedengkian kamu terhadap Al-Qur’an dan tuduhan kamu bahwa aku telah mengada-adakannya. Cukuplah dia menjadi saksi antara aku dengan kamu. Dia menjadi saksi bahwa apa yang aku nyatakan adalah benar dan apa yang kamu tuduhkan terhadap Al-Qur’an adalah kebohongan. Dia maha pengampun, terhadap hamba-Nya yang mau bertobat, lagi maha penyayang kepada hamba-Nya yang taat kepadanya. ‘9. Terhadap tuduhan-tuduhan yang dilontarkan oleh orang-orang musyrik itu Allah memerintahkan kepada nabi agar memberikan jawaban kepada mereka. Katakanlah, wahai nabi Muhammad, ‘aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul yang diutus untuk menjelaskan wahyu Allah kepada umat manusia, dan aku tidak tahu apa yang akan diperbuat terhadapku di dunia dan apa yang akan diperbuat terhadapmu, apakah akan menimpakan azab kepadamu atau menunda sampai datangnya hari kiamat. Aku hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku, yakni Al-Qur’an, dan aku hanyalah pemberi peringatan kepada umat manusia dari azab Allah dan yang menjelaskan ajaran-ajaran-Nya yang harus dipatuhi agar mereka selamat dari azab itu.
Al-Ahqaf Ayat 8 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Ahqaf Ayat 8, Makna Al-Ahqaf Ayat 8, Terjemahan Tafsir Al-Ahqaf Ayat 8, Al-Ahqaf Ayat 8 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Ahqaf Ayat 8
Tafsir Surat Al-Ahqaf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)