{45} Al-Jatsiyah / الجاثية | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | محمد / Muhammad {47} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Ahqaf الأحقاف (Bukit-Bukit Pasir) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 46 Tafsir ayat Ke 10.
قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ كَانَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَكَفَرْتُمْ بِهِ وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَىٰ مِثْلِهِ فَآمَنَ وَاسْتَكْبَرْتُمْ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ ﴿١٠﴾
qul ara`aitum ing kāna min ‘indillāhi wa kafartum bihī wa syahida syāhidum mim banī isrā`īla ‘alā miṡlihī fa āmana wastakbartum, innallāha lā yahdil-qaumaẓ-ẓālimīn
QS. Al-Ahqaf [46] : 10
Katakanlah, “Terangkanlah kepadaku, bagaimana pendapatmu jika sebenarnya (Al-Qur’an) ini datang dari Allah, dan kamu mengingkarinya, padahal ada seorang saksi dari Bani Israil yang mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang disebut dalam) Al-Qur’an lalu dia beriman, kamu menyombongkan diri. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”
Wahai Rasul, katakanlah kepada orang-orang musyrik dari kaummu, “Jelaskanlah kepadaku jika Al-Qur’an ini benar bersumber dari Allah dan kalian tetap kufur kepadanya padahal seorang saksi dari kalangan Bani Israil seperti Abdullah bin Salam telah menyatakan kesaksiannya terhadap Al-Qur’an ini, yaitu apa yang dikandung Taurat membenarkan kenabian Muhammad sallallahu alaihi wa sallam sehingga dia membenarkan dan mengamalkan apa yang dikandung Al-Qur’an. Namun, kemudian kalian tetap mendustakannya karena sikap sombong. Hal ini adalah kezaliman paling besar dan kekufuran paling berat. Sesungguhnya Allah tidak akan memberi taufik menuju Islam dan mendapatkan kebenaran kaum yang menzalimi diri mereka sendiri dengan berlaku kufur kepada Allah.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Katakanlah. (Al-Ahqaf: 10)
hai Muhammad, kepada orang-orang musyrik yang mengingkari Al-Qur’an.
Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Al-Qur’an ini datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya. (Al-Ahqaf: 10)
Yakin menurut dugaan kalian apakah yang akan dilakukan Allah terhadap diri kalian jika memang Al-Kitab yang aku datangkan kepada kalian ini benar-benar telah diturunkan oleh-Nya kepadaku agar aku menyampaikannya kepada kalian, padahal kalian mengingkari dan mendustakannya.
dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang disebut dalam) Al-Qur’an. (Al-Ahqaf: 10)
Yaitu aitu kitab-kitab yang diturunkan kepada para nabi sebelumku telah membenarkan dan mengakui keabsahan dari Al-Qur’an Kitab-kitab terdahulu itu telah memberitakan tentangnya, sebagaimana yang diberitakan oleh Al-Qur’an ini.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
lalu dia beriman. (Al-Ahqaf: 10)
Maksudnya, orang dari kalangan Bani Israil yang menyaksikan kebenaran Al-Qur’an ini karena dia mengetahui hakikat dan Al-Qur’an.
sedangkan kamu menyombongkan diri. (Al-Ahqaf: 10)
Yakni kamu dan para pengikutmu bersikap angkuh terhadapnya. Masruq mengatakan bahwa lalu berimanlah orang yang menjadi saksi ini kepada nabi dan kitab-Nya, sedangkan kalian kafir kepada nabi kalian dan juga kepada kitab kalian.
Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (Al-Ahqaf: 10)
Kata asy-syahid ini adalah isim jinsi yang pengertiannya bersifat menyeluruh mencakup Abdullah ibnu Salam dan lain-lainnya yang beriman. Ayat ini adalah Makkiyyah, diturunkan sebelum masuk Islamnya Abdullah ibnu Salam r.a. Dan pengertiannya sama dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan apabila dibacakan (Al-Qur’an itu) kepada mereka, mereka berkata “Kami beriman kepadanya; sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan kami, sesungguhnya kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan (nya).” (Al-Qashash: 53)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila dibacakan Al-Qur’an kepada mereka mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud dan mereka berkata, “Mahasuci Tuhan kami; sesungguhnya janji tuhan kami pasti dipenuhi.” (Al-Isra: 107-108)
Masruq dan Asy-Sya’bi mengatakan bahwa orang yang dimaksud bukanlah Abdullah ibnu Salam karena ayat ini Makkiyah, sedangkan masuk Islamnya Abdullah ibnu Salam r.a. adalah di Madinah.
Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan atsar ini dari keduanya, dan Ibnu Jarir memilih pendapat ini.
Malik telah meriwayatkan dari Abun Nadr, dari Amir ibnu Sa’d dari ayahnya yang mengatakan, “Aku belum pernah mendengar Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berkata kepada seseorang yang berjalan di muka bumi bahwa sesungguhnya dia termasuk ahli surga kecuali kepada Abdullah ibnu Salam r.a.
Sa’d mengatakan bahwa berkenaan dengan Abdullah ibnu Salam diturunkan ayat berikut, yaitu firman-Nya: dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang disebut dalam) Al-Qur’an. (Al-Ahqaf: 10)
Imam Bukhari dan Imam Muslim serta Imam Nasai telah meriwayatkannya melalui, hadis Malik dengan sanad yang sama. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ibnu Abbas r.a., Mujahid, Ad-Dahhak, Qatadah Ikrimah Yusuf ibnu Abdullah ibnu Salam, Hilak ibnu Yusaf, As-Saddi As-Sauri’ Malik ibnu Anas, dan Ibnu Zaid; mereka semuanya mengatakan bahwa sesungguhnya yang dimaksud dalam ayat adalah Abdullah ibnu Salam.
{قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ كَانَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَكَفَرْتُمْ بِهِ وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى مِثْلِهِ فَآمَنَ وَاسْتَكْبَرْتُمْ} “Katakanlah, ‘Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika al-Qur`an itu datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang disebut dalam) al-Qur`an lalu dia beriman, sedang kamu menyombongkan diri’.” Artinya, beritahukanlah kepadaku jika al-Qur`an ini berasal dari sisi Allah جَلَّ جَلالُهُ yang kebenarannya disaksikan oleh mereka yang mendapat pertolongan Allah جَلَّ جَلالُهُ dari kalangan ahli kitab, yaitu orang-orang yang memiliki kebenaran namun mereka tidak mengetahui bahwa itu adalah kebenaran. Berimanlah kepada al-Qur`an dan jadikanlah sebagai petunjuk, semua kisah para nabi dan para pengikutnya yang berakal itu sama, sedangkan kalian tetap saja mengingkari wahai orang-orang bodoh dan tolol. Perbuatan kalian ini tidak lain adalah kezhaliman dan kekufuran paling besar. {إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ} “Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.” Termasuk kezhaliman adalah menyombongkan diri terhadap kebenaran setelah memahaminya dengan baik.
Lebih lanjut Allah memerintahkan kepada nabi Muhammad agar mengatakan kepada orang-orang musyrik itu ‘terangkanlah kepadaku, bagaimana pendapatmu jika sebenarnya Al-Qur’an yang kusampaikan kepadamu ini datang dari Allah, dan kamu mengingkarinya dengan menuduh bahwa aku telah mengada-adakannya, padahal ada seorang saksi dari bani israil yang mengakui kebenaran yang serupa dengan yang disebut dalam Al-Qur’an, yakni wahyu Allah yang disebut dalam kitab taurat dan kitab-kitab sebelumnya yang mengajarkan tentang tauhid, hari akhir dan ajaran-ajaran lainnya yang serupa dengan ajaran Al-Qur’an lalu dia beriman kepada apa yang tertulis di dalamnya, sedangkan kamu menyombongkan diri, tidak percaya kepada ajaran serupa itu yang terdapat di dalam kitab suci Al-Qur’an. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim, disebabkan keengganan mereka untuk menerima petunjuk-Nya. 11. Orang-orang kafir tetap menolak beriman kepada Al-Qur’an walaupun bukti-bukti kebenaran Al-Qur’an telah jelas dinyatakan kepada mereka. Kini mereka mengolok-olok Al-Qur’an dengan mengatakan bahwa Al-Qur’an itu tidak lain adalah dongengan orang-orang terdahulu. Dan orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-Nya berkata kepada orang-orang yang beriman, ‘sekiranya keimanan kepada Al-Qur’an itu sesuatu yang baik, lebih baik dari tradisi yang kami dapati dari nenek moyang kami tentu mereka orang-orang yang beriman yang miskin dan rendah kedudukan sosialnya tidak pantas mendahului kami, orang-orang yang kaya lagi tinggi kedudukan sosialnya beriman kepadanya, yakni kepada Al-Qur’an. ‘ tetapi disebabkan oleh karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya maka mereka akan berkata, ini adalah dusta yang lama. ‘ mereka mengingkari Al-Qur’an dan mengatakan bahwa apa yang tertulis di dalamnya hanyalah dongeng masa lalu yang berisi kebohongan.
Al-Ahqaf Ayat 10 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Ahqaf Ayat 10, Makna Al-Ahqaf Ayat 10, Terjemahan Tafsir Al-Ahqaf Ayat 10, Al-Ahqaf Ayat 10 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Ahqaf Ayat 10
Tafsir Surat Al-Ahqaf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran