{45} Al-Jatsiyah / الجاثية | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | محمد / Muhammad {47} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Ahqaf الأحقاف (Bukit-Bukit Pasir) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 46 Tafsir ayat Ke 11.
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا لَوْ كَانَ خَيْرًا مَا سَبَقُونَا إِلَيْهِ ۚ وَإِذْ لَمْ يَهْتَدُوا بِهِ فَسَيَقُولُونَ هَـٰذَا إِفْكٌ قَدِيمٌ ﴿١١﴾
wa qālallażīna kafarụ lillażīna āmanụ lau kāna khairam mā sabaqụnā ilaīh, wa iż lam yahtadụ bihī fa sayaqụlụna hāżā ifkung qadīm
QS. Al-Ahqaf [46] : 11
Dan orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, “Sekiranya Al-Qur’an itu sesuatu yang baik, tentu mereka tidak pantas mendahului kami (beriman) kepadanya.” Tetapi karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya maka mereka akan berkata, “Ini adalah dusta yang lama.”
Orang-orang yang mendustakan kenabian Muhammad sallallahu alaihi wa sallam berkata kepada orang-orang yang beriman, “Andaikata mempercayai apa yang dibawa Muhammad itu lebih baik, kalian tidak akan mendahului kami dalam mempercayainya.” Karena mereka tidak mendapat petunjuk dengan Al-Qur’an ini dan tidak mampu mengambil manfaat dengan kebenaran yang dikandungnya, mereka akan berkata, “Ini adalah sisa-sisa kebohongan dari orang terdahulu.”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, “Kalau sekiranya dia (Al-Qur’an) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya.” (Al-Ahqaf: 11)
Yakni mereka mengatakan tentang orang-orang yang beriman kepada Al-Qur’an bahwa sekiranya Al-Qur’an itu baik, tentulah mereka tidak akan mendahului kami dalam beriman kepadanya. Yang mereka maksudkan adalah Bilal, Ammar, Suhaib, dan Khabbab serta orang-orang mukmin lainnya yang serupa dengan mereka dari kalangan orang-orang mukmin yang lemah dan masih menjadi budak.
Tidaklah mereka berpendapat demikian, melainkan mereka mempunyai keyakinan bahwa diri mereka mempunyai kedudukan di mata Allah dan diperhatikan oleh-Nya. Mereka berpandangan keliru dalam hal ini dan jelas parah kekeliruannya, karena disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firman-Nya:
Dan demikianlah telah Kami uji sebagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebagian lain (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata, “Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?” (Al-An’am: 53)
Yakni mereka merasa heran mengapa orang-orang seperti itu mendapat petunjuk, sedangkan diri mereka tidak. Karena itulah disebutkan oleh firman berikutnya:
Kalau sekiranya dia (Al-Qur’an) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya. (Al-Ahqaf: 11)
Adapun golongan ahli sunnah wal jamaah mengatakan tentang semua perbuatan dan ucapan yang tidak terbukti bersumber dari para sahabat berarti hal itu adalah bid’ah. Karena sesungguhnya seandainya hal itu baik, tentulah mereka mendahului kita beriman kepadanya, karena sesungguhnya tiada suatu perkara kebaikan pun yang mereka biarkan melainkan mereka (para sahabat) bersegera mengerjakannya
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan Karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya, maka mereka akan berkata, ‘Ini adalah dusta yang lama.” (Al-Ahqaf. 11)
Yakni apa yang terkandung di dalam Al-Qur’an itu adalah dusta yang lama. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa Al-Quran itu dikutip dan orang-orang dahulu. Mereka mendiskreditkan Al-Qur’an dan orang-orang yang beriman kepadanya. Hal inilah yang dinamakan sifat takabur yang disebutkan oleh Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ melalui sabdanya yang mengatakan:
Menentang perkara yang hak (benar) dan meremehkan orang.
Artinya, mereka mengingkari dan menentang kebenaran serta menolak seruan Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dengan berkata, {لَوْ كَانَ خَيْرًا مَا سَبَقُونَا إِلَيْهِ} “Kalau sekiranya ia (al-Qur`an) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya.” Artinya, tentu tidak didahului oleh orang-orang yang beriman dan tentu kami adalah orang-orang yang pertama mendahuluinya. Pernyataan mereka ini merupakan kepalsuan. Bukti apa yang bisa menunjukkan bahwa tanda-tanda kebenaran itu pasti didahului oleh mereka yang mendustakan, bukan orang-orang yang percaya terlebih dahulu? Apakah jiwa mereka paling bersih, akalnya paling sempurna atau apakah petunjuk berada di tangan mereka? Hanya saja perkataan yang muncul dari mulut mereka ini adalah ucapan duka cita untuk diri mereka sendiri seperti orang yang tidak mampu berbuat sesuatu kemudian mencelanya. Karena itulah Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, {وَإِذْ لَمْ يَهْتَدُوا بِهِ فَسَيَقُولُونَ هَذَا إِفْكٌ قَدِيمٌ} “Karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya, maka mereka berkata, ‘Ini adalah dusta yang lama’.” Artinya, penyebab yang membuat mereka melakukan hal itu adalah karena mereka tidak mendapat petunjuk al-Qur`an ini, mereka pun tidak mendapatkan karunia terbesar dan keinginan paling agung. Mereka tidak menerima al-Qur`an karena mereka berdusta, padahal al-Qur`an adalah kebenaran yang tidak ada keraguannya dan tidak bisa dibantah. Al-Qur`an sesuai dengan kitab samawi sebelumnya dari segi kesempurnaan dan keutamaan yaitu kitab Taurat yang diturunkan oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ kepada Musa, {إِمَامًا وَرَحْمَةً} ” sebagai petunjuk dan rahmat.” Artinya, diteladani oleh Bani Israil dan dijadikan petunjuk sehingga mereka pun mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat.
{وَهَذَا} “Dan ini,” yakni, al-Qur`an, {كِتَابٌ مُصَدِّقٌ} “adalah kitab yang membenarkannya,” yakni, membenarkan kitabkitab sebelumnya dan bersaksi atas kebenarannya karena sesuai dengan kitabkitab sebelumnya. Allah menjadikannya {لِسَانًا عَرَبِيًّا} “dalam bahasa Arab,” agar mudah dibaca dan diingat, {لِيُنْذِرَ الَّذِينَ ظَلَمُوا} “untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zhalim” terhadap diri mereka dengan kekufuran, kefasikan, dan pembangkangan bahwa jika mereka terus menerus dalam kezhaliman, maka mereka akan mendapatkan siksaan. Dan juga memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang berbuat baik dengan menyembah sang Khaliq dan yang berguna bagi orang lain dengan pahala yang besar di dunia dan di akhirat dan diberi peringatan akan amalanamalan yang diperingatkan dan amalanamalan yang digembirakan.
Orang-orang kafir tetap menolak beriman kepada Al-Qur’an walaupun bukti-bukti kebenaran Al-Qur’an telah jelas dinyatakan kepada mereka. Kini mereka mengolok-olok Al-Qur’an dengan mengatakan bahwa Al-Qur’an itu tidak lain adalah dongengan orang-orang terdahulu. Dan orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-Nya berkata kepada orang-orang yang beriman, ‘sekiranya keimanan kepada Al-Qur’an itu sesuatu yang baik, lebih baik dari tradisi yang kami dapati dari nenek moyang kami tentu mereka orang-orang yang beriman yang miskin dan rendah kedudukan sosialnya tidak pantas mendahului kami, orang-orang yang kaya lagi tinggi kedudukan sosialnya beriman kepadanya, yakni kepada Al-Qur’an. ‘ tetapi disebabkan oleh karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya maka mereka akan berkata, ini adalah dusta yang lama. ‘ mereka mengingkari Al-Qur’an dan mengatakan bahwa apa yang tertulis di dalamnya hanyalah dongeng masa lalu yang berisi kebohongan. 12. Untuk menunjukkan kebenaran Al-Qur’an, Allah menyatakan pada ayat ini bukti yang lain yaitu diturunkannya kitab taurat kepada nabi musa. Tidak lain Al-Qur’an itu diturunkan untuk membenarkan dan menyempurnakan kandungan kitab taurat dan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. Dan sebelum turunnya Al-Qur’an telah ada kitab musa, yaitu kitab taurat, sebagai imam, yakni petunjuk atau teladan dan rahmat bagi orang-orang bani isra’il yang beriman. Dan Al-Qur’an ini, adalah kitab yang membenarkan kandungannya, yang tersusun dalam dalam bahasa arab untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim yang berbuat aniaya kepada dirinya dengan menyekutukan tuhan dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang senantiasa berbuat baik bahwa mereka akan masuk surga dan kekal di dalamnya selama-lamanya.
Al-Ahqaf Ayat 11 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Ahqaf Ayat 11, Makna Al-Ahqaf Ayat 11, Terjemahan Tafsir Al-Ahqaf Ayat 11, Al-Ahqaf Ayat 11 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Ahqaf Ayat 11
Tafsir Surat Al-Ahqaf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)