{45} Al-Jatsiyah / الجاثية | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | محمد / Muhammad {47} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Ahqaf الأحقاف (Bukit-Bukit Pasir) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 46 Tafsir ayat Ke 12.
وَمِنْ قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَىٰ إِمَامًا وَرَحْمَةً ۚ وَهَـٰذَا كِتَابٌ مُصَدِّقٌ لِسَانًا عَرَبِيًّا لِيُنْذِرَ الَّذِينَ ظَلَمُوا وَبُشْرَىٰ لِلْمُحْسِنِينَ ﴿١٢﴾
wa ming qablihī kitābu mụsā imāmaw wa raḥmah, wa hāżā kitābum muṣaddiqul lisānan ‘arabiyyal liyunżirallażīna ẓalamụ wa busyrā lil-muḥsinīn
QS. Al-Ahqaf [46] : 12
Dan sebelum (Al-Qur’an) itu telah ada Kitab Musa sebagai petunjuk dan rahmat. Dan (Al-Qur’an) ini adalah Kitab yang membenarkannya dalam bahasa Arab untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
Sebelum Al-Qur’an ini, Kami telah menurunkan Taurat sebagai petunjuk bagi Bani Israil, dan rahmat bagi orang yang beriman dan mengamalkan isinya. Al-Qur’an ini membenarkan kitab-kitab sebelumnya. Kami menurunkannya dengan bahasa Arab agar memberi peringatan kepada orang-orang yang menzalimi diri mereka sendiri dengan berbuat kufur dan maksiat, juga menjadi kabar gembira bagi orang-orang yang taat kepada Allah, yang baik dalam keimanan dan ketaatannya ketika di dunia.
kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:
Dan sebelum Al-Qur’an itu telah ada kitab Musa. (Al-Ahqaf: 12)
Yakni kitab Taurat.
sebagai petunjuk dan rahmat. Dan ini (Al-Qur’an) adalah kitab yang membenarkannya. (Al-Ahqaf: 12)
Maksudnya, membenarkan kitab-kitab yang telah mendahuluinya.
dalam bahasa Arab. (Al-Ahqaf: 12)
Yakni bahasa yang fasih, terang, dan jelas.
untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. (Al-Ahqaf: 12)
Al-Qur’an itu mengandung peringatan buat orang-orang kafir dan berita gembira buat orang-orang mukmin.
11-12. Artinya, mereka mengingkari dan menentang kebenaran serta menolak seruan Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wasallam dengan berkata, “Kalau sekitarnya ia (al-Qur’an) adalah suatu yang baik, tentu tidak mendahului kami ( beriman ) kepadanya.” Artinya, tentu tidak di dahului orang-orang beriman dan tentu kami adalah orang-orang yang pertama mendahuluinya. Pertanyaan mereka ini merupakan kepalsuan. Bukti apa yang bisa menunjukan bahwa tanda-tanda kebenaran itu pasti di dahului oleh mereka yang mendustakan, bukan orang-orang yang percaya terlebih dahulu? Apakah jiwa mereka paling bersih, akalnya paling sempurna atau apakah petunjuk ada di tangan mereka? Hanya saja perkataan yang muncul dari mulut mereka ini adalah ucapan duka cita untuk diri mereka sendiri seperti orang yang tidak mampu berbuat sesuatu kemudian mencelanya. Karena itulah Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya, maka mereka berkata, ‘Ini adalah dusta yang lama’.” Artinya, penyebab yang membuat mereka melakukan hal itu adalah mereka tidak mendapat petunjuk al-Qur’an ini, merekapun tidak mendapat karunia terbesar dan keinginan paling agung. Mereka tidak menerima al-Qur’an karena mereka berdusta, padahal al-Qur’an adalah kebenaran yang tidak ada keraguan dan tidak bisa ditambah. Al-Qur’an sesuai dengan kitab samawi sebelumnya dari segi kesempurnaan dan keutamaan yaitu kitab Taurat yang di turunkan oleh Allah subhanahu wata’ala kepada “Musa, sebagai petunjuk dan rahmat.” Artinya, di teladani oleh Bani Israil dan dijadikan petunjuk dan mereka pun mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat.
“Dan ini,” yakni al-Qur’an, “adalah kitab yang membenarkannya,” yakni, membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan bersaksi atas kebenarannya karena sesuai dengan kitab-kitab sebelumnya. Allah menjadikannya “dalam Bahasa Arab,” agar mudah dibaca dan diingat, “untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zhalim” terhadap diri mereka dengan kekufuran, kefasikan, dan pembangkangan bahwa jika mereka terus menerus dalam kedzakiman, maka mereka akan mendapatkan siksaan. Dan juga memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang berbuat baik dengan menyembah sang Khaliq dan yang berguna bagi orang lain dengan pahala yang besar di dunia dan di akhirat dan diberi peringatan akan amalan-amalan yang diperingatan dan amalan-amalan yang digembirakan.
Untuk menunjukkan kebenaran Al-Qur’an, Allah menyatakan pada ayat ini bukti yang lain yaitu diturunkannya kitab taurat kepada nabi musa. Tidak lain Al-Qur’an itu diturunkan untuk membenarkan dan menyempurnakan kandungan kitab taurat dan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. Dan sebelum turunnya Al-Qur’an telah ada kitab musa, yaitu kitab taurat, sebagai imam, yakni petunjuk atau teladan dan rahmat bagi orang-orang bani isra’il yang beriman. Dan Al-Qur’an ini, adalah kitab yang membenarkan kandungannya, yang tersusun dalam dalam bahasa arab untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim yang berbuat aniaya kepada dirinya dengan menyekutukan tuhan dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang senantiasa berbuat baik bahwa mereka akan masuk surga dan kekal di dalamnya selama-lamanya. 13-14. Ayat sebelumnya ditutup dengan kabar gembira bagi orang-orang yang berbuat baik. Kini dijelaskan tentang keadaan dari orang-orang yang berbuat baik itu, yaitu sesungguhnya orang-orang yang berkata, ‘tuhan kami, pemelihara kami, adalah Allah, ‘ kemudian mereka tetap istiq’mah bersungguh-sungguh meneguhkan pendirian mereka dengan melaksanakan tuntunan Allah, maka tidak ada rasa khawatir, tidak ada rasa takut pada mereka berkaitan dengan apa yang akan terjadi bagaimana pun dahsyatnya, dan tidak pula mereka bersedih hati apa pun keadaan yang dialami. Kelak di akhirat, mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.
Al-Ahqaf Ayat 12 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Ahqaf Ayat 12, Makna Al-Ahqaf Ayat 12, Terjemahan Tafsir Al-Ahqaf Ayat 12, Al-Ahqaf Ayat 12 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Ahqaf Ayat 12
Tafsir Surat Al-Ahqaf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35