{45} Al-Jatsiyah / الجاثية | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | محمد / Muhammad {47} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Ahqaf الأحقاف (Bukit-Bukit Pasir) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 46 Tafsir ayat Ke 18.
أُولَـٰئِكَ الَّذِينَ حَقَّ عَلَيْهِمُ الْقَوْلُ فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِمْ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ إِنَّهُمْ كَانُوا خَاسِرِينَ ﴿١٨﴾
ulā`ikallażīna ḥaqqa ‘alaihimul-qaulu fī umaming qad khalat ming qablihim minal-jinni wal-ins, innahum kānụ khāsirīn
QS. Al-Ahqaf [46] : 18
Mereka itu orang-orang yang telah pasti terkena ketetapan (azab) bersama umat-umat dahulu sebelum mereka, dari (golongan) jin dan manusia. Mereka adalah orang-orang yang rugi.
Mereka itu adalah orang-orang yang telah ditetapkan bagi mereka mendapatkan azab dari Allah, dan layak bagi mereka mendapatkan siksaan dan murka dari-Nya bersama dengan sejumlah umat-umat terdahulu dari kalangan jin dan manusia dikarenakan kekufuran dan kebohongan mereka. Sesungguhnya mereka orang-orang yang rugi dengan menukarkan hidayah dengan kesesatan dan menukarkan nikmat dengan azab.
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (azab) atas mereka bersama-sama umat-umat yang telah berlalu sebelum mereka dari jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi. (Al-Ahqaf: 18)
Yakni termasuk ke dalam golongan orang-orang yang serupa dengan mereka dari kalangan orang-orang kafir yang merugikan dirinya sendiri dan keluarga mereka kelak di hari kiamat.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, “Ula-ika” sesudah firman-Nya, uWal lazi qala,” merupakan dalil yang menunjukkan seperti apa yang telah kami kemukakan di atas, yaitu bahwa ini merupakan isim jinis yang pengertiannya mencakup semua orang yang demikian keadaannya.
Menurut Al-Hasan dan Qatadah, yang dimaksud adalah orang kafir, pendurhaka lagi menyakiti kedua orang tuanya, dan mendustakan adanya hari berbangkit.
Al-Hafiz ibnu Asakir mengatakan sehubungan dengan biografi Sahl ibnu Daud melalui jalur Hammam ibnu Ammar, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Abdur Rahman, telah menceritakan kepada kami Khalid Az-Zabarqan Al-Ulaimi, dari Salim ibnu Habib, dari Abu Umamah Al-Bahili r.a., dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda:
Ada empat macam orang yang dilaknat oleh Allah dari atas Arasy-Nya dan diamini oleh para malaikat, yaitu orang yang menyesatkan orang-orang miskin. Khalid mengatakan bahwa yang dimaksud adalah orang yang melambaikan tangannya kepada orang miskin seraya berkata, “Kemarilah kamu, aku akan memberimu.” Dan ketika orang miskin itu datang kepadanya, ia mengatakan, “Aku tidak mempunyai sesuatu yang akan kuberikan kepadamu.” Orang yang kedua ialah seseorang yang mengatakan kepada seorang tukang, “Bekerjalah,” padahal ia tidak memiliki sesuatu pun (untuk membayarnya). Dan orang-orang yang ditanyai oleh seorang lelaki tentang rumah suatu kaum, lalu mereka menunjukkan kepadanya rumah yang lain. Dan seseorang yang memukuli kedua orang tuanya hingga keduanya meminta tolong. Hadis ini garib sekali.
{أُولَئِكَ الَّذِينَ} “Mereka itulah,” dengan kondisi tercela itu {حَقَّ عَلَيْهِمُ الْقَوْلُ}”orang-orang yang telah pasti (azab) atas mereka,” yaitu azab pasti akan ditimpakan kepada {أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِمْ مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ} “bersama umat-umat yang telah berlalu sebelum mereka dari jin dan manusia.” Yang berada dalam kekufuran dan kedustaan, mereka itu akan masuk bersama para jin dan manusia ke dalam neraka dan {إِنَّهُمْ كَانُوا خَاسِرِينَ}”sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.” Rugi adalah lenyapnya modal seseorang, maka jika modal saja sudah tidak didapatkan, lantas bagaimana bisa mendapatkan keuntungan? Mereka telah kehilangan keimanan dan tidak mendapatkan kenikmatan sedikit pun hingga mereka pun tidak bisa terhindar dari siksaan Neraka Jahim.
Mereka adalah orang-orang yang celaka seperti dijelaskan dalam firman-Nya ini, mereka itu orang-orang yang tidak percaya kepada hari kebangkitan dan tidak percaya kepada perhitungan amal baik dan buruk manusia kelak di akhirat telah pasti terkena ketetapan yakni ditimpakan azab atas mereka bersama umat-umat dahulu sebelum mereka, dari golongan jin dan manusia yang durhaka kepada tuhan. Mereka adalah orang-orang yang rugi yakni celaka di akhirat disebabkan azab dari tuhan karena kedurhakaannya di dunia. 19. Setelah dijelaskan tentang dua kelompok manusia pada ayat-ayat di atas kini Allah menjelaskan tentang keadilan Allah dalam memberikan balasan kepada mereka, dan setiap orang dari kedua kelompok manusia sebagaimana yang disebutkan itu memperoleh tingkatan yakni peringkat yang berbeda-beda baik di surga maupun di neraka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan di dunia dan peringkat itu disempurnakan agar Allah mencukupkan balasan amal perbuatan mereka dan mereka tidak dirugikan dengan mengurangi ganjaran atau menambah siksaan.
Al-Ahqaf Ayat 18 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Ahqaf Ayat 18, Makna Al-Ahqaf Ayat 18, Terjemahan Tafsir Al-Ahqaf Ayat 18, Al-Ahqaf Ayat 18 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Ahqaf Ayat 18
Tafsir Surat Al-Ahqaf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran