{45} Al-Jatsiyah / الجاثية | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | محمد / Muhammad {47} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Ahqaf الأحقاف (Bukit-Bukit Pasir) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 46 Tafsir ayat Ke 30.
قَالُوا يَا قَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنْزِلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَىٰ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَىٰ طَرِيقٍ مُسْتَقِيمٍ ﴿٣٠﴾
qālụ yā qaumanā innā sami’nā kitāban unzila mim ba’di mụsā muṣaddiqal limā baina yadaihi yahdī ilal-ḥaqqi wa ilā ṭarīqim mustaqīm
QS. Al-Ahqaf [46] : 30
Mereka berkata, “Wahai kaum kami! Sungguh, kami telah mendengarkan Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan setelah Musa, membenarkan (kitab-kitab) yang datang sebelumnya, membimbing kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.
Mereka berkata, “Wahai kaum kami, sesungguhnya kami mendengar sebuah kitab yang diturunkan sesudah Musa, membenarkan kitab Allah yang datang sebelumnya yang diturunkan kepada para rasul-Nya. Kitab itu memberi petunjuk kepada kebenaran dan kepada jalan yang benar dan lurus.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menerangkan adanya peringatan jin terhadap kaumnya melalui firman-Nya:
Mereka berkata, “Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al-Qur’an) yang telah diturunkan sesudah Musa.” (Al-Ahqaf: 30)
Mereka tidak menyebutkan Isa karena Isa a.s. diturunkan kepadanya kitab Injil yang isinya hanya mengandung nasihat-nasihat, hal-hal keutamaan, tetapi sedikit mengandung perkara halal dan haram. Pada hakikatnya merupakan syariat yang menyempurnakan kitab Taurat, dan hal ini berarti yang dipegang adalah kitab Taurat. Karena itulah jin mengatakan, “Yang diturunkan sesudah Musa.”
Hal yang sama telah dikatakan oleh Waraqah ibnu Naufal ketika Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menceritakan kepadanya kisah turunnya Jibril a.s. pada yang pertama kali, lalu Waraqah ibnu Naufal berkata, “Beruntunglah, dia adalah An-Namus (malaikat) yang pernah datang kepada Musa. Aduhai, sekiranya diriku dapat hidup sampai di masa itu dan dalam keadaan kuat.”
yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. (Al-Ahqaf: 30)
Yaitu kitab-kitab yang telah diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyitir kata-kata jin:
lagi memimpin kepada kebenaran. (Al-Ahqaf: 30)
Yakni dalam hal akidah dan pemberitaan.
dan kepada jalan yang lurus. (Al-Ahqaf: 30)
dalam beramal. Karena sesungguhnya Al-Qur’an itu mengandung dua perkara, yaitu berita dan perintah. Beritanya benar dan perintahnya adil, seperti disebutkan dalam firman-Nya:
Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Qur’an) sebagai kalimat yang benar dan adil. (Al-An’am: 115)
dan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman:
Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur’an) dan agama yang benar. (At-Taubah: 33)
Petunjuk adalah ilmu yang bermanfaat dan agama yang benar artinya amal yang saleh. Demikianlah kata jin yang disitir firman-Nya: lagi memimpin kepada kebenaran. (Al-Ahqaf: 30) dalam hal akidah (keyakinan). dan kepada jalan yang lurus. (Al-Ahqaf: 30) dalam hal amal perbuatan.
{قَالُوا يَا قَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنزلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَى} “Mereka berkata, ‘Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (al-Qur`an) yang telah diturunkan sesudah Musa’.” Karena kitab Nabi Musa ‘alaihissalamadalah asal kitab Injil serta pedoman Bani Israil dalam hukumhukum syariat, hanya saja Injil melengkapi serta merubah beberapa hukum yang terdapat dalam Taurat, {مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي} “yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya,” kitab ini yang kita dengar, {إِلَى الْحَقِّ} “kepada kebenaran,” yaitu kebenaran dalam setiap tuntutan dan kebaikan, {وَإِلَى طَرِيقٍ مُسْتَقِيمٍ} “dan kepada jalan yang lurus.” Yang menghubungkan kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ dan kepada surgaNya yang berisi ilmu tentang Allah جَلَّ جَلالُهُ, hukumhukum dunia dan hukumhukum balasanNya.
Kemudian Allah menerangkan lebih lanjut apa yang dikatakan oleh kelompok jin kepada kaumnya dalam memberi peringatan kepada mereka. Mereka berkata, ‘wahai kaum kami! sungguh, kami telah mende-ngarkan pembacaan kitab yang agung yaitu Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah setelah kitab nabi musa, yang membenarkan kitab-kitab yang datang sebelumnya, yang membimbing siapa yang mengikuti tuntunannya kepada kebenaran dan menunjukkan mereka kepada jalan yang lurus. 31. Di antara kelompok jin yang mendengar perkataan nabi itu menyeru kaumnya agar beriman kepada Allah, “wahai kaum kami! terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah, yaitu nabi Muhammad, dan berimanlah kepada-Nya, karena seruannya mengajak kamu kepa-da jalan yang benar, dan jika kamu beriman kepadanya dengan mengikuti tuntunannya niscaya dia, yakni Allah yang mengutusnya untuk memberi petunjuk kepada golongan jin dan manusia, akan mengampuni dosa-dosamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih. ” ayat ini memberikan pengertian bahwa pada golongan jin juga berlaku pembalasan Allah berupa ampunan dan selamat dari siksaan pahala bagi siapa yang melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan.
Al-Ahqaf Ayat 30 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Ahqaf Ayat 30, Makna Al-Ahqaf Ayat 30, Terjemahan Tafsir Al-Ahqaf Ayat 30, Al-Ahqaf Ayat 30 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Ahqaf Ayat 30
Tafsir Surat Al-Ahqaf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)