{46} Al-Ahqaf / الأحقاف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الفتح / Al-Fath {48} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Muhammad محمد (Muhammad) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 47 Tafsir ayat Ke 15.
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ ۖ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى ۖ وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ ۖ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِي النَّارِ وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ ﴿١٥﴾
maṡalul-jannatillatī wu’idal-muttaqụn, fīhā an-hārum mim mā`in gairi āsin, wa an-hārum mil labanil lam yatagayyar ṭa’muh, wa an-hārum min khamril lażżatil lisy-syāribīn, wa an-hārum min ‘asalim muṣaffā, wa lahum fīhā ming kulliṡ-ṡamarāti wa magfiratum mir rabbihim, kaman huwa khālidun fin-nāri wa suqụ mā`an ḥamīman fa qaṭṭa’a am’ā`ahum
QS. Muhammad [47] : 15
Perumpamaan taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa; di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai khamar (anggur yang tidak memabukkan) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka. Samakah mereka dengan orang yang kekal dalam neraka, dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga ususnya terpotong-potong?
Sifat-sifat surga yang dijanjikan oleh Allah untuk orang yang bertakwa ialah di dalamnya ada sungai besar yang airnya tidak berubah, sungai susu yang rasanya tidak berubah, sungai khamr yang lezat untuk diminum, dan sungai dari madu yang bersih dari kotoran. Dan bagi seluruh orang yang bertakwa disediakan berbagai macam buah-buahan dan yang lainnya. Dan yang lebih agung dari hal tersebut adalah dihapus dan dimaafkannya seluruh dosa-dosa mereka. Apakah sama orang yang tinggal di surga dengan orang yang tinggal di neraka yang mereka kekal di dalamnya dan tidak bisa keluar? Mereka diberi minum yang karena panasnya sampai memutuskan usus-usus mereka.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
(Apakah) perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa. (Muhammad: 15)
Menurut Ikrimah, makna yang dimaksud ialah sifat-sifat surga.
yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya. (Muhammad: 15)
Menurut Ibnu Abbas, Al-Hasan, dan Qatadah, makna yang dimaksud ialah airnya tidak berubah rasa dan baunya.
Qatadah, Ad-Dahhak, dan Ata Al-Khurrasani mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah tidak bau.
Orang-orang Arab mengatakan terhadap air yang berubah baunya dengan sebutan asin. Di dalam hadis yang marfu’ yang diketengahkan oleh Ibnu Abu Hatim, gairu asin artinya yang jernih dan tidak keruh.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Waki’, dari Al-A’masy, dari Abdullah ibnu Murrah, dari Masruq yang mengatakan bahwa Abdullah ibnu Mas’ud r.a. telah mengatakan bahwa sungai-sungai di surga itu berhulu dari gunung minyak kesturi.
dan sungai-sungai dari air susu yang tiada berubah rasanya. (Muhammad: 15)
Bahkan warnanya sangat keruh dan rasanya sangat manis lagi berlemak Di dalam sebuah hadis marfu’ disebutkan:
Tidak dikeluarkan dari tetek hewan ternak.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan sungai-sungai dari khamr yang lezat rasanya bagi peminumnya. (Muhammad: 15)
Yakni bau dan rasanya tidak buruk seperti yang ada pada khamr di dunia melainkan warna, bau, rasa, dan pengaruhnya sangat baik. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Tidak ada dalam khamr itu alkohol dan mereka tiada mabuk karena (meminum)nya. (Ash-Shaffat: 47)
mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk (Al-Waqi’ah: 19)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
(Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang vanz minum. (Ash-Shaffat: 46)
Di dalam hadis Marfu’ disebutkan:
Tidak diperas dengan kaki-kaki kaum lelaki.
dan sungai-sungai dari madu yang disaring. (Muhammad: 15)
Yaitu sangat jernih, indah warnanya, rasanya, dan baunya. Di dalam hadis yang marfu’ disebutkan:
yang bukan dikeluarkan dari perut lebah.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada kami Al-Jariri, dari Hakim ibnu Mu’awiyah, dari ayahnya yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Di dalam surga terdapat sungai susu, sungai air, sungai madu, dan sungai khamr, kemudian semua sungai terbelah darinya sesudah itu.
Imam Turmuzi telah meriwayatkannya di dalam Sifatul Jannah, dari Muhammad ibnu Yasar, dari Yazid ibnu Harun, dari Sa’id ibnu Abu Iyas Al-Jariri, dan Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan.
Abu Bakar ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Muhammad ibnu Asim, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Muhammad ibnunNu’man, telah menceritakan kepada kami Muslim ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Al-Haris ibnu Ubaid Abu Qudamah Al-Ayadi, telah menceritakan kepada kami Abu Imran Al-Juni, dari Abu Bakar ibnu Abdullah ibnu Qais, dari ayahnya yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Sungai-sungai ini mengalir dari surga ‘Adn dari mata air yang ada di dalamnya, kemudian terbelah menjadi banyak sungai sesudahnya.
Di dalam hadis sahih disebutkan:
Apabila kalian meminta kepada Allah, mintalah surga Firdaus kepada-Nya, karena sesungguhnya Firdaus adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi; darinya mengalir semua sungai di surga, dan di atasnya terdapat Arasy Tuhan Yang Maha Pemurah.
Al-Hafiz Abul Qasim At-Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Mus’ab ibnu Ibrahim ibnu Hamzah Az-Zubairi dan Abdullah ibnus Safar As-Sukari. Keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnul Munzir Al-Hizami, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnul Mugirah, telah menceritakan kepadaku Abdur Rahman ibnu Iyasy, dari Dalham ibnul Aswad; dan Dalham menerima hadis ini pula dari Abul Aswad, dari Asim ibnu Laqit yang mengatakan bahwa sesungguhnya Laqit ibnu Amir berangkat sebagai delegasi kaumnya kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Aku (Laqit ibnu Amir) bertanya, “Wahai Rasulullah, pemandangan apakah yang akan kita lihat di dalam surga itu?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab: Sungai-sungai dari madu yang disaring, sungai-sungai dari khamr yang tidak memabukkan dan tidak pula membuat kecanduan, dan sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai dari air yang tiada berubah bau dan rasanya, dan berbagai macam buah-buahan, demi usia Tuhanmu, seperti yang pernah kalian ketahui, tetapi jauh lebih baik daripadanya, dan juga istri-istri yang disucikan. Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah bagi kita ada istri-istri yang saleh di dalam surga?’ Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab: Istri-istri yang saleh untuk orang-orang yang saleh, kalian merasakan kenikmatan mereka sebagaimana kenikmatan kalian di dunia dan mereka pun merasakan kenikmatan dari kalian, hanya saja tiada beranak.
Abu Bakar ibnu Abdullah ibnu Muhammad ibnu Abud Dunia mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ya’qub ibnu Ubaid, dari Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepadaku Al-Jariri, dari Mu’awiyah ibnu Qurrah, dari ayahnya, dari Anas ibnu Malik r.a. yang mengatakan, “Barangkali kalian mengira bahwa sungai-sungai surga itu mengalir di parit-parit sebagaimana di bumi. Demi Allah, sesungguhnya sungai-sungai di surga itu benar-benar mengalir bebas di permukaan tanah; kedua sisinya adalah kubah-kubah dari mutiara dan tanahnya adalah minyak kesturi yang harum sekali.”
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Abu Bakar ibnu Murdawaih melalui hadis Mahdi ibnu Hakim, dari Yazid ibnu Harun dengan sanad yang sama secara marfu’.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan. (Muhammad: 15)
Semakna dengan firman-Nya:
Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran). (Ad-Dukhan: 55)
Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan. (Ar-Rahman: 52)
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan ampunan dari Tuhan mereka. (Muhammad: 15)
selain dari semua kenikmatan surgawi itu.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
sama dengan orang yang kekal dalam neraka. (Muhammad: 15)
Apakah mereka yang telah disebutkan kedudukan mereka di dalam surga sama dengan orang-orang yang kekal di dalam neraka? Tentu saja tidak sama, orang yang berada di tingkat yang tinggi tidaklah sama dengan orang yang berada di dasar neraka.
dan diberi minum dengan air yang mendidih. (Muhammad: 15)
Yakni air yang sangat panas yang panasnya tak terperikan.
sehingga memotong-motong ususnya? (Muhammad: 15)
Yaitu menghancurleburkan semua isi perut dan usus yang bersangkutan. Semoga Allah melindungi kita dari siksa neraka.
Artinya, perumpamaan surga yang disediakan Allah جَلَّ جَلالُهُ untuk hamba-hamba-Nya yang takut akan murka-Nya serta meniti keridhaanNya, yakni dengan segala pernak-pernik surga yang indah itu di mana {فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ} “di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan aromanya,” yakni, tidak berubah (cita rasanya), tidak mengganggu kesehatan, tidak berbau, tidak asam dan tidak keruh, tapi air surga adalah air yang paling sejuk, bersih dan enak aromanya serta lezat rasanya, {وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ} “sungai-sungai dari susu yang tiada berubah rasanya,” tidak pahit dan lainnya, dan {وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ} “sungai-sungai dari khamar (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya,” orang yang meminumnya sangat merasakan kelezatannya, tidak seperti khamar dunia yang rasanya tidak enak, membuat kepala pening dan merusak akal, {وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى} “dan sungai-sungai dari madu yang disaring,” dari sarang dan semua kotorannya, {وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ} “dan mereka di dalamnya memperoleh segala macam buahbuahan,” mulai dari kurma, anggur, apel, delima, limau, buah tin dan lainnya yang tidak ada bandingnya di dunia. Semua yang mereka inginkan itu mereka dapatkan.
Selanjutnya Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, {وَمَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ} “Dan ampunan dari Rabb mereka.” Semua yang mereka takutkan sirna dengan ampunan itu. Apakah golongan ini lebih baik ataukah خَالِدٌ فِي النَّارِ “orang yang kekal dalam neraka,” yang panasnya sangat membara dan azabnya berlipatlipat, {وَسُقُوا} “dan diberi minuman,” di dalam neraka, {مَاءً حَمِيمًا} “dengan air yang mendidih,” yang sangat panas, {فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ} “sehingga memotong-motong ususnya?” Mahasuci Allah جَلَّ جَلالُهُ yang membedakan secara jauh antara kedua tempat, kedua balasan, kedua golongan orang yang beramal dan kedua perbuatan yang diperbuat.
Setelah ayat yang lalu menyatakan perbedaaan antara orang yang beriman dan orang yang kafir dan perbedaan balasan kepada mereka, ayat ini menguraikan ganjaran yang dijanjikan kepada orang yang bertakwa. Perumpamaan keadaan yang sangat indah dan menakjubkan dari taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa; di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, tidak berubah rasa dan baunya, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai khamar, yakni arak, yang tidak memabukkan sebagaimana arak dunia yang lezat rasanya bagi peminumnya dan di sana juga ada sungai-sungai madu yang murni tidak tercampur dengan sesuatu selainnya. Di dalamnya mereka memperoleh pula segala macam buah-buahan yang yang beraneka macam jenisnya dan di samping kenikmatan yang telah disebutkan itu mereka juga memperoleh ampunan dari tuhan mereka atas segala dosa yang diperbuatnya di dunia. Samakah mereka, orang yang mendapat kenikmatan surgawi dengan orang yang kekal dalam neraka, mereka terbakar oleh api neraka yang sangat panas dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga karena panasnya ususnya terpotong-potong’ jawabannya sangat pasti, keduanya tidak sama. 16. Ayat-ayat yang lalu menjelaskan sifat-sifat dan perbuatan orang-orang yang beriman dan orang-orang kafir dan perolehan mereka terhadap balasan yang diberikan Allah. Selain kedua golongan itu terdapat kelompok orang dengan sifat-sifatnya yang menjadi ciri dari perbuatan mereka, yaitu orang-orang munafik. Ayat ini menjelaskan sifat-sifat orang munafik itu. Dan di antara mereka ada orang yang men-dengarkan perkataanmu tentang Al-Qur’an dan penjelasannya dengan tekun, wahai nabi Muhammad, tetapi apabila mereka telah keluar dari sisimu meninggalkan majelismu mereka berkata kepada orang yang telah diberi ilmu, yakni sahabat-sahabat nabi, untuk menanamkan keraguan terhadap perkataan nabi. Mereka bertanya dengan tujuan mencemooh dan mengolok-olok, ‘apakah yang dikatakannya tadi” itulah perbuatan orang-orang munafik seperti abdullah bin ubay dan lain-lainnya. Mereka itulah orang-orang yang dikunci hatinya oleh Allah sehingga tidak ada petunjuk yang masuk ke dalam hatinya dan oleh karena itu mereka senantiasa mengikuti keinginannya.
Muhammad Ayat 15 Arab-Latin, Terjemah Arti Muhammad Ayat 15, Makna Muhammad Ayat 15, Terjemahan Tafsir Muhammad Ayat 15, Muhammad Ayat 15 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Muhammad Ayat 15
Tafsir Surat Muhammad Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)