{46} Al-Ahqaf / الأحقاف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الفتح / Al-Fath {48} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Muhammad محمد (Muhammad) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 47 Tafsir ayat Ke 25.
إِنَّ الَّذِينَ ارْتَدُّوا عَلَىٰ أَدْبَارِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدَى ۙ الشَّيْطَانُ سَوَّلَ لَهُمْ وَأَمْلَىٰ لَهُمْ ﴿٢٥﴾
innallażīnartaddụ ‘alā adbārihim mim ba’di mā tabayyana lahumul-hudasy-syaiṭānu sawwala lahum, wa amlā lahum
QS. Muhammad [47] : 25
Sesungguhnya orang-orang yang berbalik (kepada kekafiran) setelah petunjuk itu jelas bagi mereka, setanlah yang merayu mereka dan memanjangkan angan-angan mereka.
Sesungguhnya orang yang menolak hidayah dan keimanan, dan mereka kembali kapada kekufuran kepada Allah setelah jelasnya bagi mereka kebenaran, maka setan menghiasai dosa-dosa mereka dan memanjangkan angan-angan semu mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka. (Muhammad: 25)
Yaitu mereka meninggalkan keimanan dan kembali kepada kekafiran.
sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, setan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa). (Muhammad: 25)
Artinya, setan menjadikan mereka memandang baik perbuatan mereka.
dan memanjangkan angan-angan mereka. (Muhammad: 25)
Yakni membujuk dan memperdaya mereka.
Allah جَلَّ جَلالُهُ mengabarkan tentang kondisi orang-orang murtad dari petunjuk dan iman dan mundur ke belakang menuju kesesatan dan kekufuran bukan berdasarkan suatu dalil yang menunjukkan mereka dan juga tanpa penjelasan yang nyata, namun kemurtadan mereka itu karena ajakan musuh mereka (setan), kebatilan yang dihiasi oleh setan, sehingga terlihat baik bagi mereka serta dikte yang dilakukan setan kepada mereka.
{يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيهِمْ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلا غُرُورًا}
“Setan memberi mereka janji dan anganangan dan tidaklah mereka diberi janji (oleh setan) melainkan hanya tipuan (belaka).” (AnNisa`: 120).
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa orang-orang yang kembali kafir setelah nyata bagi mereka adalah orang yang termakan dan terpe-ngaruh oleh tipu daya setan. Sesungguhnya orang-orang yang berbalik kepada kekafiran, setelah petunjuk itu yang disampaikan Allah melalui rasul-Nya jelas bagi mereka, maka setanlah yang merayu mereka untuk berbuat dosa dan memanjangkan angan-angan mereka. Mereka terbuai oleh angan-angan palsu, sesuai dengan dorongan hawa nafsu, sehinggga terasa indah keburukan yang mereka lakukan. 26. Orang-orang munafik kembali kepada kekafiran, padahal tadi-Nya mereka kelihatan telah beriman, karena memihak dan bersekutu dengan orang-orang yahudi untuk memerangi orang yang beriman. Kaum munafik menyatakan bahwa mereka akan turut berperang di pihak orang-orang yahudi dari suku bani na’ir dan bani qurai’ah menghadapi kaum muslim, sekiranya orang yahudi diusir dari madinah. Yang demikian itu, yakni kesesatan dan kemurtadan itu, karena sesungguhnya mereka telah mengatakan kepada orang-orang yang tidak senang kepada apa yang diturukan Allah, yakni orang yahudi dari suku bani nadzir dan bani quraidzah atau kaum musyrik mekah yang mempunyai hubungan dengan musuh-Musuh islam di madinah, ‘kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan, antara lain tidak ikut berperang sebagaimana yang dianjurkan nabi Muhammad. ‘ tetapi Allah mengetahui rahasia mereka dan tipu daya yang mereka sembunyikan.
Muhammad Ayat 25 Arab-Latin, Terjemah Arti Muhammad Ayat 25, Makna Muhammad Ayat 25, Terjemahan Tafsir Muhammad Ayat 25, Muhammad Ayat 25 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Muhammad Ayat 25
Tafsir Surat Muhammad Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)