{47} Muhammad / محمد | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحجرات / Al-Hujurat {49} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Fath الفتح (Kemenangan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 48 Tafsir ayat Ke 11.
سَيَقُولُ لَكَ الْمُخَلَّفُونَ مِنَ الْأَعْرَابِ شَغَلَتْنَا أَمْوَالُنَا وَأَهْلُونَا فَاسْتَغْفِرْ لَنَا ۚ يَقُولُونَ بِأَلْسِنَتِهِمْ مَا لَيْسَ فِي قُلُوبِهِمْ ۚ قُلْ فَمَنْ يَمْلِكُ لَكُمْ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا إِنْ أَرَادَ بِكُمْ ضَرًّا أَوْ أَرَادَ بِكُمْ نَفْعًا ۚ بَلْ كَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا ﴿١١﴾
sayaqụlu lakal-mukhallafụna minal-a’rābi syagalatnā amwālunā wa ahlụnā fastagfir lanā, yaqụlụna bi`alsinatihim mā laisa fī qulụbihim, qul fa may yamliku lakum minallāhi syai`an in arāda bikum ḍarran au arāda bikum naf’ā, bal kānallāhu bimā ta’malụna khabīrā
QS. Al-Fath [48] : 11
Orang-orang Badui yang tertinggal (tidak turut ke Hudaibiyah) akan berkata kepadamu, “Kami telah disibukkan oleh harta dan keluarga kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami.” Mereka mengucapkan sesuatu dengan mulutnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Katakanlah, “Maka siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki bencana terhadap kamu atau jika Dia menghendaki keuntungan bagimu? Sungguh, Allah Mahateliti dengan apa yang kamu kerjakan.”
Wahai Nabi, akan berkata kepadamu orang yang tertinggal di Arab untuk keluar bersamamu ke Makkah, “Kami telah disibukkan oleh harta kami dan keluarga kami, maka mohonkan maaf pada Tuhanmu untuk kami dikarenakan keterlambatan kami.” Mereka mengatakan hal itu dengan lisan-lisan mereka, tetapi hati mereka tidak membenarkan. Katakanlah kepada mereka, “Siapa yang dapat menghalangi kehendak Allah jika Dia hendak memberikan kejelekan atau kebaikan kepada kalian?” Urusan ini tidak seperti apa yang disangkakan oleh orang munafik bahwasannya Allah tidak mengetahui apa yang disembunyikan dalam perut-perut orang munafik. Tidak seperti itu, bahkan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengetahui apa yang mereka kerjakan, tidak ada yang tersembunyi sesuatu pun dari pekerjaan makhluk-Nya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, menceritakan perihal alasan yang dikemukakan oleh orang-orang yang tertinggal dari kalangan orang-orang Badui. Mereka adalah orang-orang yang lebih memilih tetap tinggal di tempat kediaman mereka bersama keluarga dan kesibukan mereka, dan mereka menolak berjalan bersama Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menuju ke Hudaibiyah. Untuk itu mereka beralasan bahwa diri mereka disibukkan dengan urusan tersebut dan meminta kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ agar sudi memohonkan ampunan kepada Allah bagi mereka. Itulah ucapan mereka yang bukan timbul dari ketulusan hati, melainkan hanya sekedar basa-basi dan diplomasi. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
mereka mengucapkan dengan lisannya apa yang tidak ada dalam hatinya. Katakanlah, “Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudaratan bagimu atau jika Dia menghendaki manfaat bagimu?” (Al Fath:11)
Yakni tiada seorang pun yang dapat menolak apa yang dikehendaki oleh Allah terhadap diri kalian. Mahatinggi lagi Mahasuci Allah, Dia Maha Mengetahui semua rahasia dan apa yang tersimpan di dalam hati kalian, sekalipun kalian menutup-nutupinya dan berbasa-basi dengan melahirkan apa yang bertentangan dengan isi hatimu. Untuk itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:
Sebenarnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Fath:11)
Allah جَلَّ جَلالُهُ mencela mereka yang tidak ikut jihad bersama Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَdari kalangan orang-orang pedalaman (badui), mereka yang imannya lemah, di hati mereka terdapat penyakit dan berburuk sangka terhadap Allah جَلَّ جَلالُهُ, di mana mereka akan datang mengajukan alasan, yaitu alasan harta dan keluarga mereka menyibukkan mereka untuk pergi berjihad di jalan Allah جَلَّ جَلالُهُ. Mereka juga mengharap supaya Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَmemintakan ampunan untuk mereka, Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, {يَقُولُونَ بِأَلْسِنَتِهِمْ مَا لَيْسَ فِي قُلُوبِهِمْ} “Mereka mengucapkan dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya.” Karena permintaan istighfar mereka dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَmenunjukkan penyesalan mereka serta mereka mengakui dosa mereka, perbuatan mereka yang tidak mengikuti jihad itu memerlukan taubat dan istighfar. Andai saja hal itu terdapat dalam hati mereka, tentu istighfar yang dilakukan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَbermanfaat bagi mereka, karena mereka bertaubat dan kembali kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ, namun adanya mereka tidak ikut pergi jihad adalah karena berburuk sangka terhadap Allah جَلَّ جَلالُهُ, mereka mengira, {أَنْ لَنْ يَنْقَلِبَ الرَّسُولُ وَالْمُؤْمِنُونَ إِلَى أَهْلِيهِمْ أَبَدًا} “bahwa Rasul dan orang-orang Mukmin sekalikali tidak akan kembali kepada keluarga mereka selamalamanya.” Artinya, mereka akan terbunuh. Dugaan ini tetap menghiasi hati mereka, hati mereka juga tenang dengan dugaan itu hingga menguat. Hal itu disebabkan oleh dua hal:
Pertama, karena mereka adalah {قَوْمًا بُورًا} “kaum yang binasa,” artinya kaum yang celaka, yang tidak ada kebaikannya. Andai saja pada diri mereka terdapat kebaikan, tentu penyakit ini tidak terdapat dalam hati mereka.
Kedua, lemahnya keimanan serta keyakinan mereka terhadap janji Allah جَلَّ جَلالُهُ serta tidak menolong agamaNya dan menjunjung kalimatNya. Karena itulah Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, {وَمَنْ لَمْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ} “Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan RasulNya,” artinya, maka ia adalah orang kafir yang berhak menerima azab. {فَإِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَعِيرًا} “Maka sesungguhnya Kami menyediakan untuk orang-orang yang kafir neraka yang bernyalanyala.”
Orang-orang badui yang tertinggal di madinah, yaitu mereka yang tidak turut serta bersama nabi pergi ke hudaibiyah, akan berbohong dan berkata kepadamu, wahai nabi Muhammad, ‘kami telah disibukkan oleh upaya memelihara harta dan keluarga kami, jika kami pergi maka harta kami akan lenyap dan keluarga kami akan terlantar. Maka mohonkanlah ampunan untuk kami atas kesalahan kami. ‘ menanggapi kebohongan itu, Allah menegaskan bahwa mereka mengucapkan sesuatu dengan mulutnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Bahwa alasan mere-ka tidak ikut pergi ke hudaibiyah adalah alasan yang dibuat-buat saja. Maka katakanlah kepada mereka yang berbohong itu, ‘maka siapa-kah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika dia menghendaki bencana terhadap kamu, dengan melenyapkan hartamu dan membinasakan keluargamu, atau jika dia menghendaki keuntungan bagimu, de-ngan menyelamatkan hartamu dan keluagamu, walaupun kamu tidak menjaganya secara langsung’ sungguh, Allah mahateliti dengan apa yang kamu kerjakan. ‘ dia mengetahui bahwa alasan yang kamu yang kamu nyatakan itu adalah kebohongan belaka sebagai dalih untuk mengelak dari kecaman. 12. Sebenarnya tidak ikut sertanya kamu pergi ke mekah bukan karena sebab yang kamu nyatakan. Sesungguhnya kamu menyangka akan terjadi peperangan, bahkan semula kamu menyangka bahwa rasul dan orang-orang mukmin sekali-kali tidak akan kembali lagi kepada keluarga mereka di madinah selama-lamanya, karena terbunuh dalam peperang-an dengan orang-orang musyrik di mekah. Sangkaan itu keliru dan dijadikan oleh setan terasa indah yang demikian itu di dalam hatimu, sehingga kamu memandangnya benar. Kamu menyangka bahwa rasul dan orang-orang mukmin akan terbunuh dalam peperangan dengan orang-orang musyrik dan kamu, dengan sangkaan yang demikian itu, telah berprasangka dengan prasangka yang buruk, karena itu kamu menjadi kaum yang binasa, bejat hatinya dan tidak pantas untuk memperoleh kebaikan.
Al-Fath Ayat 11 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Fath Ayat 11, Makna Al-Fath Ayat 11, Terjemahan Tafsir Al-Fath Ayat 11, Al-Fath Ayat 11 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Fath Ayat 11
Tafsir Surat Al-Fath Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29