{47} Muhammad / محمد | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحجرات / Al-Hujurat {49} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Fath الفتح (Kemenangan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 48 Tafsir ayat Ke 15.
سَيَقُولُ الْمُخَلَّفُونَ إِذَا انْطَلَقْتُمْ إِلَىٰ مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوهَا ذَرُونَا نَتَّبِعْكُمْ ۖ يُرِيدُونَ أَنْ يُبَدِّلُوا كَلَامَ اللَّهِ ۚ قُلْ لَنْ تَتَّبِعُونَا كَذَٰلِكُمْ قَالَ اللَّهُ مِنْ قَبْلُ ۖ فَسَيَقُولُونَ بَلْ تَحْسُدُونَنَا ۚ بَلْ كَانُوا لَا يَفْقَهُونَ إِلَّا قَلِيلًا ﴿١٥﴾
sayaqụlul-mukhallafụna iżanṭalaqtum ilā magānima lita`khużụhā żarụnā nattabi’kum, yurīdụna ay yubaddilụ kalāmallāh, qul lan tattabi’ụnā każālikum qālallāhu ming qabl, fa sayaqụlụna bal taḥsudụnanā, bal kānụ lā yafqahụna illā qalīlā
QS. Al-Fath [48] : 15
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.
Orang yang tertinggal di Makkah akan meminta kepadamu, wahai Nabi, ketika kamu dan sahabatmu berangkat untuk mengambil harta rampasan perang Khaibar yang Allah telah janjikan, “Biarkanlah kami ikut serta denganmu berangkat ke Khaibar.” Mereka bermaksud untuk mengubah ketetapan Allah bagi kalian. Katakanlah kepada mereka, “Janganlah kalian ikut bersama kami untuk berangkat ke Khaibar! Sesungguhnya Allah telah berkata kepada kami sebelum kami kembali ke Madinah, ‘Sesungguhnya harta rampasan perang Khaibar adalah bagi orang yang bersaksi di Perdamaian Hudaibiyah bersama kami.'” Kemudian mereka akan mengatakan, “Bukan begitu urusannya. Sesungguhnya Allah tidak memerintahkan kalian seperti ini. Sesungguhnya kalian telah menghalangi kami untuk keluar bersama kalian dikarenakan kalian dengki, supaya kami tidak mendapatkan bagian dari ghanimah bersama kalian.” Sesungguhnya urusannya tidak seperti yang mereka sangkakan bahkan mereka tidak memahami petunjuk dari Allah, apa saja yang menjadi hak mereka dan apa saja yang menjadi tanggungjawab mereka dari urusan agama. Mereka hanya memahami hal yang mudah saja bagi mereka.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan perihal orang-orang Badui yang tidak ikut berangkat bersama Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dalam umrah Hudaibiyah. Yaitu ketika Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan para sahabatnya berangkat menuju ke Khaibar dengan tujuan untuk menaklukkannya. Disebutkan bahwa orang-orang Badui itu meminta (kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) agar diizinkan ikut berangkat bersama pasukan kaum muslim menuju ke tempat penjarahan Khaibar itu. Padahal sebelumnya mereka tidak mau ikut saat mereka diminta untuk berangkat memerangi musuh dan berjuang melawan mereka dengan penuh keteguhan hati.
Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk tidak memberi izin kepada mereka ikut dalam Perang Khaibar, sebagai hukuman terhadap mereka sesuai dengan dosa dan pelanggaran yang pernah mereka lakukan sebelumnya. Karena sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah menjanjikan kepada ahli Hudaibiyah untuk mendapat ganimah Khaibar, hanya mereka semata, tiada seorang pun dari selain mereka yang menemani mereka, seperti orang-orang Badui yang sebelumnya tidak ikut. Mereka yang tidak ikut sebelumnya bersama Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ di Hudaibiyah sama sekali tidak boleh mendapatkannya. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
mereka hendak mengubah janji Allah. (Al Fath:15)
Mujahid dan Qatadah serta Juwaibir mengatakan bahwa yang dimaksud ialah apa yang telah dijanjikan oleh Allah kepada ahli Hudaibiyah. Pendapat ini dipilih pula oleh Ibnu Jarir. Lain halnya dengan Ibnu Zaid, ia mengatakan bahwa yang dimaksud adalah apa y ang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Maka jika Allah mengembalikanmu kepada satu golongan dari mereka, kemudian mereka minta izin kepadamu untuk keluar (pergi berperang), maka katakanlah, “Kamu tidak boleh keluar bersamaku selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya kamu telah rela tidak pergi berperang yang pertama kali. Karena itu, duduklah (tinggallah) bersama orang-orang yang tidak ikut berperang.” (At Taubah:83)
Tetapi pendapat Ibnu Zaid ini masih diragukan, karena ayat ini yang ada di dalam surat At-Taubah diturunkan berkenaan dengan Perang Tabuk, sedangkan Perang Tabuk terjadi sesudah umrah Hudaibiyah.
Ibnu Juraij telah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: mereka hendak mengubah janji Allah. (Al Fath:15) Yakni disebabkan keengganan mereka untuk bergabung bersama kaum muslim dalam jihad.
Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami, demikian Allah telah menetapkan sebelumnya.” (Al Fath:15)
Allah telah menjanjikan kepada ahli Hudaibiyah sebelum kalian meminta bergabung bersama mereka.
Mereka akan mengatakan, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.”(Al Fath:15)
Yakni tidak boleh kami ikut serta dengan kalian memperoleh ganimah.
Bahkan mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali. (Al Fath:15)
Maksudnya, duduk perkaranya tidaklah seperti apa yang mereka kira, bahkan sebenarnya mereka tidak mempunyai pengertian.
Setelah Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan orang-orang yang tidak pergi berjihad serta mencela mereka, selanjutnya Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan sebagian hukuman duniawi untuk mereka yaitu bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَdan para sabahatnya ketika mendapatkan berbagai harta rampasan perang tanpa peperangan, mereka menginginkan agar disertakan, mereka berkata, {ذَرُونَا نَتَّبِعْكُمْ يُرِيدُونَ} “Biarkanlah kami, niscaya kami mengikuti kamu,” mereka hendak (ingin) dengan cara itu {أَنْ يُبَدِّلُوا كَلامَ اللَّهِ} “merubah janji Allah.” karena telah memutuskan hukuman bagi mereka dan Allah telah mengkhususkan harta rampasan perang hanya untuk para sahabat yang beriman menurut ketentuan syariat dan takdir.
{قُلْ} “Katakanlah” kepada mereka {لَنْ تَتَّبِعُونَا كَذَلِكُمْ قَالَ اللَّهُ مِنْ قَبْلُ} “Janganlah kalian mengikuti kami.’ Seperti itulah yang difirmankan Allah جَلَّ جَلالُهُ sebelumnya.” Sesungguhnya kalian terhalang untuk mendapatkan harta rampasan perang karena perbuatan dosa yang kalian lakukan terhadap diri kalian dan karena kalian tidak ikut pergi berperang pada mulanya. {فَسَيَقُولُونَ} “Maka mereka akan berkata,” seraya menjawab pernyataan yang melarang mereka untuk ikut berperang tersebut, {بَلْ تَحْسُدُونَنَا} “Sebenarnya kalian iri pada kami,” terhadap harta rampasan perang, dan inilah puncak pengetahuan mereka tentang berperang. Andai mereka mengerti dan memahami, tentu mereka tahu bahwa penyebab yang membuat mereka terhalang untuk mendapatkan harta rampasan perang adalah karena kemaksiatan yang mereka lakukan. Orang-orang yang melakukan kemaksiatan berhak mendapatkan hukuman dunia dan akhirat. Karena itulah Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, {بَلْ كَانُوا لا يَفْقَهُونَ إِلا قَلِيلا} “Tetapi mereka itu tidak mengerti kecuali hanya sendikit.”
Apabila kamu wahai nabi Muhammad, berangkat menuju ke khaibar bersama-sama dengan rombongan yang pergi ke hudaibiyah untuk mengambil barang rampasan, orang-orang badui yang tertinggal di madinah itu akan berkata, ‘biarkanlah kami mengikuti kamu untuk mengambil harta rampasan itu. ‘ mereka hendak mengubah janji Allah, bahwa harta rampasan perang di khaibar hanya diperuntukkan bagi rombongan yang ikut ke hudaibiyah. Katakanlah, wahai nabi Muhammad, ‘kamu, wahai orang-orang badui yang tidak ikut pergi ke hudaibiyah, sekali-kali tidak boleh mengikuti kami untuk mengambil harta rampasan di khaibar. Demikianlah ketentuan yang telah ditetapkan Allah sejak semula, yakni sejak lama sebelum diucapkan permintaanmu untuk pergi bersama kami. Mendengar keputusan itu maka mereka akan berkata, ‘itu bukan keputusan Allah, melainkan kehendakmu. Sebenarnya kamu dengki kepada kami, kalau kami memperoleh harta rampasan itu. ‘ bukan karena kedengkian, melainkan karena mereka tidak mengerti perkara agama atau latar belakang keputusan itu melainkan sedikit sekali. Kalau mereka mengetahuinya niscaya mereka tidak mengatakan kepada rasul ucapan yang demikian itu. 16. Katakanlah kepada orang-orang badui yang tertinggal, yaitu mereka yang tidak ikut pergi ke hudaibiyah, ‘kamu akan diajak untuk pergi menuju suatu kaum yang mempunyai kekuatan yang besar dan keberanian yang luar biasa. Ketika itu kamu harus memerangi mereka kecuali mereka menyerah dan masuk islam. Jika kamu patuhi ajakan itu Allah akan memberimu pahala yang baik, berupa kemuliaan dan harta rampasan di dunia, dan di akhirat berupa surga. Tetapi jika kamu berpaling seperti yang kamu perbuat sebelumnya, yakni ketika nabi mengajakmu ke hudaibiyah dia akan mengazab kamu dengan azab yang pedih, berupa kehinaan di dunia dan neraka di akhirat. ‘
Al-Fath Ayat 15 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Fath Ayat 15, Makna Al-Fath Ayat 15, Terjemahan Tafsir Al-Fath Ayat 15, Al-Fath Ayat 15 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Fath Ayat 15
Tafsir Surat Al-Fath Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29