{47} Muhammad / محمد | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحجرات / Al-Hujurat {49} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Fath الفتح (Kemenangan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 48 Tafsir ayat Ke 19.
وَمَغَانِمَ كَثِيرَةً يَأْخُذُونَهَا ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا ﴿١٩﴾
wa magānima kaṡīratay ya`khużụnahā, wa kānallāhu ‘azīzan ḥakīmā
QS. Al-Fath [48] : 19
dan harta rampasan perang yang banyak yang akan mereka peroleh. Dan Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.
Sungguh Allah telah meridhai orang mukmin ketika mereka berbaiat kepadamu di bawah pohon, wahai Nabi, dan ini adalah baiat Ridwan di Hudaibiyah. Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati orang-orang beriman dari keimanan, kejujuran dan penyempurnaan janji. Maka Allah memberikan kepada mereka ketentraman dan kekuatan hati kepada mereka dan menggantikan untuk mereka apa yang terjadi di masa lalu dengan perdamaian Hudaibiyah akan kemenangan yang sudah dekat yaitu kemenangan di perang Khaibar dan harta rampasan perang yang banyak yang diambil dari harta Yahudi Khaibar. Allah Mahakuasa untuk menyiksa musuh-musuh-Nya, bijaksana dalam menyusun urusan makhluk-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
serta harta rampasan yang banyak yang dapat mereka ambil. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (Al Fath:19)
Ibnu Abu hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Muhammad ibnu Yahya ibnu Sa’id Al-Qattan, telah menceritakan kepada kami Ubaidillah ibnu Musa (yakni Ibnu Ubaidah), telah menceritakan kepadaku Iyas ibnu Salamah, dari ayahnya yang menceritakan, “Ketika kami sedang istirahat di siang hari, tiba-tiba terdengar juru seru Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menyerukan, ‘Hai manusia, marilah kita berbaiat, marilah kita berbaiat, Ruhul Quds (Malaikat Jibril) telah turun (membawa wahyu yang memerintahkan hal tersebut)!’ Maka kami semua bangkit menuju kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang saat itu berada di bawah sebuah pohon samurah, lalu kami semua berjanji setia kepadanya. Yang demikian itulah maksud firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Sesungguhnya Allah telah rida terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon (Al Fath:18) Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berbaiat untuk Usman r.a. dengan salah satu tangannya yang beliau pukulkan ke tangan yang lain. Maka orang-orang (kaum muslim) berkata, “Alangkah enaknya Ibnu Affan, dia dapat tawaf di Baitullah, sedangkan kami disini.” Lalu Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:
Seandainya dia tinggal beberapa tahun (di Mekah), niscaya dia tidak berani tawaf sebelum aku bertawaf.
18-19. Allah mengabarkan tentang karunia, rahmat, serta keridhaanNya terhadap kaum Mukminin yang berbai’at setia kepada Rasulullah dalam persitiwa pembai’atan yang membuat wajah mereka putih bersinar, dan dengan bai’at itu pun mereka mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Penyebab bai’at ini, yaitu yang dikenal dengan Bai’at ar-Ridhwan adalah karena Allah ridha terhadap kaum Mukminin yang melakukan Bai’at setia itu. Disebut juga bai’at orang-orang yang berada di sekitar pohon, yaitu pada saat pembicaraan antara Rasulullah dan kaum musyrikin berlangsung dalam perjanjian Hudaibiyah mengenai sebab kedatangan Rasulullah ke Makkah, Rasulullah tidak datang untuk memerangi seorang pun, Rasulullah datang hanya untuk mengunjungi Baitullah serta untuk mengagungkannya. Kemudian Rasulullah mengirim Utsman bin Affan ke Makkah untuk mengutarakan tujuan kedatangan Rasulullah. Kemudian tersiar berita bohong bahwa Utsman dibunuh. Kemudian Rasulullah mengumpulkan kaum Mukminin yang turut bersama Rasulullah yang jumlahnya sekitar seribu lima ratus orang, dan mereka pun berbai’at setia kepada Rasulullah di bawah sebatang pohon untuk memerangi kaum musyrikin dan tidak akan lari hingga mereka gugur sekalipun.
Kemudian Allah memberitahukan bahwa Dia ridha terhadap kaum Mukminin pada saat itu yang mana bai’at itu merupakan salah satu ketaatan terbesar serta ibadah paling luhur. “Maka Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka,” yakni, Allah mengetahui keimanan mereka, “lalu menurunkan ketenangan atas mereka,” sebagai rasa terima kasih Allah terhadap keimanan yang terdapat dalam diri mereka, Allah menambahkan petunjuk pada mereka dan Allah juga mengetahui kesedihan dalam benak mereka karena isi-isi perjanjian yang disyaratkan oleh kaum musyrikin terhadap Rasulullah, kemudian Allah menurunkan ketenangan yang membuat hati mereka kokoh dan damai, “dan memberi balasan kepada kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).” Yaitu penaklukan Khaibar yang hanya diikuti oleh orang-orang yang ikut serta dalam peristiwa Hudaibiyah, sehingga harta rampasannya khusus bagi mereka sebagai balasan untuk mereka dan sebagai ucapan terima kasih atas ketaatan terhadap Allah serta menunaikan amalan yang membuatNya ridha yang dilakukan oleh kaum Mukminin, “serta harta rampasan yang banyak yang dapat mereka ambil. Dan Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” Allah memiliki keperkasaan dan kekuasaan yang memaksa segala sesuatu. Andai Allah berkehendak, tentu kaum Muslimin akan dapat mengalahkan kaum kafir dalam setiap peperangan, namun Allah Mahabijaksana, yang menguji sebagian mereka dengan yang lain; Allah menguji orang-orang Mukmin dengan kemenangan orang kafir.
Dan kepada mereka dianugerahkan harta rampasan perang yang banyak yang akan mereka peroleh dalam peperangan itu. Dan Allah mahaperkasa, tidak ada yang dapat menghalangi kehendak-Nya mahabijaksana dalam segala ketetapan-Nya. 20. Allah menjanjikan kepadamu harta rampasan perang yang banyak yang dapat kamu ambil dari negeri-negeri yang kamu taklukkan di masa yang akan datang. Akan tetapi Allah tidak membiarkan kamu sekalian menunggu berlama-lama, maka dia segerakan harta rampasan perang ini untukmu yaitu dalam perang khaibar. Dan dia menahan tangan manusia dari membinasa’kanmu agar kamu mensyukuri-Nya dan agar menjadi bukti bagi orang-orang mukmin bahwa Allah senantiasa menjaga dan menolong mereka atas musuh-Musuh-Nya dan agar dia oleh karena ketaatanmu kepada Allah dan rasul-Nya menunjukkan kamu ke jalan yang lurus.
Al-Fath Ayat 19 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Fath Ayat 19, Makna Al-Fath Ayat 19, Terjemahan Tafsir Al-Fath Ayat 19, Al-Fath Ayat 19 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Fath Ayat 19
Tafsir Surat Al-Fath Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)