{47} Muhammad / محمد | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحجرات / Al-Hujurat {49} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Fath الفتح (Kemenangan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 48 Tafsir ayat Ke 25.
هُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَالْهَدْيَ مَعْكُوفًا أَنْ يَبْلُغَ مَحِلَّهُ ۚ وَلَوْلَا رِجَالٌ مُؤْمِنُونَ وَنِسَاءٌ مُؤْمِنَاتٌ لَمْ تَعْلَمُوهُمْ أَنْ تَطَئُوهُمْ فَتُصِيبَكُمْ مِنْهُمْ مَعَرَّةٌ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۖ لِيُدْخِلَ اللَّهُ فِي رَحْمَتِهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ لَوْ تَزَيَّلُوا لَعَذَّبْنَا الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا ﴿٢٥﴾
humullażīna kafarụ wa ṣaddụkum ‘anil-masjidil-ḥarāmi wal-hadya ma’kụfan ay yabluga maḥillah, walau lā rijālum mu`minụna wa nisā`um mu`minātul lam ta’lamụhum an taṭa’ụhum fa tuṣībakum min-hum ma’arratum bigairi ‘ilm, liyudkhilallāhu fī raḥmatihī may yasyā`, lau tazayyalụ la’ażżabnallażīna kafarụ min-hum ‘ażāban alīmā
QS. Al-Fath [48] : 25
Merekalah orang-orang kafir yang menghalang-halangi kamu (masuk) Masjidilharam dan menghambat hewan-hewan kurban sampai ke tempat (penyembelihan)nya. Dan kalau bukanlah karena ada beberapa orang beriman laki-laki dan perempuan yang tidak kamu ketahui, tentulah kamu akan membunuh mereka yang menyebabkan kamu ditimpa kesulitan tanpa kamu sadari. Karena Allah hendak memasukkan siapa yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya. Sekiranya mereka terpisah, tentu Kami akan mengazab orang-orang yang kafir di antara mereka dengan azab yang pedih.
Kafir Quraisy itu adalah mereka yang mengingkari keesaan Allah dan orang yang menahan kalian di hari Hudaibiyah untuk masuk ke dalam Masjidilharam serta menahan hewan kurban untuk sampai ketempat penyembelihan. Kalaulah bukan karena ada laki-laki dan perempuan yang beriman di antara mereka yang menyembunyikan keimanan mereka karena takut akan keselamatan dirinya, takut tentara kalian mengenai mereka sehingga dapat membunuhnya, sehingga kalian akan terkena dosa, aib dan sebuah kerugian, tetapi kami jadikan kalian menguasai mereka. Supaya Allah memasukkan orang yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya kemudian memberinya karunia berupa keimanan yang didapat setelah kekafiran. Kalaulah Allah memisahkan laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin dari kumpulan kaum musyrik Makkah dan keluar dari mereka, pasti Allah menyiksa orang kafir dan orang yang berdusta di antara mereka dengan siksaan yang yang sangat pedih dan menyakitkan.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, menceritakan keadaan orang-orang kafir dari kalangan kaum musyrik Quraisy dan orang-orang yang mendukung mereka yang memusuhi Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
Merekalah orang-orang yang kafir (Al-Fath’ 25)
Hanya merekalah orang-orang kafir yang sejati, bukan selain mereka.
yang menghalangi kamu dari (masuk) Masjidil Haram. (Al Fath:25)
padahal kalian lebih berhak terhadap Masjidil Haram, lagi pula kalian adalah ahlinya.
dan menghalangi hewan korban sampai ke tempat (penyembelihan)nya. (Al Fath:25)
Yakni mereka menghalang-halangi hewan korban untuk sampai ke tempat penyembelihannya, hal ini merupakan sikap mereka yang melampaui batas dan menunjukkan keingkaran mereka. Hewan korban yang dibawa oleh Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ terdiri dari tujuh puluh ekor unta, seperti yang akan dijelaskan nanti.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan kalau tidaklah karena laki-laki yang mukmin dan perempuan-perempuan yang mukmin. (Al Fath:25)
yang ada di kalangan orang-orang musyrik Mekah, tetapi mereka menyembunyikan keimanannya dari mata orang-orang musyrik yang ada di sekitarnya karena takut akan keselamatan diri mereka dari kekejaman kaumnya. Seandainya tidak ada mereka, tentulah Kami akan menguasakan mereka kepada kalian, hingga kalian dapat membunuh mereka dan memusnahkan mereka sampai keakar-akarnya. Akan tetapi, mengingat di kalangan mereka terdapat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan yang tidak engkau ketahui mereka bila terjadi pertempuran, karena itulah disebutkan dalam firman berikutnya:
yang tiada kamu ketahui, bahwa kamu akan membunuh mereka yang menyebabkan kamu ditimpa kesusahan. (Al Fath:25)
Yakni merasa berdosa dan menanggung denda.
tanpa pengetahuanmu (tentulah Allah tidak akan menahan tanganmu dari membinasakan mereka). Supaya Allah memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. (Al Fath:25)
Yaitu Allah menangguhkan hukuman-Nya terhadap mereka (orang-orang musyrik) demi menyelamatkan sebagian dari orang-orang mukmin yang ada di kalangan mereka, dan agar sebagian besar dari mereka sadar, lalu memeluk agama Islam. Dalam firman berikutnya disebutkan:
Sekiranya mereka tidak bercampur baur. (Al Fath:25)
Yakni sekiranya orang-orang kafir terpisahkan dari orang-orang mukmin yang ada di kalangan mereka.
tentulah Kami akan-mengazab orang-orang kafir di antara mereka dengan azab yang pedih. (Al Fath:25)
Maksudnya, tentulah Kami menguasakan mereka kepada kalian dan tentulah kalian dapat membunuh mereka hingga keakar-akarnya.
Al-Hafiz Abul Qasim At-Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abuz Zanba’ alias Rauh ibnul Faraj, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Abu Ibad Al-Makki, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Abdullah ibnu Sa’d mau la Bani Hasyim, telah menceritakan kepada kami Hajar ibnu Khalaf yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abdullah ibnu Amr mengatakan bahwa ia pernah mendengar Junaid ibnu Subai’ mengatakan bahwa ia memerangi Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pada permulaan siang hari dalam keadaan kafir, tetapi di petang harinya ia berperang dengan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dalam keadaan muslim. Berkenaan dengan kamilah ayat ini diturunkan, yaitu firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Dan kalau tidaklah karena laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin. (Al Fath:25) Junaid ibnu Subai’ melanjutkan, “Kami saat itu terdiri dari sembilan orang, tujuh orang laki-laki dan dua orang wanita.”
Kemudian ImamTabrani meriwayatkannya pula melalui jalur lain dari Muhammad ibnu Abbad Al-Makki dengan sanad yang sama, hanya dalam riwayat ini disebutkan dari Abu Jum’ah Junaid ibnu Subai’, lalu disebutkan hal yang semisal. Tetapi menurut riwayat yang benar, dia adalah Abu Ja’far Habib ibnu Siba’.
Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkannya melalui hadis Hajar ibnu Khalaf dengan sanad yang sama. Dalam riwayatnya disebutkan pula, “Kami berjumlah tiga orang laki-laki dan sembilan orang wanita, dan berkenaan dengan kamilah ayat ini diturunkan,” yaitu firman-Nya: Dan kalau tidaklah karena laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin. (Al Fath:25)
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ismail Al-Bukhari, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Usman ibnu Jabalah, dari Abu Hamzah, dari Ata, dari Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas r.a. sehubungan dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Sekiranya mereka tidak bercampur baur, tentulah Kami akan mengazab orang-orang kafir di antara mereka dengan azab yang pedih. (Al Fath:25) Yakni sekiranya orang-orang kafir itu memisahkan diri dari orang-orang mukmin, tentulah Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih, yaitu kaum mukmin akan membunuh mereka.
Selanjutnya Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan berbagai faktor pendorong untuk memerangi kaum kafir, yaitu kekufuran mereka terhadap Allah جَلَّ جَلالُهُ dan RasulNya, mereka menghalangi Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَdan kaum Mukminin yang turut serta untuk mengunjungi Baitullah seraya mengagungkannya dengan berhaji dan umrah, mereka juga adalah orang-orang yang menghalangi {الهدي مَعْكُوفًا} “hewan kurban sampai ke tempat (penyembelihan)nya,” yaitu tertahan untuk sampai ke tempat penyembelihannya yang berada di Makkah, di tempat itulah semua hewan kurban umrah disembelih, tapi orang-orang musyrik menghalanginya secara zhalim dan menentang. Semua hal inilah yang mengharuskan dan mendorong untuk memerangi kaum musyrikin. Hanya saja terdapat satu penghalang untuk memerangi mereka, yaitu keberadaan orang-orang dari kalangan lelaki dan perempuan yang beriman yang berada di tengah kaum musyrikin. Orang-orang seperti ini tentu tidak bisa dibedakan pada saat diserang, andai saja bukan karena kalangan lelaki dan wanita yang beriman yang tidak diketahui oleh orang-orang Mukmin itu أَنْ تَطَئُوهُمْ “bahwa kamu akan membunuh mereka,” yakni khawatir jika kalian membunuh mereka, {فَتُصِيبَكُمْ مِنْهُمْ مَعَرَّةٌ بِغَيْرِ عِلْمٍ} “yang menyebabkan kamu ditimpa kesusahan tanpa pengetahuanmu,” (tentulah Allah tidak akan menahan tanganmu dari membinasakan mereka). Yang dimaksud dengan kesusahan dalam ayat ini adalah memerangi dan menyerang orang-orang yang beriman yang berbaur dengan orang-orang musyrik Makkah. Terdapat faidah lain dalam hal ini yaitu لِيُدْخِلَ اللَّهُ فِي رَحْمَتِهِ مَنْ يَشَاءُ “supaya Allah memasukkan siapa yang dikehendakiNya,” di mana Allah جَلَّ جَلالُهُ memberi karunia berupa keimanan terhadap mereka setelah sebelumnya kufur, Allah جَلَّ جَلالُهُ memberikan petunjuk kepada mereka setelah sebelumnya berada dalam kesesatan, dan karena faktor inilah kalian dilarang untuk menyerang mereka. {لَوْ تَزَيَّلُوا} “Sekiranya mereka tidak bercampur baur,” andai mereka tidak berada di tengahtengah kaum musyrikin, {لَعَذَّبْنَا الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا} “tentulah Kami akan mengazab orang-orang kafir di antara mereka dengan azab yang pedih,” dengan cara Kami memberi izin pada kalian orang-orang yang beriman untuk memerangi orang-orang kafir itu dan memberikan kemenangan untuk kalian.
Merekalah orang-orang kafir yang menghalang-halangi kamu memasuki masjidilharam untuk melaksanakan umrah dan menghambat hewan-hewan kurban sebanyak 70 onta yang akan kamu sembelih dan dagingnya kamu bagikan kepada fakir miskin untuk sampai ke tempat penyembelihannya yang paling utama di marwah. Dan kalau bukanlah karena ada beberapa orang beriman laki-laki dan perempuan yang kesemuanya menetap di kota mekah yang tidak kamu ketahui sosoknya secara pasti dan me-reka bertempat tinggal berbaur dengan orang-orang mekah yang sebagian masih kafir, tentulah kamu akan membunuh mereka yang menyebabkan kamu ditimpa kesulitan seperti penyesalan dan kewajiban membayar diyat akibat membunuh mereka tanpa kamu sadari bahwa mereka adalah saudaramu seiman. Bahwa Allah mencegah tanganmu dari membinasakan mereka adalah karena Allah hendak memasukkan siapa yang dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya dengan memeluk islam. Sekiranya mereka terpisah, tidak bercampur baur antara yang mukmin dan yang kafir tentu kami akan mengazab orang-orang yang kafir di antara mereka, penduduk mekah itu, dengan azab yang pedih, dengan membunuhnya atau menjadikan mereka sebagai tawanan dan merampas harta bendanya. 26. Ayat yang lalu menyatakan bahwa Allah akan mengazab orang-orang kafir dengan siksaan yang pedih. Ayat ini menjelaskan kapan waktunya, yaitu ketika orang-orang yang kafir menanamkan kesombongan dalam hati mereka yaitu kesombongan jahiliah yang ditandai dengan menolak keesaan Allah, tidak percaya kepada diutusnya para nabi dan perbuatan menghalangi orang beriman mengunjungi baitullah maka Allah menurunkan ketenangan, kesabaran, dan ketenteraman, kepada rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin sehingga terlaksana perjanjian hudaibiyah dengan sempurna; dan Allah mewajibkan kepada mereka tetap taat menjalankan kalimat takwa, yaitu kalimat tauhid sehingga mereka terpelihara dari kemusyrikan, dan mereka lebih berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya sebagaimana ditunjukkan oleh ucapan dan perbuatannya. Dan Allah maha mengetahui segala sesuatu.
Al-Fath Ayat 25 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Fath Ayat 25, Makna Al-Fath Ayat 25, Terjemahan Tafsir Al-Fath Ayat 25, Al-Fath Ayat 25 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Fath Ayat 25
Tafsir Surat Al-Fath Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29