{49} Al-Hujurat / الحجرات | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الذاريات / Adh-Dhariyat {51} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Qaf ق (Qaaf) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 50 Tafsir ayat Ke 22.
لَقَدْ كُنْتَ فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَـٰذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ ﴿٢٢﴾
laqad kunta fī gaflatim min hāżā fa kasyafnā ‘angka giṭā`aka fa baṣarukal-yauma ḥadīd
QS. Qaf [50] : 22
Sungguh, kamu dahulu lalai tentang (peristiwa) ini, maka Kami singkapkan tutup (yang menutupi) matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam.
Sungguh kamu dahulu lalai akan hal ini. Pada hari ini Aku jelaskan semua kepadamu. Kami bukakan bagimu penutup yang menutupi hatimu dan hilanglah sifat lalai itu dari dirimu. Dan pada hari ini, penglihatanmu bisa menyaksikannya dengan jelas dan tajam.
Ibnu Jarir telah meriwayatkan tiga pendapat sehubungan dengan makna yang dimaksud oleh firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan darimu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam. (Qaf: 22)
Siapakah lawan bicara yang dimaksud dalam ayat ini. Salah satunya mengatakan bahwa yang dimaksud adalah orang kafir, ini menurut riwayat Ali ibnu Abu Talhah dari Ibnu Abbas r.a. Hal yang sama dikatakan oleh Ad- Dahhak ibnu Muzahim dan Saleh ibnu Kaisan.
Pendapat yang kedua mengatakan bahwa lawan bicara yang dimaksud adalah semua orang, baik yang bertakwa maupun yang durhaka; karena sesungguhnya negeri akhirat itu bila dibandingkan dengan dunia sama dengan melek (bangun), sedangkan negeri dunia sama dengan tidur. Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir, dia menukilnya dari Husain ibnu Abdullah ibnu Ubaidillah, dari Abdullah ibnu Abbas r.a.
Pendapat yang ketiga menyebutkan bahwa lawan bicaranya adalah Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Pendapat ini dikatakan oleh Zaid ibnu Aslam dan anaknya. Makna ayat menurut pendapat keduanya adalah seperti berikut: Sesungguhnya sebelumnya kami dalam keadaan lalai dari Al-Qur’an ini, yaitu sebelum ia diturunkan kepadamu, lalu Kami bukakan darimu penutup yang menutupi dirimu dengan menurunkan Al-Qur’an kepadamu, maka sekarang penglihatanmu menjadi sangat tajam.
Akan tetapi, makna lahiriah ayat yang tersimpulkan dari konteksnya berbeda dengan pengertian tersebut, bahkan lawan bicara yang dimaksud adalah manusia itu sendiri. Makna yang dimaksud oleh firman-Nya:
Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini. (Qaf: 22)
Yakni dari hari ini alias hari kiamat.
maka Kami singkapkan terhadapmu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari ini amat tajam. (Qaf: 22)
Yaitu amat kuat karena tiap-tiap orang di hari kiamat mempunyai penglihatan yangtajam; sehingga orang-orang kafir ketika di dunia, maka di hari kiamat mereka berada pada jalan yang lurus, tetapi hal itu tidak dapat memberi manfaat sedikit pun bagi diri mereka (karena alam akhirat adalah bukan alam ujian, melainkan alam pembalasan). Dalam ayat lain disebutkan oleh firman-Nya:
Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami. (Maryam: 38)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), “Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.” (As-Sajdah: 12)
Ini merupakan masalah yang harus diperhatikan oleh para hamba, tapi kebanyakan manusia lalai, karena itulah Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, {لَقَدْ كُنْتَ فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا} “Sungguh kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini.” Artinya, dikatakan pada orang yang berpaling dan mendustakan Hari Kiamat. Perkataan ini sebagai celaan dan penghinaan, kalian dulunya mendustakan Hari Kiamat dan tidak mau beramal untuk Hari Kiamat, {فَ} “maka” sekarang{كشفنا عَنْكَ غِطَاءَكَ} “Kami singkapkan dari padamu tutup (yang menutupi) matamu,” yang menutupi hatimu, dulu kalian banyak terlelap dan terus menerus berpaling, {فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ} “maka penglihatanmu pada hari itu sangat tajam,” yakni melihat berbagai macam azab yang membuatnya takut. Penafsiran lain, atau ini adalah pembicaraan Allah جَلَّ جَلالُهُ untuk hambaNya yang ketika berada di dunia melalaikan tujuan mengapa dia diciptakan. Tapi pada Hari Kiamat orang itu menjadi waspada dan kantuknya lenyap di saatsaat di mana semua yang telah ditinggalkan tidak mungkin bisa dikejar lagi. Semua ini merupakan ancaman Allah جَلَّ جَلالُهُ untuk para hambaNya serta penyampaian berita menakutkan dengan menyebutkan balasan yang diterima mereka yang mendustakan pada hari yang amat besar itu.
Ketika kematian datang menjemput seseorang, maka dikatakan kepada manusia, “sungguh, kamu dahulu ketika hidup di dunia lalai tentang peristiwa kematian dan kebangkitan ini, maka kami singkapkan tutup yang menutupi matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam. Dengan demikian keraguanmu akan sirna. “23. Ayat ini melanjutkan apa yang akan dialami manusia di hari kemudian. Dan malaikat yang menyertainya berkata, ‘inilah manusia yang engkau tugaskan kepadaku untuk mengawasinya telah aku hadirkan beserta seluruh catatan perbuatan yang ada padaku. ‘.
Qaf Ayat 22 Arab-Latin, Terjemah Arti Qaf Ayat 22, Makna Qaf Ayat 22, Terjemahan Tafsir Qaf Ayat 22, Qaf Ayat 22 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Qaf Ayat 22
Tafsir Surat Qaf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)