{49} Al-Hujurat / الحجرات | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الذاريات / Adh-Dhariyat {51} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Qaf ق (Qaaf) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 50 Tafsir ayat Ke 30.
يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِنْ مَزِيدٍ ﴿٣٠﴾
yauma naqụlu lijahannama halimtala`ti wa taqụlu hal mim mazīd
QS. Qaf [50] : 30
(Ingatlah) pada hari (ketika) Kami bertanya kepada Jahanam, “Apakah kamu sudah penuh?” Ia menjawab, “Masih adakah tambahan?”
Ingatlah wahai Rasul kepada kaummu ketika Kami berkata kepada Jahanam di hari kiamat, “Apakah kamu telah merasa penuh?” Maka Jahannam menjawab, “Apakah masih ada yang mau ditambahkan dari golongan jin dan manusia?” Maka Allah azza wa jalla menginjakkan telapak kaki-Nya, kemudian sebagian mereka lompat kepada sebagian lagi, lalu neraka berkata, “Cukup, cukup”.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada neraka Jahanam (kelak di hari kiamat), “Apakah engkau telah penuh?” Demikian itu karena Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berjanji kepadanya bahwa Dia akan memenuhinya dengan jin dan manusia.
Dia memerintahkan (para malaikat-Nya) untuk mencampakkan ke dalam neraka orang-orang yang dikehendaki-Nya, sedangkan neraka itu mengatakan, “Masih adakah tambahannya?” Demikianlah menurut makna lahiriah dan konteks ayat ini dan juga seperti apa yang ditunjukkan oleh banyak hadis.
Imam Bukhari pada tafsir ayat ini mengatakan, telah menceritakan kepada kam, Abdullah ibnu Abul Aswad, telah menceritakan kepada kami Haram, ,bnu [marah, telah menceritakan kepada kami Syu’bah dan Qatadah, dari Anas ibnu Malik r.a., dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda: Neraka diisi, sedangkan neraka mengatakan, “Apakah masih ada tambahan?” Hingga akhirnya Tuhan Yang Mahamulia meletakkan telapak kaki-Nya ke dalam neraka maka barulah neraka mengatakan, “Cukup, cukup.”
Imam Ahmad mengatakan’ telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab dan Sa’id, dari Qatadah, dari Anas r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Neraka Jahanam masih terus diisi, sedangkan ia mengatakan Masih adakah tambahannya?” Hingga Tuhan Yang Mahamulia meletakkan telapak kaki-Nya ke dalamnya, maka sebagian dari neraka Jahanam terpisah dari sebagian lainnya seraya mengatakan, “Cukup, cukup, demi Keagungan dan Kemuliaan-Mu.” Dan di dalam surga masih terus menerus diadakan tambahan, hingga Allah menciptakan baginya ciptaan yang lain, maka Dia menempatkan mereka (ciptaan yang lain itu) di tempat-tempat yang ditambahkan di dalam surga.
Kemudian Imam Muslim meriwayatkannya melalui hadis Qatadah dengan lafaz yang semisal. Aban Al-Attardan Sulaiman At-Taimi meriwayatkan hadis ini dari Qatadah dengan lafaz yang semisal.
Hadis lain.
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Musa Al-Qattan, telah menceritakan kepada kami Abu Sufyan Al-Himyari alias Sa’id ibnu Yahya ibnu Mahdi, telah menceritakan kepada kami Auf, dari Muhammad, dari Abu Hurairah r.a. yang me-rafa’-kan hadis ini (sampai kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ), tetapi menurut kebanyakannya di-mauquf-kan oleh Abu Sufyan. Bunyi hadisnya adalah seperti berikut: Dikatakan kepada neraka Jahanam, “Apakah engkau telah penuh?” Jahanam balik bertanya, “Masih adakah tambahannya (bagiku)?” Maka Tuhan Yang Mahasuci lagi Mahatinggi meletakkan telapak kaki-Nya ke dalamnya, akhirnya neraka mengatakan, “Cukup, cukup.” (yakni berdetak-detak karena kepenuhan).
Abu Ayyub dan Hisyam ibnu Hassan telah meriwayatkan hadis ini dari Muhammad ibnu Sirin dengan sanad yang sama.
Jalur lain.
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Ma’mar, dari Hamman ibnu Munabbih, dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Surga dan neraka berdebat. Neraka mengatakan, “Aku dipilih untuk menjadi tempat bagi orang-orang yang sombong dan berlaku sewenang-wenang.” Surga berkata, “Mengapa tiada yang memasukiku kecuali hanya orang-orang yang lemah dan yang tidak terpandang?” Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada surga, “Engkau adalah rahmat-Ku, dengan melalui engkau Aku rnerahmati siapa yang Kukehendaki di antara hamba-hamba-Ku.” Dan berfirman kepada neraka, “Sesungguhnya engkau hanyalah azab-Ku yang dengan melaluimu Aku mengazab siapa yang Kukehendaki di antara hamba-hamba-Ku, dan bagi masing-masing dari kamu berdua Akulah yang akan memenuhinya.” Adapun neraka, maka ia masih belum merasa penuh hingga akhirnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى meletakkan telapak kaki-Nya ke dalamnya, maka barulah neraka mengatakan, “Cukup, cukup.” Dan saat itulah neraka merasa penuh dan sebagian darinya terpisah dengan sebagian yang lain. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tidak akan berbuat aniaya terhadap seorang pun dari makhluk-Nya. Dan adapun mengenai surga, maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى senantiasa menciptakan makhluk yang lain baginya.
Hadis lain.
Imam Muslim mengatakan di dalam kitab sahihnya, telah menceritakan kepada kami Usman ibnu Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Al-A’masy, dari Abu Saleh, dari Abu Sa’id r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Surga dan neraka berdebat. Neraka berkata, “Di dalamku terdapat orang-orang yang sewenang-wenang dan orang-orang yang sombong.” Surga mengatakan, “Di dalamku terdapat orang-orang yang lemah dan orang-orang yang miskin.” Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memutuskan di antara keduanya, untuk itu Dia berfirman kepada surga, “Sesungguhnya engkau adalah rahmat-Ku, dengan melaluimu Aku rnerahmati siapa yang Kukehendaki di antara hamba-hamba-Ku.” Dan berfirman kepada neraka, “Sesungguhnya Engkau adalah azab-Ku yang dengan melaluimu Aku mengazab siapa yang Kukehendaki di antara hamba-hamba-Ku, dan bagi masing masing dari kamu berdua Akulah yang akan memenuhinya.”
Imam Muslim meriwayatkan hadis secara tunggal tanpa Imam Bukhari melalui jalur ini; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Imam Ahmad meriwayatkannya melalui jalur lain dari Abu Sa’id r.a. dengan konteks yang lebih panjang daripada ini. Dia mengatakan:
telah menceritakan kepada kami Rauh dan Hasan, keduanya mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Ata ibnus Sa’ib, dari Ubaidillah ibnu Atabah, dari Abu Sa’id Al-Khudri r.a., bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Surga dan neraka saling membanggakan diri. Neraka berkata, “Ya Tuhanku, dimasukkan kepadaku orang-orang yang berlaku sewenang-wenang, orang-orang yang sombong, para raja, dan orang-orang yang terhormat.” Surga mengatakan, “Ya Tuhanku, dimasukkan kepadaku orang-orang yang lemah, orang-orang fakir, dan orang-orang miskin.” Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada neraka, “Engkau adalah azab-Ku, dengan melaluimu Aku menimpakannya kepada siapa yang Kukehendaki.” Dan berfirman kepada surga, “Engkau adalah rahmat-Ku yang memuat segala sesuatu,dan bagi masing-masing darimu berdua Akulah yang akan memenuhinya.” Lalu dilemparkan ke dalam neraka para penghuninya, dan neraka bertanya, “Masih adakah tambahannya?” Lalu dilemparkan lagi ke dalamnya (penghuni-penghuninya), dan neraka mengatakan, “Masih adakah tambahannya?” Lalu dilemparkan lagi ke dalamnya dan neraka masih bertanya, “Masih adakah tambahannya?” Pada akhirnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mendatanginya dan meletakkan telapak kaki-Nya, maka menyurutlah neraka dan mengatakan, “Cukup, cukup.” Adapun surga, maka ditetapkan di dalamnya segala sesuatu yang dikehendaki olehNya untuk ditetapkan, dan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menciptakan baginya makhluk-makhluk (lain) menurut apa yang dikehendaki-Nya.
Hadis lain.
Al-Hafiz Abu Ya’la mengatakan di dalam kitab musnadnya, telah menceritakan kepada kami Uqbah ibnu Makram, telah menceritakan kepada kami Yunus, telah menceritakan kepada kami Abdul Gaffar ibnul Qasim, dari Addi ibnu Sabit, dari Zurr ibnu Hubaisy, dari Ubay ibnu Ka’b r.a. yang mengatakan bahwa sesungguhnya Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memperkenalkan diri-Nya kepadaku pada hari kiamat, maka aku bersujud kepada-Nya dengan sujud yang membuat-Nya rida kepadaku, kemudian aku memuji-Nya dengan pujian yang menyebabkan Dia rida kepadaku. Kemudian diizinkan bagiku untuk berbicara. Lalu umatku melewati sirat (jembatan) yang dipasang di antara ke dua sisi neraka Jahanam. Maka mereka melaluinya (ada yang cepatnya) melebihi kedipan mata, ada yang cepatnya seperti anak panah, dan ada yang cepatnya seperti kuda balap yang terbaik, hingga keluarlah darinya seseorang dengan merangkak; hal itu menurut amal perbuatan (masing-masing). Dan Jahanam meminta tambahan (isi), hingga akhirnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى meletakkan telapak kaki -Nya di dalamnya, maka menyisihlah sebagian darinya dengan sebagian yang lain seraya berkata, “Cukup, cukup.” Sedangkan saat itu aku berada di haud (telaga)ku. Maka ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah haud itu?” Beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab: Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya air telaga itu lebih putih daripada susu warnanya, rasanya lebih manis daripada madu dan lebih sejuk daripada air es serta baunya lebih harum daripada minyak kesturi. Sedangkan wadah-wadabnya lebih banyak daripada bilangan bintang-bintang. Seseorang yang telah minum darinya tidak akan merasa haus untuk selama-lamanya, dan tidaklah ia selesai dari meminumnya melainkan merasa segar selama-lamanya.
Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Abu Yahya Al-Hammami, dari Nasr Al-Jazzar, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas r.a. sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan (ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada Jahanam, “Apakah kamu sudah penuh?” Dia menjawab, “Masih adakah tambahan?” (Qaf: 30) Ibnu Abbas mengatakan bahwa neraka Jahanam masih belum merasa penuh. Ia mengatakan, “Masih adakah tempat yang akan ditambahkan kepadaku?”
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Al-Hakam ibnu Aban, dari Ikrimah, Dia menjawab, “Masih adakah tambahan?” (Qaf: 30) Yakni masih adakah padaku suatu tempat yang kini semuanya telah penuh?
Al-Walid ibnu Muslim telah meriwayatkan dari Yazid ibnu Abu Maryam, ia pernah mendengar Mujahid mengatakan bahwa masih terus-menerus dimasukkan ke dalam neraka (para penghuninya), hingga neraka neagatakan, “Aku telah penuh,” dan mengatakan, “Masih adakah tempat tambahan bagiku?”
Telah diriwayatkan pula hal yang semisal dari Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam. Menurut mereka, makna firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Apakah kamu sudah penuh? (Qaf: 30) hanyalah dikatakan kepadanya sesudah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى meletakkan telapak kaki-Nya di dalamnya, maka menjadi surutlah neraka dan saat itu ia mengatakan, “Masih adakah bagiku suatu tempat untuk ditambahkan kepadaku?”
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa yang demikian itu dikatakan manakala tiada suatu tempat pun di dalam neraka yang dapat memuat sebatang jarum (karena semuanya telah penuh terisi), hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman seraya menakutnakuti para hambaNya, {يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلأتِ} “(Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada Jahanam, ‘Apakah kamu sudah penuh?'” Demikian itu karena terlalu banyaknya yang dilemparkan ke dalamnya, {وَتَقُولُ هَلْ مِنْ مَزِيدٍ} “dia menjawab, ‘Masih adakah tambahan?'” Artinya, Neraka Jahanam terus meminta agar ditambah dari kalangan orang-orang yang berdosa dan pendurhaka, dengan marah terhadap orang-orang kafir, Allah جَلَّ جَلالُهُ telah menjanjikan Jahanam akan penuh sebagaimana yang disebutkan dalam Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ,
{لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ}
“Sungguh Aku akan memenuhi Neraka Jahanam dengan jin dan manusia seluruhnya.” (Hud: 119).
Hingga Rabb Pemilik Keperkasaan meletakkan KakiNya Yang Mulia (Yang Mahasuci dari Keserupaan) dan melebarkan pojok masingmasing, Neraka Jahanam berkata, “Cukup, cukup, aku sudah cukup dan penuh.”
Ingatlah pada hari ketika orang kafir ditetapkan masuk neraka, kami, Allah dan para malaikat-Nya bertanya kepada jahanam, ‘apakah kamu sudah penuh oleh para pendurhaka” ia menjawab, ‘masih adakah tambahan” ayat ini menunjukkan betapa luas dan dalamnya neraka jahanam. Jin dan manusia dilemparkan ke dalamnya sehingga penuh sesak. 31. Setelah ayat yang lalu menjelaskan keadaan orang kafir dan neraka yang akan dihuninya, selanjutnya ayat ini menjelaskan keadaan orang yang bertakwa dan kenikmatan yang dijanjikan Allah kepada mereka. Sedangkan surga didekatkan kepada orang-orang yang bertakwa, yang mantap ketakwaannya, pada tempat yang tidak jauh dari mereka. Me-reka dapat melihat kenikmatan dan kelezatan yang disediakan untuk mereka.
Qaf Ayat 30 Arab-Latin, Terjemah Arti Qaf Ayat 30, Makna Qaf Ayat 30, Terjemahan Tafsir Qaf Ayat 30, Qaf Ayat 30 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Qaf Ayat 30
Tafsir Surat Qaf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.”
(HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran