{50} Qaf / ق | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الطور / At-Thur {52} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Adh-Dhariyat الذاريات (Angin Yang Menerbangkan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 51 Tafsir ayat Ke 18.
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ ﴿١٨﴾
wa bil-as-ḥāri hum yastagfirụn
QS. Adh-Dhariyat [51] : 18
dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah).
Mereka orang yang selalu berbuat baik itu sedikit tidur di waktu malam. Mereka shalat dengan penuh kekhusyukan dan di akhir malam sebelum terbitnya fajar, mereka meminta ampunan kepada Allah dari dosa mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). (Adz-Dzariyat: 18)
Mujahid dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang mengatakan bahwa makna istigfar di sini adalah salat sunat. Ulama lainnya berpendapat bahwa mereka mendahulukan salat sunat di malam hari, sedangkan istigfarnya mereka akhirkan sampai waktu sahur. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: dan yang memohon ampun di waktu sahur. (Ali Imran: 17) Dan bilamana istigfar itu dilakukan dalam salat, maka lebih utama.
Di dalam kitab-kitab sahih disebutkan dari sejumlah sahabat dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda:
Sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى turun di setiap malam ke langit yang paling dekat, hingga malam hari tersisa sepertiganya lagi, maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Apakah ada orang yang bertobat, maka Aku akan menerima tobatnya; apakah ada orang yang memohon ampun, maka Aku memberi ampun kepadanya; dan apakah ada orang yang meminta, maka Aku akan memberinya apa yang dimintanya?” Hingga fajar terbit (yakni waktu subuh datang).
Banyak ulama tafsir yang mengatakan sehubungan dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang menceritakan perkataan Nabi Ya’qub kepada anak-anaknya:
Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. (Yusuf: 98)
Bahwa Nabi Ya’qub mengakhirkan bacaan istigfarnya untuk mereka sampai waktu sahur.
{وَبِالأسْحَارِ} “Dan di akhirakhir malam,” yaitu sebelum fajar, {هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ} “mereka memohon ampun (kepada Allah).” Mereka melaksanakan shalat hingga waktu sahur, kemudian duduk di akhir shalat malamnya seraya memohon ampunan Allah جَلَّ جَلالُهُlayaknya orang berdosa yang memohon ampunan atas dosanya. Memohon ampunan di waktu menjelang fajar memiliki keutamaan khusus yang tidak dimiliki pada waktu-waktu lain sebagaimana yang difirmankan Allah جَلَّ جَلالُهُtentang ahli iman dan taat,
{وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالأسْحَارِ}
“Dan orang-orang yang memohon ampunan di waktu sahur.” (Ali Imran: 17).
17-18. Mereka, orang-orang yang bertakwa itu, sedikit sekali tidur pada waktu malam, sebagian waktunya dipergunakan untuk melakukan kebaikan dan ibadah kepada tuhannya, dan pada akhir malam, setelah melaksanakan salat tahajud mereka melanjutkan dengan zikir dan memohon ampunan kepada Allah yang maha pengampun kepada semua makhluk-Nya yang bertobat. 19. Orang-orang yang bertakwa itu selalu taat dalam melaksanakan ajaran Allah, dan mereka juga menyadari bahwa pada harta benda yang mereka miliki sesungguhnya ada hak yang mesti dikeluarkan, baik berupa zakat maupun sedekah, untuk orang miskin yang meminta bantuan dan orang miskin yang tidak mengulurkan tangan untuk meminta kepada orang lain.
Adh-Dhariyat Ayat 18 Arab-Latin, Terjemah Arti Adh-Dhariyat Ayat 18, Makna Adh-Dhariyat Ayat 18, Terjemahan Tafsir Adh-Dhariyat Ayat 18, Adh-Dhariyat Ayat 18 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Adh-Dhariyat Ayat 18
Tafsir Surat Adh-Dhariyat Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)