{52} At-Thur / الطور | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | القمر / Al-Qamar {54} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Najm النجم (Bintang) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 53 Tafsir ayat Ke 16.
إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَىٰ ﴿١٦﴾
iż yagsyas-sidrata mā yagsyā
QS. An-Najm [53] : 16
(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya,
Maka apakah kalian, kaum musyrik Mekah, hendak mendustakan Muhammad sallallahu alaihi wa sallam kemudian menentangnya atas ayat-ayat Tuhan yang dilihat dan disaksikannya? Sesungguhnya, Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, yaitu di Sidratul Muntaha, di atas langit yang ke tujuh. Di dekatnya ada surga tempat tinggal yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa. (Muhammad melihat Jibril) ketika di Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang besar, dengan izin Allah, tidak ada yang mengetahui sifatnya kecuali Allah. Nabi Muhammad mempunyai sifat yang mulia, yaitu teguh pendirian dan taat. Penglihatan Muhammad tidak berpaling ke kanan dan ke kiri dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampaui yang diperintahkan. Sesungguhnya, Muhammad telah melihat pada malam Mi’raj sebagian tanda-tanda kekuasaan dan keagungan Tuhannya yang paling besar, yaitu surga, neraka, dan sebagainya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. (An-Najm: 16)
Dalam pembahasan terdahulu telah disebutkan hadis-hadis yang menceritakan perjalanan Isra, yang antara lain menyebutkan bahwa Sidratul Muntaha itu diliputi oleh para malaikat seperti halnya burung-burung gagak (yang menghinggapi sebuah pohon), dan Sidratul Muntaha diliputi oleh nur Tuhan Yang Maha Agung, diliputi pula oleh beraneka warna yang hakikatnya tidak aku ketahui.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Malik ibnu Magul, telah menceritakan kepada kami Az-Zubair ibnu Addi, dari Talhah ibnu Murrah, dari Abdullah (yakni Ibnu Mas’ud) yang mengatakan bahwa ketika Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjalani Isra, sampailah beliau di Sidratul Muntaha yang ada di langit yang ketujuh. Dari situlah berhenti semua yang naik dari bumi, lalu diambil darinya; dan darinya pula berhenti segala sesuatu yang turun dari atasnya, lalu diambil darinya. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. (An-Najm: 16) Bahwa yang meliputinya itu adalah kupu-kupu emas. Dan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ diberi tiga perkara, yaitu salat lima waktu, ayat-ayat yang terakhir dari surat Al-Baqarah, dan diberi ampunan bagi orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun dari kalangan umatnya, yang semuanya itu merupakan hal-hal yang pasti.
Imam Muslim meriwayatkan hadis ini secara munfarid (tunggal).
Abu Ja’far Ar-Razi telah meriwayatkan dari Ar-Rabi”, dari Abul Aliyah, dari Abu Hurairah atau lainnya —Abu Ja’far ragu—yang telah menceritakan bahwa ketika Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjalani Isra, sampailah beliau di Sidratul Muntaha, lalu dikatakan kepadanya, ”Inilah Sidrah,” dan tiba-tiba Sidrah diliputi oleh cahaya Tuhan Yang Maha Pencipta, lalu diliputi pula oleh para malaikat yang pemandangannya seperti burung-burung gagak yang menghinggapi sebuah pohon. Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berbicara kepadanya di tempat itu. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Mintalah!”
Ibnu Abu Najih telah meriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. (An-Najm: 16) Bahwa dahan-dahan Sidrah terdiri dari mutiara, yaqut, dan zabarjad. Maka Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ melihatnya dan melihat Tuhannya dengan mata hatinya.
Ibnu Zaid mengatakan bahwa pernah ditanyakan, “Wahai Rasulullah, sesuatu apakah yang engkau lihat menutupi Sidrah itu?” Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab: Aku melihat kupu-kupu emas menutupi Sidratil Muntaha, dan aku melihat pada tiap-tiap daunnya terdapat malaikat yang berdiri seraya bertasbih menyucikan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى “Ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya,” yakni Sidratil Muntaha itu diliputi oleh sesuatu yang agung yang sifatnya tidak diketahui siapa pun kecuali oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ.
Nabi Muhammad melihat jibril ketika sidratul muntah’ diliputi oleh sesuatu yang indah yang meliputinya dan memperlihatkan keagungan tuhan. 17. Karena keindahan yang dilihat oleh nabi Muhammad itu, penglihatannya tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak pula melampauinya.
An-Najm Ayat 16 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Najm Ayat 16, Makna An-Najm Ayat 16, Terjemahan Tafsir An-Najm Ayat 16, An-Najm Ayat 16 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Najm Ayat 16
Tafsir Surat An-Najm Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)