{52} At-Thur / الطور | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | القمر / Al-Qamar {54} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Najm النجم (Bintang) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 53 Tafsir ayat Ke 17.
مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ ﴿١٧﴾
mā zāgal-baṣaru wa mā ṭagā
QS. An-Najm [53] : 17
penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.
Maka apakah kalian, kaum musyrik Mekah, hendak mendustakan Muhammad sallallahu alaihi wa sallam kemudian menentangnya atas ayat-ayat Tuhan yang dilihat dan disaksikannya? Sesungguhnya, Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, yaitu di Sidratul Muntaha, di atas langit yang ke tujuh. Di dekatnya ada surga tempat tinggal yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa. (Muhammad melihat Jibril) ketika di Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang besar, dengan izin Allah, tidak ada yang mengetahui sifatnya kecuali Allah. Nabi Muhammad mempunyai sifat yang mulia, yaitu teguh pendirian dan taat. Penglihatan Muhammad tidak berpaling ke kanan dan ke kiri dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampaui yang diperintahkan. Sesungguhnya, Muhammad telah melihat pada malam Mi’raj sebagian tanda-tanda kekuasaan dan keagungan Tuhannya yang paling besar, yaitu surga, neraka, dan sebagainya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Penglihatan (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. (An-Najm: 17)
Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa pandangan mata Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tidak ditolehkan ke arah kanan dan tidak pula ke arah kiri.
dan tidak (pula) melampauinya. (An-Najm: 17)
Yakni melampaui dari apa yang diperintahkan kepadanya; ini merupakan sifat yang agung yang menggambarkan keteguhan hati dan ketaatan, karena sesungguhnya Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tidak berbuat melainkan berdasarkan apa yang diperintahkan kepadanya, tidak pula pernah meminta lebih dari apa yang diberikan kepadanya. Alangkah baiknya apa yang dikatakan oleh seorang penyair dalam bait syair berikut:
Dia telah melihat surga tempat tinggal dan alam yang ada di atasnya; seandainya dia melihat hal yang lain dari apa yang telah dilihatnya, tentulah pandangannya akan tersesat.
مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى “Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling,” artinya tidak berpaling ke kiri dan ke kanan dari fokusnya, وَمَا طَغَى “dan tidak (pula) melampauinya,” artinya pandangan beliau tidak melewatinya. Ini adalah sempurnanya etika Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, berdiri di tempat yang telah disiapkan Allah جَلَّ جَلالُهُ, tidak bergeser dan tidak melampauinya. Ini merupakan etika agung yang paling sempurna yang mengungguli akhlak seluruh manusia, baik yang pertama maupun yang terakhir. Kekeliruan dalam hal ini ada dua kemungkinan; pertama karena seorang hamba tidak menunaikan perintah Allah جَلَّ جَلالُهُ atau menunaikannya namun tidak sempurna dengan cara bermalas-malasan atau secara berlebihan, dan kemungkinan kedua adalah karena melampaui batas, baik ke kanan maupun ke kiri. Semua hal ini tidak terdapat pada diri Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Karena keindahan yang dilihat oleh nabi Muhammad itu, penglihatannya tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak pula melampauinya. 18. Sungguh, pada saat itu dia, yakni nabi Muhammad, telah melihat sebagian tanda-tanda keagungan dan kemuliaan tuhannya yang paling besar.
An-Najm Ayat 17 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Najm Ayat 17, Makna An-Najm Ayat 17, Terjemahan Tafsir An-Najm Ayat 17, An-Najm Ayat 17 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Najm Ayat 17
Tafsir Surat An-Najm Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)