{52} At-Thur / الطور | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | القمر / Al-Qamar {54} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Najm النجم (Bintang) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 53 Tafsir ayat Ke 18.
لَقَدْ رَأَىٰ مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَىٰ ﴿١٨﴾
laqad ra`ā min āyāti rabbihil-kubrā
QS. An-Najm [53] : 18
Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar.
Maka apakah kalian, kaum musyrik Mekah, hendak mendustakan Muhammad sallallahu alaihi wa sallam kemudian menentangnya atas ayat-ayat Tuhan yang dilihat dan disaksikannya? Sesungguhnya, Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, yaitu di Sidratul Muntaha, di atas langit yang ke tujuh. Di dekatnya ada surga tempat tinggal yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa. (Muhammad melihat Jibril) ketika di Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang besar, dengan izin Allah, tidak ada yang mengetahui sifatnya kecuali Allah. Nabi Muhammad mempunyai sifat yang mulia, yaitu teguh pendirian dan taat. Penglihatan Muhammad tidak berpaling ke kanan dan ke kiri dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampaui yang diperintahkan. Sesungguhnya, Muhammad telah melihat pada malam Mi’raj sebagian tanda-tanda kekuasaan dan keagungan Tuhannya yang paling besar, yaitu surga, neraka, dan sebagainya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda Tuhannya yang paling besar. (An-Najm: 18)
Semakna dengan firman-Nya:
agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. (Al-Isra: 1)
yang menunjukkan akan kekuasaan dan kebesaran Kami. Berdasarkan kedua ayat ini sebagian ulama ahli sunnah wal jama’ah mengatakan bahwa penglihatan di malam itu tidak terjadi, karena Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan dalam firman-Nya: Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda Tuhannya yang paling besar. (An-Najm: 18)
Seandainya dia melihat Tuhannya, niscaya hal tersebut diberitakan dan orang-orang pun mengatakan hal yang sama. Pembahasan mengenai masalah ini telah dikemukakan di dalam surat Al-Isra.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abun Nadr, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Talhah, dari Al-Walid ibnu Qais, dari Ishaq ibnu Abul Kahtalah, bahwa Muhammad telah mengatakan, yang menurutnya dia menerimanya dari Ibnu Mas’ud r.a. yang telah mengatakan bahwa sesungguhnya Muhammad tidak melihat Jibril a.s. dalam rupanya yang asli kecuali hanya dua kali. Yang pertama kali Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ meminta kepada Jibril agar menampilkan rupa aslinya kepadanya, lalu beliau menyaksikan rupa aslinya yang memenuhi cakrawala langit. Adapun yang kedua kalinya ialah di saat beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ naik bersamanya (di malam Isra). Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: sedangkan dia berada di ufuk yang tinggi, kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, makajadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan. (An-Najm: 7-10) Setelah Jibril a.s. melapor kepada Tuhannya, maka kembalilah ia kepada ujudnya semula, lalu bersujud. Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatan (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda Tuhannya yang paling besar. (An-Najm: 13-18) Yakni bentuk Malaikat Jibril a.s. yang aslinya.
Demikianlah menurut riwayat Imam Ahmad, tetapi predikatnya garib.
لَقَدْ رَأَى مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى “Sungguh dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Rabbnya yang paling besar,” berupa surga, neraka, dan hal-hal lain yang dilihat Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pada malam Isra`.
Sungguh, pada saat itu dia, yakni nabi Muhammad, telah melihat sebagian tanda-tanda keagungan dan kemuliaan tuhannya yang paling besar. 19-20. Bila ayat-ayat yang lalu menjelaskan keteguhan sikap nabi Muhammad dan kelurusan jalan yang ditempuhnya, maka pada ayat-ayat ini Allah menerangkan kecaman terhadap orang kafir yang tetap me-nyembah berhala. Wahai orang musyrik, maka apakah patut kamu menganggap al-l’ta dan al-‘uzz’, dan man’t, yang merupakan berhala ketiga yang kemudian kamu anggap sebagai anak perempuan Allah’.
An-Najm Ayat 18 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Najm Ayat 18, Makna An-Najm Ayat 18, Terjemahan Tafsir An-Najm Ayat 18, An-Najm Ayat 18 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Najm Ayat 18
Tafsir Surat An-Najm Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)