{52} At-Thur / الطور | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | القمر / Al-Qamar {54} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Najm النجم (Bintang) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 53 Tafsir ayat Ke 35.
أَعِنْدَهُ عِلْمُ الْغَيْبِ فَهُوَ يَرَىٰ ﴿٣٥﴾
a ‘indahụ ‘ilmul-gaibi fa huwa yarā
QS. An-Najm [53] : 35
Apakah dia mempunyai ilmu tentang yang gaib sehingga dia dapat melihat(nya)?
Apakah ia mempunyai pengetahuan tentang yang ghaib bahwasanya ia melihat dengan jelas bahwa ia akan menghabiskan yang dimiliki hingga ia menahan untuk berbuat kebaikan? Tidak, sesungguhnya ia menahan untuk memberikan sedekah, kebaikan, dan pemberian karena kikir.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Apakah dia mempunyai pengetahuan tentang yang gaib sehingga dia mengetahui? (An-Najm: 35)
Yakni apakah orang yang menggenggamkan tangannya dan tidak mau berinfak serta memutuskan kebajikannya mengetahui tentang yang gaib, bahwa kelak apa yang ada di tangannya bakal habis, yang karenanya dia menggenggamkan tangannya tidak mau berbuat kebajikan, maka apakah dia melihat akibat itu dengan mata kepalanya sendiri? Yakni pada kenyataannya tidaklah demikian. Sesungguhnya dia menggenggamkan tangannya dari sedekah berbuat kebajikan dan memberikan santunan (derma) serta silaturahmi hanyalah semata-mata karena kekikiran dirinya.
Untuk itulah maka disebutkan di dalam hadis bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda memerintahkan kepada Bilal r.a. yang menjadi bendaharanya:
Belanjakanlah, hai Bilal, janganlah kamu takut kehabisan demi karena Tuhan Yang mempunyai ‘Arasy.
Dan disebutkan dalam firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya. (Saba’:39)
33-35. Alah berfirman bahwa apakah engkau mengetahui kondisi orang yang diperintah untuk menyembah Rabbnya dan mengesakanNya kemudian berpaling darinya? Meski jiwanya mengizinkan pada sebagian hal kecil, tapi hal itu tidak berlangsung lama, ia akan bersifat bakhil dan menahan hartanya. Kebaikan bukanlah sifat dan wataknya, tapi wataknya adalah berpaling dari ketaatan dan tidak tetap dalam mengerjakan kebaikan. Meski demikian, ia mengatakan bahwa dirinya bersih dan menempatkan dirinya pada posisi yang tidak sesuai dengan yang disebutkan Allah, “Apakah dia mempunyai pengetahuan tentang yang ghaib sehingga dia mengetahui (apa yang dikatakan),” apakah ia mengetahui hal ghaib sehingga bisa memberitahukannya? Atau apakah itu hanya perkataan yang diada-adakan atas (nama) Allah dengan sembrono yang merangkum dua hal terlarang, yaitu menjelek-jelekkan diri dan menyuci-sucikan diri sebagaimana yang terjadi, karena ia sendiri mengetahui bahwa ia tidak mempunyai pengetahuan tentang hal ghaib. Andai pun ia mampu mengaku-aku hal itu, maka pemberitahuan ghaib yang berada di tangan Rasulullah, al-Ma’shum, menunjukkan hal sebaliknya dan itulah bukti atas kebatilan pengakuannya.
Apakah dia merasa bahwa hanya dia yang mempunyai ilmu tentang yang gaib sehingga dia dapat melihat dan mengetahui kemaslahatan dan apa yang mendorongnya untuk berpaling dari kebenaran dan kikir dalam bersedekah’36-37. Ingkar dan kikir merupakan sifat tercela dan dia telah mendapat tuntunan untuk menghindarinya. Apakah dia memang ingkar ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran kitab suci yang diwahyukan kepada nabi musa’ dan apakah dia juga mengingkari tuntunan wahyu yang terdapat pada lembaran-lembaran yang diwahyukan kepada nabi ibrahim yang selalu menyempurnakan janji kepada Allah’.
An-Najm Ayat 35 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Najm Ayat 35, Makna An-Najm Ayat 35, Terjemahan Tafsir An-Najm Ayat 35, An-Najm Ayat 35 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Najm Ayat 35
Tafsir Surat An-Najm Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)