{52} At-Thur / الطور | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | القمر / Al-Qamar {54} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Najm النجم (Bintang) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 53 Tafsir ayat Ke 37.
وَإِبْرَاهِيمَ الَّذِي وَفَّىٰ ﴿٣٧﴾
wa ibrāhīmallażī waffā
QS. An-Najm [53] : 37
Dan (lembaran-lembaran) Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?
Ataukah belum diberitakan kepadanya yang ada dalam lembaran-lembaran (Taurat) dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan apa yang telah diperintahkan kepadanya?
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? Dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji? (An-Najm: 36-37)
Sa’id ibnu Jubair dan As-Sauri mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah Nabi Ibrahim adalah orang yang selalu menyampaikan semua apa yang diperintahkan kepadanya.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa Nabi Ibrahim a.s. selalu menunaikan apa yang diperintahkan Allah kepadanya untuk disampaikan.
Sa’id ibnu Jubair mengatakan bahwa Nabi Ibrahim adalah orang yang selalu menunaikan apa yang diperintahkan kepadanya.
Qatadah mengatakan, Nabi Ibrahim adalah orang yang selalu menunaikan ketaatannya kepada Allah dan menyampaikan risalah-Nya kepada makhluk-Nya. Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir dan pengertiannya mencakup semua yang telah disebutkan di atas. Pengertian ini diperkuat pula dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengatakan:
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia.” (Al-Baqarah: 124)
Maka Ibrahim mengerjakan semua perintah itu dan meninggalkan semua larangan serta menyampaikan risalah dengan lengkap dan sempurna. Oleh karenanya maka dia berhak menjadi pemimpin bagi seluruh manusia yang patut dijadikan panutan dalam semua keadaan, perbuatan, dan ucapannya. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman pula:
Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif ” dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (An-Nahl: 123)
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Auf Al-Himsi, telah menceritakan kepada kami Adam ibnu Abu Iyas Al-Asqalani, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, telah menceritakan kepada kami Ja’far ibnuz Zubair, dari Al-Qasim, dari Abu Umamah yangjnenceritakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ membaca ayat ini, yaitu firman-Nya: Dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji? (An-Najm: 37) Lalu Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bertanya. ”Tahukah kamu apakah yang dimaksud dengan menyempurnakan janji?” Aku (Abu Umamah r.a.) menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Menunaikan pekerjaan sehari-harinya dengan mengerjakan salat empat rakaat di permulaan siang hari.
Ibnu Jarir meriwayatkan hadis ini melalui Ja’far ibnuz Zubair, sedangkan Ja’far orangnya daif.
Imam Turmuzi mengatakan di dalam kitab Jami’-nya, telah menceritakan kepada kami Ja’far As-Samnani, telah menceritakan kepada kami Abu Misar, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Iyasy, dari Yahya ibnu Sa’d, dari Khalid ibnu Ma’dan, dari Jubair ibnu Nafir, dari Abu Darda dan Abu Zar, dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang telah berfirman: Hai anak Adam, salatlah karena Aku sebanyak empat rakaat pada permulaan siang hari (mu), niscaya Aku memberikan kecukupan kepadamu di akhir siang hari (mu).
Ibnu Abu Hatim rahimahullah mengatakan, telah menceritakan pula kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ar-Rabi’ ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Asad ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah, telah menceritakan kepada kami Zaban ibnu Fayid, dari Sahl ibnu Mu’az ibnu Anas, dari ayahnya, dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda: Maukah aku ceritakan kepada kalian mengapa Allah menamakan Ibrahim dengan sebutan ‘kekasih-Nya’ yang selalu menyempurnakan janji? Sesungguhnya dia setiap pagi hari dan petang hari selalu mengucapkan, “Maka bertasbihlah kepada Allah ketika kamu berada di petang hari dan waktu subuh ” (Ar-Rum: 17)
Ibnu Jarir meriwayatkan hadis ini melalui Abu Kuraib, dari Rasyidin ibnu Sa*d, dari Zaban dengan sanad yang sama.
36-37. “Ataukah belum diberitakan” kepada orang yang mengaku itu, “apa yang ada dalam lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji,” yakni, menunaikan semua ujian yang dibebankan Allah kepadanya serta perintah-perintah syariat, pokok, dan cabang Agama.
36-37. Ingkar dan kikir merupakan sifat tercela dan dia telah mendapat tuntunan untuk menghindarinya. Apakah dia memang ingkar ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran kitab suci yang diwahyukan kepada nabi musa’ dan apakah dia juga mengingkari tuntunan wahyu yang terdapat pada lembaran-lembaran yang diwahyukan kepada nabi ibrahim yang selalu menyempurnakan janji kepada Allah’38. Di antara ajaran dalam lembaran-lembaran kitab suci itu adalah bahwa seseorang yang berdosa karena perbuatan dan keingkarannya tidak akan memikul dosa orang lain dan tidak mendapat manfaat dari perbuat-an baik orang lain.
An-Najm Ayat 37 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Najm Ayat 37, Makna An-Najm Ayat 37, Terjemahan Tafsir An-Najm Ayat 37, An-Najm Ayat 37 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Najm Ayat 37
Tafsir Surat An-Najm Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)