{54} Al-Qamar / القمر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الواقعة / Al-Waqi’ah {56} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ar-Rahman الرحمن (Yang Maha Pemurah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 55 Tafsir ayat Ke 29.
يَسْأَلُهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ ﴿٢٩﴾
yas`aluhụ man fis-samāwāti wal-arḍ, kulla yaumin huwa fī sya`n
QS. Ar-Rahman [55] : 29
Apa yang di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.
Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan, memberi kekuatan dan kehinaan, memberi rezeki dan menahannya.
Setelah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan bahwa semua penduduk bumi mati, dan bahwa mereka akan dikembalikan ke negeri akhirat, lalu Allah Yang memiliki kebesaran dan keagungan memutuskan mereka dengan hukumNya yang adil, maka berfirmanlah Dia dalam ayat berikutnya:
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar-Rahman: 28)
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan. (Ar-Rahman: 29)
Ayat ini menceritakan tentang ketidakperluan Allah dari selain-Nya dan bahwa semua makhluk berhajat kepada-Nya dalam semua waktu, dan bahwa mereka selalu meminta kepada-Nya dengan ungkapan lisan dan perbuatan mereka. Dan bahwa setiap waktu Dia selalu dalam kesibukan.
Al-A’masy telah meriwayatkan dari Mujahid, dari Ubaid ibnu Umair sehubungan dengan makna firman-Nya: Setiap waktu Dia dalam kesibukan. (Ar-Rahman: 29) Bahwa di antara kesibukan-Nya ialah memperkenankan orang yang berdoa atau memberi orang yang meminta atau membebaskan kesulitan orang yang dalam kesulitan atau menyembuhkan orang yang sakit.
Ibnu Abu Najih telah meriwayatkan dari Mujahid, bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى setiap waktu memperkenankan orang yang berdoa, melenyapkan kesulitan, memperkenankan orang yang dalam keadaan terpaksa (darurat), dan mengampuni dosa.
Qatadah mengatakan bahwa tiada seorang pun dari penduduk langit dan bumi yang tidak berhajat kepada-Nya; Dialah Yang menghidupkan dan Dialah Yang mematikan, Dia menumbuhkan yang kecil dan membebaskan tawanan, Dia adalah tujuan terakhir dari semua keperluan orang-orang yang saleh dan tempat mereka meminta pertolongan dan mengadu.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Al-Himsi, telah menceritakan kepada kami Jarir ibnu Us’man, dari Suwaid ibnu Jabalah Al-Fazzari yang mengatakan bahwa sesungguhnya Tuhan kalian setiap waktu berada dalam kesibukan, Dia memerdekakan budak, Dia memberi yang berharap dan menimpakan hukuman.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Abdullah ibnu Muhammad ibnu Amr Al-Gazi, telah menceritakan kepadaku Ibrahim ibnu Muhammad ibnu Yusuf Al-Faryabi, telah menceritakan kepadaku Amr ibnu Bakr As-Suksuki, telah menceritakan kepada kami Al-Haris ibnu Abdah ibnu Rabah Al-Gassani, dari ayahnya, dari Munib ibnu Abdullah ibnu Munib Al-Azdi, dari ayahnya yang menceritakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ membaca ayat ini, yaitu firman-Nya: Setiap waktu Dia dalam kesibukan. (Ar-Rahman: 29) Maka kami bertanya, “Wahai Rasulullah, kesibukan apakah itu?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab: Mengampuni dosa, melenyapkan musibah, meninggikan derajat suatu kaum, dan merendahkan kaum yang lainnya.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hisyam ibnu Ammardan Sulaiman ibnu Ahmad Al-Wasiti. Keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Wazir ibnu Sabih As’-Saqafi alias Abu Rauh Ad-Dimasyqi, sedangkan konteks hadis ini menurut Hisyam, ia mengatakan bahwa ia pernah mendengar Yunus ibnu Maisarah ibnu Hulais menceritakan hadis berikut dari Ummu Darda, dari Abu Darda, dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman: Setiap waktu Dia dalam kesibukan. (Ar-Rahman: 29) Lalu beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Termasuk kesibukan-Nya ialah mengampuni dosa, melenyapkan kesusahan, dan meninggikan derajat suatu kaum serta merendahkan derajat kaum yang lainnya.
Ibnu Asakir telah meriwayatkan hadis ini melalui berbagai jalur dari Hisyam ibnu Ammar dengan sanad yang sama, kemudian ia mengetengahkannya melalui hadis Abul Walid ibnu Syuja’, dari Al-Wazir ibnu Sabih. Ia mengatakan, telah disebutkan di dalam hadis mu’allaq oleh Al-Walid ibnu Muslim, dari Mutarrif, dari Asy-Sya’bi. dari Ummu Darda, dari Abu Darda, dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, lalu disebutkan hal yang semisal. Dan ia mengatakan bahwa sanad yang sahih adalah yang pertama.
Menurut hemat kami, hadis ini telah diriwayatkan pula secara mauquf seperti yang dikomentari oleh Imam Bukhari dengan teks yang tegas. Imam Bukhari menjadikannya sebagai ucapan Abu Darda; hanya Allahlah yang Maha Mengetahui.
Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnul Musanna, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnul Haris telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdur Rahman ibnul Bailamani, dari ayahnya, dari Ibnu Umar, dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sehubungan dengan makna firman-Nya, “Setiap waktu Dia dalam kesibukan” (Ar-Rahman: 29). Maka beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Mengampuni dosa dan melenyapkan kesusahan.
Kemudian Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan pula kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Ubaidillah ibnu Musa, dari Abu Hamzah As-Samali, dari Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah menciptakan Lauh Mahfuz yang tercipta dari permata yang putih, kedua belah sampulnya dari yaqut merah dan qalamnya dari cahaya, dan kitabnya dari cahaya, sedangkan lebarnya sama dengan jarak antara bumi dan langit. Dia melihat kepadanya setiap hari sebanyak tiga ratus enam puluh kali pandangan, dan pada setiap kali pandangan Dia menciptakan makhluk, menghidupkan dan mematikan, dan memenangkan serta menghinakan, dan Dia berbuat menurut apa yang dikehendaki-Nya.
Maksudnya, Dia Mahakaya dengan DzatNya (tidak membutuhkan apa pun) dari semua makhlukNya. Dia Maha Luas kedermawanan dan kemuliaanNya. Semua makhluk membutuhkanNya, di mana mereka selalu memohon segala macam kebutuhan mereka kepadaNya, baik dengan kondisi maupun dengan ucapan mereka. Mereka akan selalu membutuhkanNya setiap waktu dan setiap saat, dan Dia جَلَّ جَلالُهُ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ “setiap waktu dalam kesibukan,” mencukupkan orang fakir, menutupi kebutuhan orang yang sedang kekurangan, memberi kepada suatu kaum dan menahan dari kaum yang lain, mematikan dan menghidupkan, merendahkan dan mengangkat derajat, namun tidak ada satu urusan pun yang menyibukkanNya dari urusan yang lain. Tidak akan membuatNya marah dengan banyaknya permintaan, tidak akan jemu dengan orang yang selalu dan terus menerus memohon kepadaNya. Mahasuci Allah جَلَّ جَلالُهُ Yang Mahamulia lagi Maha Memberi, yang pemberianNya meliputi seluruh penghuni bumi dan langit, dan kemurahanNya meliputi seluruh makhluk di setiap waktu dan masa. Mahatinggi Allah جَلَّ جَلالُهُ yang anugerahNya tidak terhenti oleh kemaksiatan orang yang bermaksiat dan sikap ketidakbutuhan orang-orang fakir yang bodoh kepadaNya dan kepada kedermawananNya.
Kesibukan-kesibukan yang Allah جَلَّ جَلالُهُ kabarkan melalui FirmanNya, كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ “Setiap waktu Dia dalam kesibukan” adalah: Ketentuan takdir dan segala pengaturanNya yang telah Dia takdirkan dan Dia tentukan sejak zaman azali. Dia selalu menakdirkan dan melaksanakan ketentuan-ketentuan tersebut pada waktu-waktunya yang sesuai dengan tuntutan hikmahNya. Yaitu hukum-hukumNya yang berkenaan dengan agama yang mencakup perintah dan larangan, dan takdir yang Dia berlakukan terhadap para hambaNya selama mereka hidup di dunia ini. Hingga tatkala sempurna (usai) semua perkara tersebut, Allah جَلَّ جَلالُهُ akan membinasakan mereka dan kemudian memberlakukan pembalasan atas segala amal perbuatan mereka dan memperlihatkan kepada mereka keadilan dan karunia serta kebaikanNya yang berlimpah, yang dengannya mereka mengetahui dan mentauhidkanNya. Dia جَلَّ جَلالُهُ memindahkan makhluk yang dibebani syariat dari tempat ujian dan cobaan menuju tempat kehidupan yang sebenarnya. Ketika itulah dilaksanakan keputusan (pengadilan) yang telah datang waktunya, dan inilah yang dimaksudkan dalam FirmanNya,
29-30. Dalam kehidupan ini, apa saja yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya untuk memenuhi hajat hidup mereka. Karenanya, setiap waktu dia terus berada dalam kesibukan mengatur dan memenuhi kebutuhan makhluk-Nya. Maka, wahai manusia dan jin, nikmat tuhan-Mu yang manakah yang kamu dustakan’29-30
Ar-Rahman Ayat 29 Arab-Latin, Terjemah Arti Ar-Rahman Ayat 29, Makna Ar-Rahman Ayat 29, Terjemahan Tafsir Ar-Rahman Ayat 29, Ar-Rahman Ayat 29 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ar-Rahman Ayat 29
Tafsir Surat Ar-Rahman Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)